Pengertian Biskuit Bahan- bahan dalam Pembuatan Biskuit Ubi Jalar

lama, dan sesuai dengan tuntutan kehidupan modern yang serba praktis Winarno, 2000. Komposisi kimia tepung ubi jalar tergantung pada varietas ubi jalar dan lingkungan. Hasil pengamatan warna dan analisis proksimat tepung dari ketiga varietas ubi jalar yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 2.2. Komposisi Kimia Tepung Ubi Jalar No. Parameter Tepung ubi jalar putih Tepung ubi jalar Orange Tepung ubi jalar ungu 1. Kadar air 10,99 6,77 7,28 2. Kadar abu 3,14 4,71 5,31 3. Protein 4,46 4,42 2,79 4. Lemak 1,02 0,91 ,81 5. Karbohidrat 84,83 83,19 83,81 6. Serat 4,44 5,54 4,72 Sumber : Susilawati dan Medikasari, 2008

2.2. Biskuit

2.2.1. Pengertian Biskuit

Menurut Masye Manaffe 1999 biskuit merupakan sejenis makanan yang terbuat dari tepung terigu dengan penambahan bahan makanan lain dengan proses pencetakan dan pemanasan. Dalam SNI. 01.2973.1992 biskuit adalah produk makanan kering yang dibuat dengan memanggang adonan yang mengandung bahan dasar terigu, lemak, dan bahan pengembang dengan atau tanpa penambahan bahan makanan tambahan lain yang di ijinkan. Biskuit dapat dikelompokkan menjadi : Universitas Sumatera Utara a Biskuit Keras Biskuit keras adalah jenis biskuit yang dibuat dari adonan keras, berbentuk pipih, bila dipatahkan penampang potongannya bertekstur padat, dapat berkadar lemak tinggi atau rendah. b Biskuit Crackers Crackers adalah jenis biskuit yang dibuat dari adonan keras, melalaui proses fermentasi atau pemeraman, berbentuk pipih yang rasanya mengarah ke asin dan renyah, serta bila dipatahkan penampang potongannya berlapis-lapis. c Cookies Cookies adalah jenis biskuit yang dibuat dari adonan lunak, berkadar lemak tinggi dan bila dipatahkan penampang potongannya bertekstur kurang padat. d Wafer Wafer adalah jenis biskuit yang dibuat dari adonan cair, berpori-pori kasar, renyah dan bila dipatahkan penampang potongannya berongga-rongga.

