B. Program CWB dan WARM
Program ini dibuat oleh CIRAD, Prancis pada tahun 2001. Program ini digunakan untuk mendukung penyusunan data kebutuhan air tanaman.
Oleh karena itu, program ini dicoba dipergunakan dalam penelitian kebutuhan air tanaman jarak yang dilakukan di perkebunan PT. Condong Garut.
Kekeringan pada lahan tadah hujan akan memberikan dampak pada penurunan produksi dan bahkan kegagalan panen.
Pada tingkat pengambilan kebijakan perlu disusun strategi antisipasi untuk mengatasi masalah ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan menyediakan informasi mengenai pengaruh iklim terhadap pertanaman setempat bersifat lokal baik untuk: 1 mengetahui kondisi
pertanaman yang ada monitoringevaluasi, 2 menentukan waktu tanam terbaik prediksievaluasi dan 3 menentukan dosis volume dan interval
irigasi suplementer yang perlu diaplikasikan. Untuk membantu proses tersebut diperlukan suatu sistem informasi
agroklimat dengan memadukan unsur iklim, tanaman dan tanah dengan pengembangannya. Untuk monitoring dan perencanaan pertanaman perpaduan
yang ada diharapkan dapat dijadikan alat bantu penyusunan skenario pengaturan waktu tanam dan irigasi sehingga dapat disusun perencanaan usaha
tani dengan hasil yang diharapkan.
1. Program CWB Crop Water Balance
Program CWB-Eto merupakan suatu penyederhanaan sistem yang teratur antara unsur iklim curah hujan dan evapotranspirasi, tanah,
tanaman, dan produksi kedalam bentuk makro software excel. Tujuan dari program ini adalah :
a Menghitung indeks kecukupan air tanaman setiap skenario tanggal tanam
b Menghitung persentase kehilangan hasil tanaman setiap skenario tanggal tanam
c Menentukan saat tanam berdasarkan indeks kecukupan air dan
persentase kehilangan hasil
Akan tetapi, dalam penggunaannya program ini kurang praktis dan rumit karena melalui beberapa tahapan yang panjang dimana sistem
informasi iklim, tanaman, dan tanah diinput ke MS-Acces, sementara untuk memprediksi hasil dan karakteristik kendala air kita harus berpindah
ke dalam format excel. Data masukan yang digunakan dalam analisis dikelompokkan
menjadi 3 bagian, yaitu : a Data iklim harian, yang meliputi curah hujan, suhu udara maksimum,
suhu udara minimum, suhu udara rata-rata dan evaporasi ETo. b Data tanaman, yang meliputi tanggal tanam, umur tanaman, umur pada
setiap fase pertumbuhan tanaman initial, crop development, mid season dan late, umur pada setiap fase fenologi instalation,
vegetative stage, flowering, yield formation dan ripening, ketinggian tanaman maksimum, kedalaman akar maksimum, koefisien toleransi
tanaman terhadap cekaman air dan koefisen tanaman Kc pada setiap fase.
c Data tanah, yang meliputi kadar air kapasitas lapang, kadar air titik layu permanen, total air tersedia dan total evaporasi.
2. Program WARM Water and AgroclimateResource Management
Untuk menyederhanakan proses pada CWB yang kurang praktis dan pengembangan output, maka dilakukan kegiatan redesain bulletin
agroklimat sehingga dihasilkan software yang lebih mudah digunakan user friendly dan memiliki manfaat yang lebih luas. Program ini dibuat
dengan cara memodifikasi program CWB oleh Balitklimat. Tujuan dari program ini adalah menduga pengaruh iklim terhadap berbagai tanaman.
Dalam program WARM dapat dilakukan skenario penentuan tanggal tanam terbaik dan skenario penentuan irigasi. Skenario irigasi volume dan
interval irigasi ditentukan dengan menggunakan batasan seperti : irigasi diberikan pada saat tidak terjadi hujan, irigasi diberikan pada saat
transpirasi aktual tanaman lebih rendah dari transpirasi potensialnya
sehingga mengakibatkan potensi kehilangan hasil melebihi batas toleransi 5 – 20 .
WARM dibangun dari kelompok database yang memuat informasi data iklim, tanah dan tanaman merupakan data input yang terintegrasi
dalam program neraca air tanaman. Parameter masukan yang digunakan pada program ini adalah database ikim, database tanaman, database pola
tanam dan database kondisi tanah. Sedangkan keluarannya berupa perencanaan waktu tanam serta penentuan volume dan interval irigasi.
Kelebihan yang dimiliki oleh program WARM antara lain : Lebih mudah di-update dan di-maintain
Mempunyai data koleksi Balitklimat 74 stasiun yang telah terintegrasi dengan Database Iklim Nasional – Balitklimat secara
spasial dan temporal Pengoperasian WARM yang user friendly karena didukung konsep
WIZARD tuntunan per langkah Mempunyai simulasi pemberian air suplementer berdasarkan scenario :
Interval tetap Kehilangan hasil per hari
Persentase kebutuhan irigasi
Selain kelebihan yang dimilikinya, program WARM juga masih memiliki beberapa kekurangan seperti :
Beberapa istilah dan singkatan yang digunakan dalam pengoperasian WARM masih dalam bahasa inggris sehingga memerlukan
pengetahuan lanjut mengenai CWB Crop Water Balance versi Cirad, Prancis tersedia dalam Panduan WARM format doc
Algoritma Simulasi Hujan masih menggunakan pendekatan rata-rata mean dan peluang kemungkinan hujan secara manual
Tidak didukung sistem operasi dibawah Windows XP Home Tidak mendukung tanaman yang berusia lebih dari 365 hari
Tidak mentolerir data iklim kosong Program ini merupakan penyempurnaan dari program neraca air
yang sudah ada dengan penambahan beberapa model, yaitu penentuan
waktu tanam dan pemberian irigasi optimal. Perangkat lunak ini diharapkan lebih mudah digunakan dan luaran yang dihasilkan lebih
bermanfaat untuk perencanaan pertanian.
C. Kebutuhan Air Tanaman