HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN BEKERJA DENGAN

g. Pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan Kerja juga memberikan dampak positif dan negatif terhadap ruang kehidupan seseorang. Selain berperan di lingkungan kerja, individu juga mempunyai peranan di luar tempat kerja seperti sebagai seorang suami atau bapak dan ibu atau isteri yang perlu mempunyai waktu untuk bersama keluarga. h. Tanggung jawab sosial organisasi Organisasi mempunyai tanggung jawab sosial. Organisasi haruslah mementingkan pengguna dan masyarakat secara keseluruhan semasa menjalankan aktivitasnya. Organisasi yang mengabaikan peranan dan tanggung jawab sosialnya akan menyebabkan pekerja tidak menghargai pekerjaan mereka.

C. HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN BEKERJA DENGAN

STRATEGI COPING DALAM ORGANISASI Pada umumnya pelaksanaan tugas dalam lingkungan kerja selalu mengandung permasalahan dan tantangan. Masalah dan tantangan ini sering kali menimbulkan stres yang bisa mengganggu individu didalam mencapai tujuan. Menurut Smet 1994 reaksi individu dalam menghadapi kondisi lingkungan yang penuh masalah berupaya untuk menyeimbangkan dirinya dengan lingkungannya. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu agar tercipta keseimbangan ini disebut coping. Upaya - upaya yang dapat dilakukan individu untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi, atau meminimalkan dampak kejadian yang menimbulkan stres khususnya didalam lingkungan kerja dapat diistilahkan sebagai strategi coping. Universitas Sumatera Utara Menurut Flokman Lazarus dalam Sarafino, 2006 terdapat dua klasifikasi bentuk coping yaitu : problem focused coping PFC dan emotional focused coping EPC. Problem focused coping PFC adalah bentuk coping yang lebih diarahkan kepada upaya untuk mengurangi tuntutan dari situasi yang menekan individu, sedangkan emotion focused coping EFC merupakan bentuk coping yang diarahkan untuk mengatur respon emosional terhadap situasi yang menekan individu. Menurut Skinner dalam Sarafino, 2006 strategi problem focused coping meliputi planfull problem solving, direct action, assistance seeking dan information seeking, sedangkan strategi emotional focused coping meliputi avoidance, denial, self- criticism dan positive reappraisal. Taylor 2009 mengatakan bahwa selama melakukan proses strategi coping, individu melakukan penilaian terhadap usaha yang dilakukan, apakah usaha yang dilakukan mengurangi tekanan emosional yang dialami atau usaha tersebut mengatasi masalah yang dihadapi. Strategi coping yang dilakukan oleh individu didalam menghadapi masalah yang timbul di lingkungan kerja membuat individu merasa lebih nyaman, senang, puas dalam bekerja dan dapat mengembangkan rasa memiliki terhadap perusahaan Kondalkar, 2009. Vein Heskett, Sasser Schlesinger 1997 menyatakan bahwa perasaan yang baik terhadap pekerjaannya berarti individu merasa senang melakukan pekerjaan yang akan mengarah pada lingkungan pekerjaan yang produktif. Perasaan karyawan terhadap pekerjaan, kerabat, dan organisasi yang mengarah pada pertumbuhan dan keuntungan organisasi didefinisikan sebagai kualitas kehidupan bekerja. Islam Siengthai 2009 menambahkan bahwa kondisi kerja yang menyenangkan, keadaan yang menguntungkan bagi karyawan dan kesejahteraan karyawan dapat meningkatkan kualitas kehidupan bekerja. Universitas Sumatera Utara Dalam setiap lingkungan kerja, masalah – masalah yang ada didalam pekerjaan akan berdampak pada karyawan seperti meningkatnya ketidakhadiran kerja, berkurangnya kepuasan dan semangat kerja, komunikasi yang tidak efektif dan munculnya konflik dengan rekan kerja serta berkurangnya kuantitas dan kualitas kehidupan bekerja Michie, 2002. Strategi coping secara efektif digunakan untuk mengatasi stres termasuk dukungan dari teman, membina hubungan baik dengan rekan kerja, perencanaan, manajemen resiko, manajemen waktu, dan komunikasi secara luas Anne, Deborah Philip, 2004. Dengan mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik