Hubungan kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping Hubungan kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping

Dari hasil uji asumsi diatas dapat dilihat bahwa sebaran data tidak berpencar disekitar titik nol 0 pada sumbu Y dan tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada sebaran data tersebut. Dapat dikatakan, model regresi diatas tidak linier.

2. Hasil Utama Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi dan apakah terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi” dan “Terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi”.

a. Hubungan kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping

Untuk pengujian statistik dilakukan perumusan hipotesis statistik, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Ha Hipotesis Alternatif : ρ 0.05, artinya ada hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi. 2. Ho Hipotesis Nihil : ρ 0.05, artinya tidak ada hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi. Berdasarkan tujuan penelitian, maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji Pearson Correlation, Hasil uji statistik ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 14 Korelasi antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi Analisis Pearson Correlation r Signifikansi p Korelasi 0.146 0.234 Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan jika p0.05. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang tertera pada tabel 14 di atas, didapat korelasi sebesar r= 0.146 dengan p=0.234. Hasil ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak, dengan menunjukkan tidak adanya hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi.

b. Hubungan kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping

Untuk pengujian statistik dilakukan perumusan hipotesis statistik, yaitu : 1. Ha Hipotesis Alternatif : ρ 0.05, artinya ada hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi. 2. Ho Hipotesis Nihil : ρ 0.05, artinya tidak ada hubungan antara kualitas Universitas Sumatera Utara kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi. Berdasarkan tujuan penelitian, maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji Pearson Correlation, Hasil uji statistik ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 15 Korelasi antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi Analisis Pearson Correlation r Signifikansi p Korelasi 0.056 0.648 Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan jika p0.05. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang tertera pada tabel 15 di atas, didapat korelasi sebesar r= 0.056 dengan p=0.648. Hasil ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak, dengan menunjukkan tidak adanya hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi.

C. HASIL TAMBAHAN PENELITIAN