Mutu Biskuit Ditinjau Dari Aspek Sifat Tersembunyi Obyektif Mutu Biskuit Ditinjau Dari Aspek Inderawi Subyektif

2.2.3. Persyaratan Mutu Biskuit

Mutu biskuit dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek sifat tersembunyi yaitu kadar zat-zat tertentu yang terkandung di dalamnya obyektif dan aspek inderawi subyektif.

1. Mutu Biskuit Ditinjau Dari Aspek Sifat Tersembunyi Obyektif

Penilaian mutu biskuit ditinjau dari aspek ini dapat dilakukan secara laboratoris dengan analisis kimia. Syarat mutu biskuit yang telah ditetapkan oleh Departemen Perindustrian tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI. 01- 2973-1992. Tabel 2.2. Syarat Mutu Biskuit No Kriteria Uji Satuan Klasifikasi Biskuit 1 2 3 4 5 6 7 8 Keadaan a. Bau b. Rasa c. Warna d. Tekstur Air,,bb Protein,,bb Abu,,bb Bahan Tambahan Makanan a. Pewarna b. Pemanis Cemaran logam a. Tembaga Cu,mgkg b. Timbal Pb, mgkg c. Seng Zn,mgkg d. Raksa Hg, mgkg Arsen As, mgkg Cemaran mikroba a. Angka lempeng total b. Coliform c. E. Coli d. Kapang Normal Normal Normal Normal Maks.5 Min.8 Maks.2 Tidak boleh ada Tidak boleh ada Maks 10,0 Maks 1,0 Maks 40,0 Maks 0,05 Maks 0,5 Maks 1,0x10 6 Maks 20 3 Maks 1,0x10 2 Sumber : Departemen perindustrian, 1992 Universitas Sumatera Utara

2. Mutu Biskuit Ditinjau Dari Aspek Inderawi Subyektif

Penilaian mutu biskuit ditinjau dari aspek sifat karakteristik bahan dengan menggunakan indera manusia meliputi beberapa hal yaitu : warna, aroma, rasa dan tekstur Hanny Wijaya, 2002. 1 Warna Warna yang baik untuk biskuit adalah kuning kecokelatan dan tergantung bahan yang digunakan. Warna tepung akan berpengaruh terhadap warna biskuit yang dihasilkan. Warna tepung yang putih akan menghasilkan biskuit yang kuning kecokelatan, sedang warna tepung yang agak kekuningan akan menghasilkan biskuit yang warnanya lebih cokelat. 2 Aroma Aroma biskuit didapat dari bahan-bahan yang digunakan, dapat memberikan aroma yang khas dari butter dan lemak sebagai bahan pembuatan biskuit. Jadi aroma biskuit adalah harum juga sesuai dengan bahan yang digunakan. 3 Rasa Rasa biskuit cenderung lebih dekat dengan aroma. Rasa biskuit yang baik adalah gurih dan cenderung asin sesuai dengan bahan yang digunakan dalam membuat adonan. 4 Tekstur Biskuit yang baik mempunyai tekstur renyah dan bila dipatahkan penampang potongannya berlapis-lapis. Universitas Sumatera Utara

2.3. Pola Konsumsi Makanan Jajanan Anak Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Terhadap Masyarakat Dikecamatan Sidamanik Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Serta Pelaksanaannya Berdasarkan Uu Pa Dan Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 1997

2 111 115

Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

4 83 107

Keanekaragaman Makrozoobentos Di Sungai Bah Bolon Kabupaten Simalungun Sumatera Utara

7 74 74

Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Raya

2 36 189

Pemanfaatan Ubi Jalar (Ipomoeae batatas) sebagai Bahan Dasar Makanan Pelengkap Bayi Kaya Beta Karoten

0 15 134

Tradisi “Margugu” Sebagai Sistem Tolong Menolong Pada Masyarakat Desa Marubun Lokkung, Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun.

2 30 92

PEMANFAATAN UBI JALAR PUTIH, UBI JALAR KUNING, DAN SINGKONG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF POTATO DEXTROSE AGAR Pemanfaatan Ubi Jalar Putih, Ubi Jalar Kuning, Dan Singkong Sebagai Media Alternatif Potato Dextrose Agar (PDA) Untuk Pertumbuhan Aspergillus niger.

2 3 9

PEMANFAATAN UBI JALAR PUTIH, UBI JALAR KUNING, DAN SINGKONG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF POTATO DEXTROSE Pemanfaatan Ubi Jalar Putih, Ubi Jalar Kuning, Dan Singkong Sebagai Media Alternatif Potato Dextrose Agar (PDA) Untuk Pertumbuhan Aspergillus niger.

0 3 17

PEMANFAATAN UBI JALAR MERAH SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES KRIM SECARA TRADISIONAL Pemanfaatan Ubi Jalar Merah Sebagai Bahan Tambahan Dalam Pembuatan Es Krim Secara Tradisional Dengan Penambahan CMC.

0 1 15

PEMANFAATAN UBI JALAR UNGU SEBAGAI BAHAN DASAR PRODUK PIA.

0 1 18