dividen itu sendiri berkaitan dengan laba yang akan datang. Dengan kata lain, tidak ada preferensi pemegang saham terhadap dividen sekarang. Sebaliknya, perubahan
dividen naik atau turun dipandang sebagai signal dimana manajemen mengharapkan laba yang akan datang berubah ke arah yang sama. Peningkatan dividen dipandang
sebagai signal positif yang menyebabkan investor menawarkan harga lebih tinggi dan penurunan dividen merupakan signal negatif yang dapat menurunkan harga saham.
Faktor ekternal maupun kondisi internal perusahaan juga mempengaruhi kondisi kebijakan dividen dalam setiap perusahaan. Secara lebih khusus dari internal
perusahaan ingin mengetahui hubungan dan besar pengaruh rasio keuangan, investasi, dan risiko perusahaan terhadap Dividend Payout Ratio DPR. Berdasarkan
uraian tentang latar belakang penelitian ini, maka penulis tertarik untuk meneliti dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Rasio Keuangan dan Investasi serta
Risiko Perusahaan terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah Rasio Keuangan, investasi, dan
risiko perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio DPR pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada periode 2005 – 2009?
Universitas Sumatera Utara
C. Kerangka konseptual
Kebijakan dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen dividend payout ratio
menentukan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Jadi aspek utama dari kebijakan dividen perusahaan adalah menentukan
alokasi laba yang tepat antara pembayaran dividen dengan penambahan laba ditahan perusahaan. Akan tetapi yang juga penting adalah masalah-masalah lainnya yang
berkaitan dan mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan. Rasio keuangan berupa solvabilitas financial leverage, likuiditas current ratio, profitabilitas return on
investment, investasi, dan risiko perusahaan Financial leverage dipergunakan untuk menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan return bagi pemilik saham Syahyunan,
2004:110. Menurut Sartono, 2001:121 Financial leverage menunjukkan perubahan laba per lembar saham earning per share atau EPS sebagai akibat perubahan EBIT
earning before interest tax. Sedangkan dividend yang dibagikan kepada pemegang saham dari laba bersih setelah pajak EBIT. Dividend pay out ratio dihitung dengan
cara membandingkan antara dividend per share yang dibagi dengan earning per share. Menurut Gugler dan Yurtoglu 2001 menemukan bahwa dividend payout
ratio dipengaruhi secara negatif oleh leverege. Investasi dilakukan perusahaan untuk peningkatan pertumbuhan perusahaan.
Namun investasi ini sering bertentangan dengan para pemegang saham karena akan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi pembayaran deviden yang akan diterima para pemegang saham. Terdapat dua kelompok besar investor di pasar modal. Berdasarkan preferensinya
terhadap dividen atau capital gain yang lebih dikedepankan Sartono, 2001: 286. Dalam kondisi keputusan investasi yang given maka apabila perusahaan membagikan
dividen kepada pemegang saham, perusahaan harus mengeluarkan saham baru sebagai pengganti sejumlah pembayaran dividen tersebut. Kelompok investor
pertama adalah mereka yang lebih suka dividen yang tinggi dibandingkan dengan peningkatan pertumbuhan perusahaan. Kelompok kedua adalah mereka yang lebih
menyukai capital gain atau dividen yang rendah dan pertumbuhan perusahaan yang tinggi.
Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak keputusan dividen. Karena dividen menunjukkan arus keluar, semakin besar posisi
kas dan keseluruhan likuiditas perusahaan, maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar deviden Sartono, 2001: 293. Perusahaan yang sedang
bertumbuh dan menguntunkan mungkin saja tidak likuid karena dananya digunakan untuk aktiva tetap dan modal kerja permanen. Oleh karena pihak manajemen di
perusahaan semacam ini biasanya ingin mempertahankan beberapa perlindungan likuiditas agar dapat memberikan fleksibilitas keuangan dan perlindungan terhadap
ketidakpastian, maka pihak manajemen mungkin enggan untuk mempertahankan posisi ini dengan membayar deviden dalam jumlah besar. Kemampuan membayar
utang dalam jangka pendek merupakan salah satu faktor yang dapat menarik
Universitas Sumatera Utara
perhatian para investor dalam menanamkan investasinya karena juga mengharapkan dividen ataupun capital gain dari investasinya tersebut.
Perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Hal yang sebaliknya akan terjadi jika
aliran kas tidak baik Hanafi, 2004:375. Alasan lain pembayaran dividen adalah untuk menghindari akuisisi oleh perusahaan lain. Perusahaan yang mempunyai kas
yang berlebihan seringkali menjadi target dalam akuisisi. Untuk menghindari akuisisi, perusahaan tersebut bisa membayarkan dividen, dan sekaligus juga membuat senang
pemegang saham. Keuntungan yang layak dibagikan kepada para pemegang saham, adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluuruh kewajiban tetapnya yaitu
beban bunga dan pajak. Risiko perusahaan adalah hal yang wajib dihadapi oleh semua perusahaan.
Menghadapi risiko dalam perusahaan tentu akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Berbagai macam jenis risiko yang dihadapi perusahaan tentu akan mempengaruhi
perusahaan dalam membagikan dividennya kepada para pemegang saham. Risiko perusahaan itu dapat mempengaruhi harga lembar per saham dalam pembagian
dividen kepada para pemegang saham. Koefesien variasi eaning per share yang hanya merupakan merupakan deviasi standard dibagi dengan nilai yang diharapkan.
Akan hal ini akan mempengaruhi dividen per lembar saham adalah komponen untuk mengetahui nilai risiko perusahaan.Van Horne dan Wachhowicz, 2005 : 203. Risiko
perusahaan ini melibatkan risiko kemungkinan insolvabilitas maupun variabilitas
Universitas Sumatera Utara
tambahan dalam EPS earning per share yang ditimbulkan oleh penggunaan leverage keuangan.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan,maka model kerangka konseptual dapat digambarkan pada Gambar 1.2 :
Gambar 1.2 : Kerangka Konseptual
Sumber : Sartono 2001, Van Horne dan Wachowicz 2005 diolah.
D. Hipotesis