Metode Penelitian METODE PENELITIAN

4 Lama pemanggangan Lama pemanggangan selama 20 menit, dengan suhu 180º C. Setiap percobaan, lama pemanggangan dikondisikan dengan waktu yang sama untuk semua sampel. 5 Pengemasan Pengemasan pada cookies menggunakan toples dan plastik yang kedap terhadap udara. Dalam setiap pengemasan dikondisikan menggunakan toples dan plastik yang sama untuk semua sampel. 6 Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratoriun dikondisikan sama untuk semua sampel yaitu dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pada metode ini peneliti akan mengungkapkan beberapa hal meliputi desain eksperimen dan pelaksanaan eksperimen 3.2.1. Metode Eksperimen Eksperimen adalah suatu rangkaian kegiatan yang dirancang secara sistematis dan berencana untuk mendapatkan sesuatu penemuan atau pengembangan produk baru.

3.2.1.1. Desain Eksperimen

Desain eksperimen merupakan langkah-langkah yang perlu didesain sebelum eksperimen dilakukan agar data yang diperlukan dapat diperoleh sehingga dapat membantu proses analisis obyektif dan kesimpulan terhadap permasalahan yang dibahas. Desain eksperimen yang digunakan adalah desain acak sederhana dimana semua perlakuan dikenakan sepenuhnya secara acak terhadap unit-unit eksperimen. Sebaliknya dengan demikian tidak terdapat batasan terhadap pengacakan misalnya dengan adanya pemblokan dan pengalokasian dari perlakuan terhadap unit-unit eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 87, desain acak sederhana merupakan bentuk dari desain random terhadap subyek dengan pola : Gambar 5. True Experimental Design ke 5 : Random terhadap subjek Keterangan: E : Kelompok eksperimen, yaitu kelompok yang dikenai perlakuan K : Kelompok Kontrol, yaitu kelompok yang tidak dikenai perlakuan yang digunakan sebagai pembanding R : Random X : Perlakuan threatmen O 1 : Hasil observasi sesudah perlakuan eksperimen O 2 : Hasil observasi sesudah perlakuan kelompok kontrol Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema sebagai berikut: E E K R X O 1 O 2 Pola: Masing- masing diambil secara random Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol Komposit tepung kimpul dan tepung terigu 80, 90 Tanpa komposit tepung kimpul dan tepung terigu Cookies semprit hasil eksperimen dengan kode A, B Cookies semprit dengan kode C Gambar 6. Skema penjelasan dari desain random terhadap subyek Keterangan: Kode A : Merupakan produk cookies semprit komposit tepung kimpul 80 dan tepung terigu 20 Kode B : Merupakan produk cookies semprit komposit tepung kimpul 90 dan tepung terigu 10 Kode C : Merupakan kelompok pembanding tanpa diberi perlakuan komposit. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan bahan yang sudah homogen. Kedua kelompok tersebut ditentukan secara random acak, untuk kemudian diberi suatu perlakuan yaitu komposit tepung kimpul dan tepung terigu sebesar 80 , dan 90 untuk kelompok eksperimen dan tanpa diberi komposit untuk kelompok kontrol. Hasilnya berupa produk cookies semprit yang akan diteliti melalui observasi oleh peneliti dan penilaian baik penilaian secara subyektif maupun penilaian secara obyektif. Kode C merupakan kelompok kontrol yang digunakan sebagai kelompok pembanding terhadap kelompok eksperimen yang dalam hal ini adalah A dan B. Eksperimen ini dilakukan tiga kali ulangan baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Dari desain eksperimen diatas, dapat dibuat skema desain penelitian sebagai berikut: Gambar 7. Skema Desain Penelitian Pembuatan cookies semprit komposit tepung kimpul dan tepung terigu Sampel Simple Random Sampling Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol C A B C2 C3 A1 A3 B1 Penetapan kadar karbohidrat dan air Uji Organoleptik Uji Inderawi Penilaian Objektif Penilaian Subjektif Penilaian Analisis Data B3 A2 C1 B2 Populasi Dalam penelitian ini, eksperimen akan dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan untuk menghasilkan eksperimen pembuatan cookies semprit komposit tepung kimpul dan tepung terigu yang stabil, dengan menggunakan bahan, alat, proses pengolahan dan lamanya waktu yang sama, ini dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan.