2.2.2. Bahan- bahan dalam Pembuatan Biskuit Ubi Jalar

1 Tepung Terigu Untuk menghasilkan biskuit yang bermutu tinggi, yang sangat ideal atau cocok digunakan adalah tepung terigu. Tepung terigu mempunyai kadar protein 11- 13, dihasilkan dari penggilingan 100 gandum. Jenis tepung ini digolongkan sebagai tepung terigu yang mengandung protein tinggi, mudah dicampur dan Universitas Sumatera Utara diragikan, dapat menyesuaikan dengan suhu yang diperlukan, berkemampuan menahan udaragas dan mempunyai daya serap tinggi Aliem,1995. 2 Baking Powder Baking powder sebagai bahan pengembang dipakai secara luas dalam produksi kue kering. Baking powder merupakan bahan pengembang hasil reaksi asam dengan natrium bicarbonat. Ketika pemanggangan berlangsung baking powder menghasilkan gas CO 2 dan residu yang tidak bersifat merugikan pada biskuit. Fungsi baking powder dalam pembuatan biskuit adalah mengembangkan adonan dengan sempurna, menyeragamkan remahan dan menjaga kue agar tidak rusak Aliem, 1995. 3 Gula Gula yang digunakan dalam pembuatan biskuit adalah gula halus agar mudah larut dan hancur dalam adonan. Gula harus benar-benar kering dan tidak menggumpal. Gula yang tidak kering akan mempengaruhi adonan karena adonan akan menggumpal, sedangkan adonan yang menggumpal tidak bisa bercampur rata dengan bahan lainnya sehingga rasanya tidak merata dan kemungkinan besar hasil pembakaran tidak merata. Pemakaian kadar gula yang tinggi apabila tidak diimbangi dengan kadar lemak yang dengan komposisi tepat akan menghasilkan biskuit keras. 4 Lemak Lemak merupakan komponen penting dalam pembuatan biskuit, karena berfungsi sebagai bahan untuk menimbulkan rasa gurih, manambah aroma dan menghasilkan tekstur produk yang renyah. Ada dua jenis lemak yang biasa digunakan Universitas Sumatera Utara dalam pembuatan biskuit yaitu dapat berasal dari lemak susu butter atau dari lemak nabati margarine atau campuran dari keduanya Hanny Wijaya, 2002. Lemak yang digunakan dalam pembuatan biskuit harus memiliki daya stabilitas yang tinggi karena biskuit akan disimpan dalan waktu lama dan biskuit mudah tengik. 5 Air Biskuit keras memerlukan air sekitar 20 dari berat tepung. Air dalam pembuatan biskuit berfungsi sebagai pelarut bahan secara merata, memperkuat gluten, mengatur kekenyalan adonan dan mengatur suhu adonan Aliem,1995. 6 Garam Dalam pembuatan biskuit garam berfungsi memberi rasa dan aroma, memperkuat gluten dan memberi warna lebih putih pada remahan Aliem,1995. Dalam pembuatan biskuit garam digunakan dalam adonan dan bahan pelapis adonan sehingga menghasilkan produk biskuit yang renyah. 7 Susu Bubuk Susu yang digunakan dalam pembuatan biskuit adalah susu bubuk yang merupakan hasil pengeringan dari susu segar. Susu ini memiliki reaksi mengikat terhadap protein tepung. Dalam pembuatan biskuit susu berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dan aroma biskuit serta menambah nilai gizi produk U. S Wheat Asociation,1983:35 Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Prosedur Pembuatan Biskuit Ubi Jalar Ungu Ubi dibakarpanggang selama 10 menit Dikupas Blender Campur tepung, baking powder, gula dan garam Campurkan ubi dengan campuran tepung sampai benar-benar rata dan sampai agak kering Lumuri adonan dengan tepung, uleni sampai benar-benar rata Adonan dipipihkan setebal 2 mm Dicetak dalam bentuk lingkaran, dengan ∅ diameter 3 cm dan permukaan rata. Oven dengan suhu 400 F selama 10 menit atau sampai benar-benar matangberubah warna, waktu 15 menit Angkat dinginkan dan kemas dalam kemasan kedap udara Letakkan biskuit pada loyang tanpa diolesi margarine, mentega ataupun minyak Gambar 1 : Skema Proses Pembuatan Biskuit Ubi Jalar Sumber : Mufidasari, 2008 Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Persyaratan Mutu Biskuit

Dokumen yang terkait

Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Terhadap Masyarakat Dikecamatan Sidamanik Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Serta Pelaksanaannya Berdasarkan Uu Pa Dan Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 1997

2 111 115

Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

4 83 107

Keanekaragaman Makrozoobentos Di Sungai Bah Bolon Kabupaten Simalungun Sumatera Utara

7 74 74

Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Raya

2 36 189

Pemanfaatan Ubi Jalar (Ipomoeae batatas) sebagai Bahan Dasar Makanan Pelengkap Bayi Kaya Beta Karoten

0 15 134

Tradisi “Margugu” Sebagai Sistem Tolong Menolong Pada Masyarakat Desa Marubun Lokkung, Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun.

2 30 92

PEMANFAATAN UBI JALAR PUTIH, UBI JALAR KUNING, DAN SINGKONG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF POTATO DEXTROSE AGAR Pemanfaatan Ubi Jalar Putih, Ubi Jalar Kuning, Dan Singkong Sebagai Media Alternatif Potato Dextrose Agar (PDA) Untuk Pertumbuhan Aspergillus niger.

2 3 9

PEMANFAATAN UBI JALAR PUTIH, UBI JALAR KUNING, DAN SINGKONG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF POTATO DEXTROSE Pemanfaatan Ubi Jalar Putih, Ubi Jalar Kuning, Dan Singkong Sebagai Media Alternatif Potato Dextrose Agar (PDA) Untuk Pertumbuhan Aspergillus niger.

0 3 17

PEMANFAATAN UBI JALAR MERAH SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES KRIM SECARA TRADISIONAL Pemanfaatan Ubi Jalar Merah Sebagai Bahan Tambahan Dalam Pembuatan Es Krim Secara Tradisional Dengan Penambahan CMC.

0 1 15

PEMANFAATAN UBI JALAR UNGU SEBAGAI BAHAN DASAR PRODUK PIA.

0 1 18