memicu bergantinya nama ragam bahasa rahasia di kalangan waria tersebut menjadi bahasa gaul.
Bahasa gaul khusus tidak memliki sistem yang teratur dalam penciptaan kata- katanya, hanya saja pola dasar kalimatnya sama dengan bahasa gaul umum karena
sama-sama digunakan dalam siuasi non formal. Bahasa gaul khusus dapat dikategorikan sebagai bahasa rahasia, karena hanya digunakan oleh sekelompok
orang tertentu, terutama kaum waria untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa gaul khusus ini pasti akan berubah kerahasiannya apabila telah dimengerti dan
dipakai oleh banyak orang secara umum dalam komunikasi sehari-hari. Penggunaan bahasa gaul di kalangan muda yang semakin tinggi intensitasnya
membuat istilah kosakata dalam bahasa gaul tersebut semakin bertambah dan perumusnya menjadi tidak tetap. Istilah-istilah yang unik tersebut kemudian diangkat
oleh Debby Sahertian dan dibuat menjadi sebuah buku dengan judul Kamus Bahasa Gaul Kamasutra Bahasa Gaul.
2.8 Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan
Konsep sosiolinguistik yang dikembangkan oleh beberapa ahli 1992, Joshua.A. Fisman 1972, Nababan 1984, Pateda 1996. Sedangkan yang berkaitan
dengan semantik leksikal yaitu pendapat para ahli Goseriu dan Gecheler 1894, George 1964, Peteda 1996 selanjutnya Verhaar 1988 Leech 2003.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu Pengkajian semantik pada bahasa gaul, Sondang
Manik 2004. Analisis Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Waria di Kota Madya Medan, Ronny Patty Carlos 2000. Bahasa Gaul, Willyana Sukmi 2006, Bahasa
Indonesia Ragam Bahasa Waria di Kotamadya Medan, Henry Kaveriana S 1996 Sedangkan yang berkaitan dengan semantik yaitu Analisis Semantik Leksikal dan
Semantik Kalimat Bahasa Minangkabau oleh Salliyanti 2003 dan Suatu Penggkajian Semantik Berdasarkan Kriteria Sosial Penutur Bahasa Indonesia, Emmi
Tambunan 1996.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Gadjah Mada kecamatan Medan Baru kota Madya Medan, penelitian dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada bulan Januari sampai
Februari 2010 selama satu bulan.
3.2 Sumber Data
Data dalam penelitian ini diambil dari 20 orang informan yaitu Martin, Geby, Sintia, Dian, Lena, Cindi Claudia, Fanny Farticia, Fitri Ashari, Lily, Darman,
Misca, Dina, Bela, Ansela, Sulis, Nadir, Agnes, Rossa, Ecci, Tateng, yang selanjutnya dijadikan sebagai subjek penelitian di jalan Gajah Mada medan.
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, dan yang menjadi objek penelitian adalah bahasa waria yang mereka gunakan pada saat berkomunikasi baik dalam
komunitas mereka maupun di luar komunitas mereka.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Hal ini terjadi karena semua kegiatan yang dilakukan dalam upaya
menemukan dan membuktikan sesuatu di dalam penelitian dan sangat tergantung pada metode yang digunakan. Jadi untuk mencapai sasaran yang hendak dicapai,