3.2.1.2 Pelaksanaan Eksperimen

Prosedur pelaksanaan eksperimen merupakan langkah-langkah yang telah ditentukan dalam melaksanakan percobaan pembuatan cookies semprit komposit tepung kimpul dan tepung terigu. Adapun prosedur pelaksanaan eksperimen meliputi waktu dari tempat eksperimen dan tahap-tahap eksperimen. 3.2.1.2.1 Tempat dan waktu eksperimen Eksperimen dilakukan di rumah sendiri dengan alamat Jl. Puspanjolo Timur 6 No.222 Semarang, sedangkan waktu pelaksanaannya pada bulan Mei – Juni 2011 . 3.2.1.2.2 Tahap-Tahap Eksperimen Tahap-tahap eksperimen ini harus dikondisikan sama untuk semua sampel, antara lain : a. Pembuatan cookies semprit komposit tepung kimpul dan tepung terigu dengan prosentase 80 yaitu dalam persiapan bahan : semua bahan menggunakan jenis yang sama dengan kondisi bahan menggunakan kualitas yang terbaik dan berat yang sama kecuali berat tepung kimpul dan tepung terigu yang berbeda-beda, persiapan alat menggunakan peralatan yang selalu sama, dalam pencampuran bahan-bahan diaduk hingga rata dengan cara perlakuan yang sama, lama pengovenan selama 20 menit dengan suhu 180º C, ukuran dan bentuk harus dikondisikan sama dan berbentuk mawar serta pengemasan menggunakan toples dan plastik yang kedap terhadap udara. b. Pembuatan cookies semprit komposit tepung kimpul dan tepung terigu dengan prosentase 90 yaitu dalam persiapan bahan : semua bahan menggunakan jenis yang sama dengan kondisi bahan menggunakan kualitas yang terbaik dan berat yang sama kecuali berat tepung kimpul dan tepung terigu yang berbeda-beda, persiapan alat menggunakan peralatan yang selalu sama, dalam pencampuran bahan-bahan diaduk hingga rata dengan cara perlakuan yang sama, lama pengovenan selama 20 menit dengan suhu 180º C, ukuran dan bentuk harus dikondisikan sama dan berbentuk mawar serta pengemasan menggunakan toples dan plastik kedap udara.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perbandingan Jumlah Tepung Terigu Dan Tepung Sukun Dengan Jenis Penstabil Terhadap Mutu Cookies Sukun

10 87 100

Pengaruh Lama Pengeringan Kentang Dan Perbandingan Tepung Terigu Dan Tepung Kentang Terhadap Mutu Cookies Kentang

9 106 103

PENGARUH FORMULA TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KEDELAI PADA PEMBUATAN COOKIES TERHADAP KADAR LEMAK DAN FITOSTEROL

1 22 1

FORMULASI COOKIES BERBAHAN DASAR TEPUNG KOMPOSIT (TEPUNG UBI JALAR UNGU DAN TERIGU) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TEMPE DAN KAYU MANIS

1 9 17

PENGARUH PENGGUNAAN KOMPOSIT TEPUNG KENTANG (Solanum tuberosum L) TERHADAP KUALITAS COOKIES

0 10 205

PENGARUH KOMPOSIT TEPUNG UBI JALAR UNGU DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP KUALITAS INDERAWI PASTEL PANGGANG

0 12 108

DAYA PEMBENGKAKAN (SWELLING POWER) CAMPURAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium) TERHADAP Daya Pembengkakan (Swelling Power) Campuran Tepung Terigu Dan Tepung Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) Terhadap Elastisitas Dan Kesukaan Senso

0 0 17

DAYA PEMBENGKAKAN (SWELLING POWER) CAMPURAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium) TERHADAP Daya Pembengkakan (Swelling Power) Campuran Tepung Terigu Dan Tepung Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) Terhadap Elastisitas Dan Kesukaan Senso

0 0 17

DAYA PEMBENGKAKAN (SWELLING POWER) CAMPURAN TEPUNG KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium) DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP Daya Pembengkakan (Swelling Power) Campuran Tepung Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) dan Tepung Terigu Terhadap Tingkat Pengembangan dan Kesuk

0 3 18

Pengaruh Perbandingan Jumlah Tepung Terigu Dan Tepung Sukun Dengan Jenis Penstabil Terhadap Mutu Cookies Sukun

0 0 12