Dalam hal ini, konsumen memiliki merek atau toko favorit dan telah terbiasa melakukan pembelian berulang.
2.5. Pengertian Kelas Sosial
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan 2002, “social class is defined as the division of members of a society into a hierarchy of
distinct status clases, so that members of each class have relatively the same status and members of all other classes have either more or less status”.
Menurut Sumarwan 2002, kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokkan masyarakat ke dalam kelas atau kelompok yang berbeda.
Perbedaan kelas akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup, dan nilai-nilai yang dianut. Perbedaan
tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang atau keluarga. Menurut Kasali 2002, produk yang dibeli konsumen biasanya erat
hubungannya dengan penghasilan yang dimiliki oleh rumah tangga orang tersebut, tetapi penghasilan tidak selalu cocok untuk meramalkan konsumsi
seseorang. Seorang yang bernama James Duessenberry menemukan hubungan antara penghasilan, kelas sosial, dan konsumsi; yang kemudian
dikenal sebagai Relative Income Hypothesis, yang berarti pilihan konsumsi seseorang bersifat relatif terhadap penghasilan dan kelas sosialnya.
Selera seseorang atau konsumsi seseorang dipengaruhi oleh kelas yang ditinggali oleh konsumen tersebut, karena itu Lloyd Warner dalam
Kasali 2002 membagi pasar ke dalam enam kelas sosial, yaitu : 1.
Kelas atas-atas 2.
Kelas atas bagian bawah 3.
Kelas menengah atas 4.
Kelas menengah bawah 5.
Kelas bawah bagian atas 6.
Kelas bawah bagian bawah Masing-masing kelas tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda,
yang mempengaruhi cara pandang dan cara membelanjakan uang mereka. Di Indonesia, pembagian kelas sosial ekonomi itu sering dikelompokkan secara
abstrak sebagai berikut :
1. Kelas A+ kelas atas-atas
2. Kelas A kelas atas bagian bawah
3. Kelas B+ kelas menengah atas
4. Kelas B kelas menengah bawah
5. Kelas C+ kelas bawah bagian atas
6. Kelas C kelas bawah bagian bawah
Pembagian kelas sosial biasanya disertai dengan pengelompokkan berdasarkan daya beli penghasilan individu yang disandang masing-masing
kelas. Tabel berikut ini menyajikan dua pandangan yang berbeda, yaitu pandangan mewah dan pandangan sederhana di kota besar metropolitan
seperti Jakarta, Surabaya, Balikpapan, dan Medan. Tabel 3. Kelas sosial dan penghasilan di kota Metropolitan
Penghasilan keluargabulan
Kelas Pandangan Mewah
Pandangan Sederhana A+
A B+
B C+
C Rp. 8 juta
Rp. 6 – 8 juta Rp. 4 – 6 juta
Rp. 0,7 – 4 juta Rp. 0,3 – 0,7 juta
Rp. 0,3 juta Rp. 2 juta
Rp. 1 – 2 juta Rp. 0,7 – 1 juta
Rp. 0,3 – 0,7 juta Rp. 0,1 – 0,3 juta
Rp. 100.000 Sumber : Kasali 2002
2.6. Analisis Faktor