Ajusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Rasio yang semakin tinggi maka akan semakin baik bagi
model regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar.
c. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefesien regresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefesien regresi yang dapat dilakukan yaitu
uji F dan uji t.
1 Uji Signifikansi Simultan Uji – F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat Bentuk pengujiannya adalah :
Ho : β1 = 0 , artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat.
Ha : β1 ≠ 0, artinya secara bersamaan terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat. Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
pada α = 5 Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
2 Uji Signifikansi Parsial Uji – t
Universitas Sumatera Utara
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah : Ho : β1 = 0 , artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat. Ha : β1 ≠ 0 , artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
independen bebas terhadap variabel dependen terikat. Pengujian menggunakan uji-
t dengan tingkat pengujian pada α = 5 derajat kebebasan degree of freedom atau df = n-k
Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t tabel Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
dan t
hitung
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Mulato 2008 melakukan penelitian dengan judul “Analisis pengaruh investasi, likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan
terhadap kebijakan devidend pay out ratio”. Hasil penelitian dari analisis menunjukkan bahwa hasil uji F menunjukkan bahwa investasi, likuiditas,
profitabilitas, pertumbuhan dan ukuran perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh sigfnifikan terhadap devidend pay out ratio. Hal ini terbukti dari nilai F
hitung lebih besar dari F tabel 4,6872,370 dan nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,050,0000,05, dan hasil uji koefesien determinasi R2 menunjukkan nilai
Adjusted R2 sebesar 0,238 artinya adalah sebesar 23,80 variasi investasi, likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan dan ukuran perusahaan mampu menjelaskan Dividend
Payout RatioDPR dan sisanya 76,20 dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi.
Yuniningsih 2002 tentang Interdepensi antara kebijakan devidend pay out ratio, financial laverage, dan investasi pada perusahaan yang listed di BEI. Hasilnya
menunjukkan bahwa secara parsial investasi memiliki pengaruh negatif terhadap devidend pay out ratio, sedangkan financial laverage mempunyai pengaruh positif
terhadap devidend pay out ratio. Christina 2007 yang berjudul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
Devidend Payout Ratio pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta”. Dalam
Universitas Sumatera Utara