yang tinggi. Pembayaran dividen merupakan bagian dari kebijakan dividen perusahaan.
D. Laba Per Lembar Saham Earning Per Share
Menurut Darmadji, 2006 pengertian earning per share atau EPS yaitu merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan laba yang diperoleh
investor atau pemegang saham per lembar sahamnya. Laba merupakan alat ukur utama kesuksesan suatu perusahaan, karena itu seringkali para pemodal memusatkan
perhatian pada besarnya earning per share EPS dalam melakukan analisis saham. Pada umumnya saham-saham tercatat di Bursa Efek Indonesia membayar dividen
setiap tahunnya dengan DPR antara 0 - 25, tetapi ada yang menggunakan tarif proyektif. Dividen yang terlalu besar bukan tidak diinginkan oleh investor, tetapi jika
DPR lebih besar dari 25, dikuatirkan akan terjadi kesulitan likuiditas keuangan pada perseroan pada waktu mendatang Ang, 1997:623.
Kenaikan earning per share dalam suatu perusahaan berarti menunjukkan peningkatan penjualan dan laba, dan sebaliknya apabila earning per share menurun
berarti penjualan dan laba biaya yang terlalu besar sehingga laba yang diperoleh juga rendah. Semakin besar dividen yang dibagikan maka EPS akan semakin kecil atau net
income after tax kecil maka akan semakin naik pula EPS Ang, 1997:622. Menurut Martono, 2001:255 earning per share EPS adalah keuntungan yang diberikan
kepada pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dipegangnya. Perhitungannya adalah laba bersih untuk satu tahun dibagi dengan jumlah rata-rata
Universitas Sumatera Utara
saham yang beredar selama tahun tersebut. EPS dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Laba bersih setelah Pajak EPS =
Jumlah Saham yang beredar
E. Kebijakan Pembagian Deviden
Ada beberapa bentuk deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham Sutrisno ,2000 antara lain:
1. Pembagian dividen secara tunai atau cash devidend
a Kebijakan pemberian dividen Stabil
Kebijakan pemberian yang stabil ini artinya dividen akan diberikan secara tetap per lembarnya untuk jangka tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan
berfluktuasi. Dividen stabil ini dipertahankan untuk beberapa tahun, dan kemudian bila laba yang diperoleh meningkat dan peningkatannya mantap dan stabil, maka
dividen juga akan ditingkatkan untuk selanjutnya dipertahankan selama beberapa tahun. Kebijakan pemberian dividen yang stabil ini banyak dilakukan oleh
perusahaan, karena beberapa alasan yaitu: 1
Dapat meningkatkan harga saham, sebab dividen yang stabil dan dapat diprediksi dianggap mempunyai risiko lebih kecil.
2 Dapat memberikan kesan kepada investor bahwa perusahaan
mempunyai prospek yang baik dimasa mendatang.
Universitas Sumatera Utara
3 Dapat menarik investor yang memanfaatkan dividen untuk keperluan
konsumsi, sebab dividen selalu dibayarkan. b
Kebijakan Dividen Meningkat Kebijakan dividen meningkat adalah pembayaran deviden tunai meningkat
dengan pertumbuhan yang stabil. Perusahaan akan membayarkan deviden dalam bentuk uang tunai kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat
dengan pertumbuhan yang stabil. c
Kebijakan Dividen dengan Rasio yang Konstan Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya mengikuti besarnya laba
yang diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh semakin besar dividen yang dibayarkan, demikian pula sebaliknya bila laba kecil dividen yang
dibayarkan juga kecil. Dasar yang digunakan sering disebut dividend payout ratio. d
Kebijakan Pemberian Dividen Reguler yang rendah ditambah Ekstra. Perusahaan menentukan jumlah pembayaran deviden per lembar yang dibagikan
dengan jumlah yang kecil terlebih dahulu. Pembayaran dividen kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.
2. Pembagian Dividen Saham
Salah satu kebijakan dividen yang bisa diambil oleh perusahaan adalah dengan memberikan dividen tidak dalam bentuk uang, tetapi dividen diberikan dalam bentuk
saham. Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti cash dividend. Pemberian stock dividen tidak akan mengubah besarnya jumlah modal
sendiri, tetapi akan mengubah komposisi modal sendiri perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
bersangkutan. Pemberian stock deviden ini akan mengurangi pos laba ditahan di neraca dan akan ditambahkan ke pos modal saham.
3. Kebijakan Stock Split
Harga pasar saham suatu perusahaan apabila terlalu tinggi, mengakibatkan banyak investor kurang berminat terhadap saham perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan bisa mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang
lebih kecil. Kebijaksanaan stock split ini akan mengakibatkan jumlah lembar saham menjadi lebih banyak yang mengakibatkan harga saham turun. Kebijakan stock split
harga saham menjadi lebih murah, sehingga harga saham pasar masih dalam trading range tertentu.
4. Kebijakan Repurchase Stock
Kebijakan Repurchase stock merupakan salah satu bentuk pembayaran dividen. Kebijakan repurchase stock adalah pembelian saham – saham perusahaan yang
dimiliki oleh pemegang saham atau investor.
F. Teori – Teori Kebijakan Dividen