Juanda Panjaitan : Tinjuan Yuridis Penerapan Hukum Dalam Pengadaan Tanah Berdasarkan Keppres No. 55 Tahun 1993 Studi Kasus Putusan Pengadilan Nomor : 52PDT.G2004PN-LP, 2008.
USU Repository © 2009
dengan menyatakan bahwa Banua Candra merupakan pemilik yang sah atas tanah selus 3.603 M2 dan dengan menghukum PT Jasa Marga dan PT. Perkebunan
Nusantara II membayar ganti rugi kepada Banua Chandra atas perbuatan penguasaan dan pengusahaan tanah milik Banua Chandra dengan alas hak yang tidak benar.
C. Kendala Penerapan hukum dalam Pengadaan Tanah
Pembangunan untuk kepentingan umum yang dilaksanakan pemerintah tidak bisa ditawar ataupun ditunda, terlebih lagi didalam dasar negara Pancasila dinyatakan
bahwa kepentingan umum itu harus dipandang porsinya lebih besar dan didahulukan dari kepentingan individu.
98
Oleh karena itu semakin cepat roda pembangunan berputar maka semakin luaslah tanah yang dibutuhkan. Dimana wilayah yang padat penduduknya, secara
logis disitupulalah kegiatan pembangunan yang lebih luas dilaksanakan. Dengan demikian pengambilan tanah-tanah yang sudah dimilikidikuasai oleh masyarakat
untuk kegiatan pembangunan untuk kepentingan umum harus diatur dengan suatu peraturan agar tidak menimbulkan korban.
99
Dalam rangka pembangunan baik untuk kepentingan umum ataupun bukan, yang bersesuaian dengan rencana umum tata ruang RUTR, pembangunan
nasionaldaerah akan membutuhkan tanah. Jika tanah yang dibutuhkan itu tersedia cukup dan merupakan tanah negara bebas tidak akan menimbulkan masalah. Dalam
pengertian, tanahnya bukan tanah adat yang belum didaftar untuk memperoleh suatu
98
Tampil Anshati Siregar, Op.cit, halaman 2
99
Ibid.
Juanda Panjaitan : Tinjuan Yuridis Penerapan Hukum Dalam Pengadaan Tanah Berdasarkan Keppres No. 55 Tahun 1993 Studi Kasus Putusan Pengadilan Nomor : 52PDT.G2004PN-LP, 2008.
USU Repository © 2009
hak berdasarkan sistem UUPA dan belum dikuasai ataupun dipergunakan oleh seseorang atau badan hukum.
100
Tetapi jika ternyata tanah-tanah yang diperlukan itu merupakan tanah-tanah negara tidak bebas dalam pengertian diatasnya telah ada orang atau badan hukum
yang telah menggunakannya, apalagi tanah tersebut sudah menjadi tanah hak dari masyarakat yang fungsional bagi kehidupan keluarga pemiliknya, pengambilan dan
inplikasinya semakin rumit.
101
1 mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan bumu, air dan ruang angkasa ; Pasal 2 ayat 2 UUPA menegaskan :
“Hak menguasai dari negara … memberi wewenang untuk :
2 menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum dengan orang-orang
dengan bumi, air dan ruang angkasa ; 3
menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum dengan orang-orang dan prebuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.”
Hak menguasai negara dalam penggunaan dan peruntukan tanah salah satunya
tercermin dalam Keppres No. 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum.
Dalam penerapannya dilapangan untuk mendapatkan tanah guna pembangunan untuk pembangunan kepentingan umum sering kali hal-hal yang telah
ditentukan dalam Keppres No. 55 Tahun 1993 ini tidak dijalankan sebagaimana mestinya, sehingga menimbulkan permasalahan-permasalahan dalam pengadaan
100
Ibid, halaman 82.
101
Ibid.
Juanda Panjaitan : Tinjuan Yuridis Penerapan Hukum Dalam Pengadaan Tanah Berdasarkan Keppres No. 55 Tahun 1993 Studi Kasus Putusan Pengadilan Nomor : 52PDT.G2004PN-LP, 2008.
USU Repository © 2009
tanah. Rendahnya loyalitas penegak hukum dan masyarakat terhadap aturan hukum menjadi penyebab utuma hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya.
102
Tidak diterapkannya peraturan pengadaan tanah sebagimana mestinya dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum juga disebankan oleh rendahnya loyalitas
hukum yang dimiliki oleh pihak yang membutuhkan tanah dan budaya hukum yang tidak mementingkan kepentingn umum melainkan lebih memikirkan kepentingan
sendiri yang dimiliki oleh pejabat-pejabat yang berwenang dalam mengadakan pengadaan tanah.
103
Budaya hukum yang dimiliki warga masyarakat selaku pemilik tanah juga masih rendah. Hal ini disebabkan oleh pendidikan dan pengetahuan hukum yang
masih rendah. Faktor-faktor ekonomi dalam keluarga juga menyebabkan pemilik hak atas tanah memenuhi apa yang dikehendaki panitia pengadaan tanah, walaupun
kehendak panitia pengadaan tanah tersebut tidak sesuai dengan peraturan pengadaan tanah.
104
Sikap masyarakat yang cenderung menolak kegiatan pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum juga menghalangi terlaksananya
peraturan pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Sikap penolakan tersebut didasari oleh ketidak pahaman masyarakat tentang tujuan dan manfaat kegiatan
pengadaan tanah untuk kepentingan umum serta keraguan terhadap iktikad baik
102
Ediwarman Op,cit, halaman 112.
103
Ibid, halaman 23.
104
Ibid.
Juanda Panjaitan : Tinjuan Yuridis Penerapan Hukum Dalam Pengadaan Tanah Berdasarkan Keppres No. 55 Tahun 1993 Studi Kasus Putusan Pengadilan Nomor : 52PDT.G2004PN-LP, 2008.
USU Repository © 2009
pemerintah apakah akan melindungi hak-hak mereka dan jaminan tingkat sosial yang telah dicapainya.
105
105
Tampil Anshari Siregar, Op.cit, halaman 25.
Juanda Panjaitan : Tinjuan Yuridis Penerapan Hukum Dalam Pengadaan Tanah Berdasarkan Keppres No. 55 Tahun 1993 Studi Kasus Putusan Pengadilan Nomor : 52PDT.G2004PN-LP, 2008.
USU Repository © 2009
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan uraian diatas dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka yang menjadi kesimpulan dan saran bagi penutup dari tulisan ini adalah :
A. Kesimpulan 1.