Training menurut Hardjana 2001 mempunyai tujuan dalam membantu pegawai untuk:
1. Mempelajari dan mendapatkan kecakapan-kecakapan baru. 2. Mempertahankan dan meningkatkan kecakapan-kecakapan yang
sudah dikuasai. 3. Mendorong pegawai agar mau belajar dan berkembang.
4. Mempraktekkan di tempat kerja hal-hal yang sudah dipelajari dan diperoleh dalam training.
5. Mengembangkan pribadi pegawai. 6. Mengembangkan efektifitas lembaga.
7. Memberi motivasi kepada pegawai untuk terus belajar dan berkembang.
2.2.4. Manfaat Pendidikan dan Pelatihan
Manfaat diklat terbagi atas dua segi yaitu dari segi individu dan organisasi Atmodiwiro, 2002.
1. Dari segi individu: a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang perkembangan
organisasi baik internal maupun eksternal. b. Menambah wawasan tentang perkembangan lingkungan yang
sangat mempengaruhi kehidupan organisasi. c. Menambah pengetahuan di bidang tugasnya.
d. Menambah keterampilan untuk meningkatkan pelaksanaan tugasnya.
e. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi antara sesama pegawai.
f. Meningkatkan kemampuan menangani emosi. g. Meningkatkan pengalaman pemimpin.
2. Bagi organisasi: a. Menyiapkan pegawai untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi
dari jabatan sekarang. b. Penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya.
c. Merupakan landasan untuk pengembangan selanjutnya.
d. Meningkatkan kemampuan berproduksi. e. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menciptakan
kolaborasi dan jejaring kerja. Manfaat pelatihan menurut Simamora 1995 adalah:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas. 2. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk
mencapai standar kinerja yang dapat diterima. 3. Menciptakan sikap, loyalitas dan kerja sama yang lebih
menguntungkan. 4. Memenuhi persyaratan-persyaratan perencanaan sumber daya
manusia. 5. Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja.
6. Membantu pegawai dalam peningkatan dan pengembangan pribadinya.
2.2.5. Jenis Pendidikan dan Pelatihan
Samsudin 2006 menyatakan bahwa ada dua jenis pelatihan yaitu:
1. Pelatihan Internal Pelatihan internal adalah pelatihan yang dilaksanakan di dalam
organisasi , biasanya dengan menggunakan fasilitas dari organisasi. 2. Pelatihan eksternal
Pelatihan eksternal adalah pelatihan yang dilaksanakan di luar organisasi dengan cara mendaftarkan pegawai pada program atau
kegiatan yang diberikan oleh lembaga pemerintah, organisasi profesional dan perusahaan pelatihan swasta.
Sedangkan menurut Hasibuan 2003, jenis pengembangan dikelompokkan menjadi pengembangan secara informal dan
pengembangan secara formal. 1. Pengembangan secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan
usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan
pekerjaan atau jabatannya. Pengembangan secara informal
menunjukkan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini
bermanfaat bagi perusahaan karena prestasi kerja karyawan semakin besar, di samping efisiensi dan produktivitasnya juga
semakin baik. 2. Pengembangan secara formal yaitu karyawan ditugaskan
perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang dilakukan perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga
pendidikan dan pelatihan. Pengembangan secara formal dilakukan perusahaan karena tuntutan pekerjaan saat ini ataupun masa datang,
yang sifatnya nonkarir atau peningkatan karir seorang karyawan.
2.2.6. Metode Pendidikan dan Pelatihan