Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

1 Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau nilai residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali, 2005 :110. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan analasis grafik. Jika distribusi data dalam bentuk diagram batang mengikuti pola distribusi normal, maka asumsi normalitas terpenuhi Ghozali, 2005:110. 2 Uji Asumsi Klasik Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menguji ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi klasik – asumsi klasik. Regresi linear berganda memiliki syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi sebelum data tersebut dianalisis yaitu sebagai berikut :

a. Uji Autokorelasi

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin – Watson. Kriteria keputusan dapat dilihat pada tabel 1.4 Universitas Sumatera Utara Tabel 1.4 Kriteria Pengambilan Keputusan DW Test Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No Decesion dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada autokorelasi positif No Decesion 4 – du ≤ d ≤ 4-dl Tidak ada autokorelasi poisitf atau negatif Tidak ditolak du d 4-du Sumber : Situmorang et al 2008:86 b. Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen antara satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah Tolerance 0,1 atau VIF 5, maka tidak terjadi multikolineritas Situmotang et al, 2008 : 104

c. Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas di uji dengan menggunakan uji Gletser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedasitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3 Pengujian Kelayakan Model Uji Goodness of Fit Universitas Sumatera Utara Ajusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Rasio yang semakin tinggi maka akan semakin baik bagi model regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar.

c. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013.

0 4 13

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 14 122

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 110

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 9

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 2

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 7

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 25

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 Chapter III V

0 0 61

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 3

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 15