Penampakan TAHAP PENGKAJIAN PENGGUNAAN ASAP CAIR SEBAGAI PENGAWET MIE BASAH

kurang suka, perlakuan 2 900 ppm distilat asap bernilai 2,93 antara tidak suka dan kurang suka, perlakuan 3 1500 ppm distilat asap bernilai 3,40 antara kurang suka dan suka, perlakuan 4 pengawet kimia bernilai 2,90 antara tidak suka dan kurang suka dan perlakuan 5 kontrol bernilai 3,37 antara kurang suka dan suka. Artinya mie dengan aroma terbaik berdasarkan hasil uji organoleptik menurut panelis adalah mie dengan perlakuan penambahan 1500 ppm distilat asap. Hasil ini kemungkinan besar diakibatkan hilangnya aroma kuat asap setelah perebusan. Aroma yang terhirup berasal dari bahan lain seperti tepung terigu dan telur, sehingga seluruh sampel memiliki aroma yang tidak jauh berbeda. Aroma asap hasil penambahan distilat pada dasarnya menjadikan mie memiliki aroma khas yang berdasarkan uji organoleptik justru disukai oleh panelis. Hal ini ditunjukkan dengan nilai terbesar yang diperoleh pada uji organoleptik yang justru ada pada sampel dengan penambahan distilat asap terbanyak, yakni 1500 ppm. Hasil analisis ragam menggunakan program SAS Lampiran 5 menunjukkan bahwa perlakuan penambahan pengawet distilat asap tidak berpengaruh nyata terhadap aroma sampel mie. Tabel 15. Tabel Anova untuk aroma sampel Sumber keragaman db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F hitung Pr F Model 4 7,693 1,923 1.57 0.1856 Galat 145 177,700 1,225 Total 149 185,393

3. Penampakan

Penampakan sampel sangat dipengaruhi terutama oleh kecerahan brightness dari warna sampel tersebut. Selain itu, tekstur sampel juga memiliki pongaruh yang cukup signifikan pada penampakan sampel. Penampakan sampel harus menjadi perhatian dalam menghasilkan suatu produk Karena, tampilan yang baik dari produk akan sangat mempengaruhi tingkat kesukaan dari konsumen dimana biasanya mereka akan memilih produk dengan tampilan yang meyakinkan, selain memperhatikan kualitas rasa dari produk. Pada penelitian ini yang diuji adalah tingkat kesukaan panelis terhadap penampakan mie basah yang dibuat. Hasilnya adalah sebagai berikut: Skor Penam pilan 3.17 2.80 4.10 2.27 3.03 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 1 2 3 4 5 Sam pel Sk o r Gambar 26. Hubungan antara perlakuan penambahan bahan pengawet terhadap parameter penampakan dengan skala penilaian 1-5. Dari grafik di atas terlihat bahwa mie dengan perlakuan 1 300 ppm distilat asap memiliki nilai penerimaan rata-rata 3.17 antara kurang suka dan suka, perlakuan 2 900 ppm distilat asap bernilai 2,80 antara tidak suka dan kurang suka, perlakuan 3 1500 ppm distilat asap bernilai 4,10 antara suka dan sangat suka, perlakuan 4 pengawet kimia bernilai 2,27 antara tidak suka dan kurang suka dan perlakuan 5 kontrol bernilai 3,03 antara kurang suka dan suka. Artinya mie dengan penampakan terbaik berdasarkan hasil uji organoleptik menurut panelis adalah mie dengan perlakuan penambahan 1500 ppm distilat asap. Mie dengan penambahan distilat asap 1500 ppm memiliki penampakan paling baik dibanding sampel lainnya. Hal ini disebabkan tidak terlalu besarnya perubahan tingkat kecerahan pada sampel dengan penambahan distilat 1500 ppm tersebut sehingga penampakannya lebih baik dibandingkan sampel lainnya, dengan nilai kesukaan yang terpaut cukup jauh. Hasil analisis ragam menggunakan program SAS Lampiran 6 menunjukkan bahwa perlakuan penambahan pengawet distilat asap berpengaruh nyata terhadap penampakan sampel mie. Tabel 16. Tabel Anova untuk penampakan sampel Sumber keragaman db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F hitung Pr F Model 4 53,693 13,423 14.91 0.0001 Galat 145 130,500 0.900 Total 149 184,193

4. Rasa