yang berarti bahwa kuesioner yang disebarkan sangat reliable. Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 5.
4.5. Sistem Pelaksanaan Diklat BAKOSURTANAL
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang survei dan pemetaan surta menuntut para tenaga kerja untuk meningkatkan
pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang berkenaan dengan tugas dan pekerjaan, tidak terkecuali bagi pegawai negeri sipil PNS. Sebagai instansi
pemerintah yang memiliki tugas pokok untuk melaksanakan tugas pemerintah dalam bidang survei dan pemetaan, BAKOSURTANAL dituntut
untuk membuat dan menyajikan data perpetaan secara akurat dan aktual. Dalam memenuhi tugas pokoknya, diperlukan kompetensi tenaga survei dan
pemetaan yang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan keahlian dan
keterampilan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Salah satu caranya melalui pelaksanaan program diklat.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Survei dan Pemetaan Balai Diklat Surta adalah salah satu unit organisasi yang berada dalam lingkungan kerja
BAKOSURTANAL dengan tugas pokok menyelenggarakan pembinaan dan peningkatan kualitas SDM survei dan pemetaan surta melalui serangkaian
kegiatan pendidikan dan pelatihan. Balai Diklat Surta tidak hanya melakukan pembinaan dan peningkatan kompetensi SDM internal, tetapi juga SDM
yang ada di instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan kegiatan surta, baik tingkat pusat maupun daerah. Balai Diklat Surta mengemban visi yaitu
terciptanya aparatur negara dalam bidang survei dan pemetaan dengan tingkat profesionalisme yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun
internasional sesuai dengan tuntutan era globalisasi. Sedangkan misinya yaitu meningkatkan profesionalisme tenaga survei dan pemetaan Indonesia melalui
serangkaian kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang surta dan meningkatkan kualitas pengelolaan dan sumber daya Balai Diklat Surta.
Tujuan utama dari penyelenggaraan diklat surta adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan para tenaga surta
sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang ada. Melalui
diklat ini, para peserta diharapkan mampu memahami dan memiliki kemampuan melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku,
serta mempunyai keahlian dan keterampilan di bidang teknis tertentu yang mampu mendukung pelaksanaan tugas-tugas secara efektif dan efisien.
Sedangkan sasaran dari pelaksanaan diklat surta yaitu membina semua SDM surta yang ada, tidak hanya di lingkungan BAKOSURTANAL, tetapi
juga di instansi pemerintah yang berkaitan dengan bidang surta, baik tingkat pusat maupun daerah. Manajemen diklat surta pada dasarnya merupakan satu
kesatuan pengelolaan antara sistem pembelajaran, penyiapan para instruktur, pengelolan sarana dan prasarana diklat.
a. Sistem pembelajaran
Sistem pembelajaran yang diadopsi Balai Diklat Surta adalah perpaduan antara teori yang berbasiskan pengetahuan pustaka, pengalaman kasus
yang pernah terjadi, dan praktek. b.
Instruktur Instruktur terdiri dari para Widyaiswara yang berpengalaman dan tenaga-
tenaga ahli yang kompeten di bidangnya. Widyaiswara merupakan nama lain dari tenaga kediklatan yang mempunyai tugas mendidik, mengajar
dan melatih pegawai negeri sipil PNS pada unit diklat di instansi pemerintah. Widyaiswara haruslah orang yang benar-benar menguasai
bidang materi yang diajarkan. Saat ini, BAKOSURTANAL memiliki widyaiswara yang berjumlah 6 orang.
c. Fasilitas
Fasilitas gedung terdiri dari ruang kelas sebanyak 2 buah dengan kapasitas 20 orang yang dilengkapi dengan in focus, komputer,
whiteboard dan flip chart, fasilitas penginapan messasrama,
perpustakaan, laboratorium komputer, aula dan ruang pertemuan. Sedangkan fasilitas pembelajaran terdiri dari materi pembelajaran
modul, hand out, training kit, dan sertifikat pelatihan. Sarana dan prasarana lain yang tersedia seperti tempat ibadah mesjid, fasilitas
internet, lapangan olahraga dan laboratorium lapangan.
4.6. Pelaksanaan Diklat Internal BAKOSURTANAL