maka hubungan antara sesama karyawan maupun dengan atasan dalam lingkungan kerja akan lebih efektif, hal ini merupakan salah satu komponen dari kesejahteraan karyawan yang menjadi multidimensi dari kualitas kehidupan bekerja Jewell Siegall, 1998. Menurut Skinner dalam Sarafino, 2006 menyatakan bahwa dalam emotional focused coping, individu yang menggunakan positive reappraisal melihat sisi positif dari masalah yang dialami dalam kehidupannya dengan mengambil manfaat atau keuntungan dari pengalaman tersebut. Individu juga cenderung untuk mengintrospeksi diri dan belajar dari kesalahan yang diperbuat Carver, 2009. Dengan mengambil sisi positif dari masalah yang dihadapi karyawan dalam sebuah perusahaan maka karyawan dapat menjadikan kejadian tersebut sebagai sebuah pelajaran bagi kemajuan dan pengembangan kemampuan yang dimiliki serta peningkatan prestasi didalam bekerja. Peluang untuk pertumbuhan, dimana individu dapat mengembangkan kemampuan dan keahlian yang dimilki merupakan salah satu kriteria dari kualitas kehidupan bekerja Walton dalam Kossen, 1987. Universitas Sumatera Utara Menurut Skinner dalam Sarafino, 2006 menyatakan bahwa dalam problem focused coping, individu yang menggunakan assistance seeking dan information seeking meminta bantuan dan dukungan dari orang lain. Dukungan dan masukan yang diberikan orang lain dapat membantu individu dalam menyelesaikan masalah. Dalam lingkungan kerja, individu yang menggunakan strategi ini dapat mengembangkan rasa saling memiliki dan merasa bagian dari sebuah tim kelompok sehingga tindakan yang ditujukan untuk menyelesaikan masalah dapat dilakukan secara langsung serta menyusun secara lengkap apa yang diperlukan. Rasa saling memiliki yang tercipta diantara individu dalam organisasi merupakan salah satu kriteria dari kualitas kehidupan bekerja Walton dalam Kossen, 1987. Skinner dalam Sarafino, 2006 berpendapat bahwa individu yang menggunakan planfull problem solving dan direct action memikirkan dan mempertimbangkan beberapa alternatif pemecahan masalah yang mungkin dilakukan dan meminta pendapat atau pandangan dari orang lain tentang masalah yang dihadapi. Dalam lingkungan kerja, individu yang menerapkan planfull problem solving dan direct action serta didukung oleh kebebasan bertindak dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh perusahaan, maka karyawan dapat menyelesaikan masalah yang ada dipekerjaannya melalui perencanaan yang baik oleh karyawan itu sendiri dan didukung oleh pendapat dari rekan kerja sehingga penyelesaian masalah dapat dilakukan secara langsung. Job autonomy atau kebebasan bertindak dalam menjalankan tugas yang diberikan, serta terlibat dalam membuat perencanaan dalam perusahaan merupakan salah satu kriteria dari kualitas kehidupan bekerja Walton dalam Kossen, 1987. Kualitas kehidupan kerja yang dipenuhi oleh perusahaan terhadap karyawan dengan baik, maka masalah yang timbul di perusahaan akan cenderung berkurang dan Universitas Sumatera Utara strategi coping yang dibutuhkan karyawan juga lebih rendah. Sebaliknya kualitas kehidupan kerja yang tidak dipenuhi oleh perusahaan terhadap karyawan dengan baik, maka masalah yang timbul di perusahaan akan cenderung bertambah dan strategi coping yang dibutuhkan karyawan juga lebih tinggi. Organisasi dengan kualitas kehidupan kerja yang baik dapat memotivasi karyawan untuk memaksimalkan kontribusi mereka untuk memperoleh sasaran organisasi dan mengembangkan prestasi karyawan Tim mitra lestari et.al, 2005. D. HIPOTESIS Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan strategi problem focused coping dalam organisasi. 2. Terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan strategi emotional focused coping dalam organisasi. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan strategi coping dalam organisasi.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas : Kualitas kehidupan bekerja 2. Variabel tergantung : Strategi coping - Problem Focused Coping - Emotional Focused Coping Universitas Sumatera Utara