Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

bukanlah temuan-temuan baru bagi guru, tetapi bagi siswa dapat mereka rasakan sebagai penemuan baru. Agar siswa dapat mengetahui dan memahami proses penemuan, mereka perlu dibimbing antara lain dengan menggunakan pengamatan dan pengukuran langsung atau diarahkan untuk mencari hubungan dalam wujud “pola” atau bekerja secara induktif berdasarkan fakta-fakta khusus untuk memperoleh aturan umum. 4. Contextuallearning Contextual learning adalah pengelolaan suasana belajar yang mengaitkan bahan pelajaran dengan situasi danatau kehidupan sehari-hari, hal-hal yang faktual atau keadaan nyata yang dialami siswa. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang penting untuk diberikan kepada anak karena merupakan pendidikan dasar yang melatih anak untuk berpikir rasional, logis, cermat, jujur, dan sistematis yang perlu dimiliki siswa sekolah dasar sebagai bekal dalam kehidupan sehari- hari. Beberapa strategi pembelajaran matematika yang sesuai untuk saat ini antara lain problem solving, mathematical investigation, guided discovery, dan contextual learning. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan strategi cooperative learning model TPS Think Pair Share dengan media CD Interaktif dalam pembelajaran matematika.

2.1.5 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika yang diajarkan di pendidikan dasar SD dan pendidikan menengah SMP, SMA dan SMK. Pembelajaran matematika di SD merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat anak dengan hakikat matematika. Anak SD sedang mengalami perkembangan dalam tingkat berpikirnya. Ini karena tahap berpikir mereka masih belum formal, bahkan bukan tidak mungkin siswa SD di kelas-kelas rendah sebagian berpikirnya masih berada pada tahapan pra konkret. Di lain pihak, matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hirarkis, abstrak, bahasa simbol yang padat arti dan semacamnya, sehingga para ahli matematika dapat mengembangkan sebuah sistem matematika. Mengingat adanya perbedaan karakteristik itu, maka diperlukan adanya kemampuan khusus dari seorang guru untuk menjembatani antara dunia anak yang belum berpikir secara deduktif untuk dapat mengerti dunia matematika yang bersifat deduktif Karso, 2007: 1.4. Matematika bagi siswa SD berguna untuk kepentingan hidup dalam lingkungannya, untuk mengembangkan pola pikirnya, dan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang kemudian. Kegunaan atau manfaat matematika bagi para siswa SD adalah sesuatu yang tidak perlu diragukan lagi, terutama pada era pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Menurut Piaget dalam Karso 2007: 1.6 dengan teori belajar yang disebut teori tingkat perkembangan berpikir anak telah membagi tahapan kemampuan berpikir anak menjadi empat tahapan, yaitu tahap sensori motorik dari lahir sampai usia 2 tahun, tahap operasional awal praoperasi usia 2 sampai 7 tahun, tahap operasional operasi konkret usia 7 sampai 11 atau 12 tahun dan tahap operasional formal operasi formal usia 11 tahun ke atas. Anak usia SD pada umumnya berada pada tahap berpikir operasional konkret namun tidak menutup kemungkingan mereka masih berada pada tahap praoperasi. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah proses belajar mengajar matematika yang diawali dengan penanaman konsep, kemudian pemahaman konsep dan yang terakhir pembinaan keterampilan dengan catatan guru harus mampu mengkonkretkan materi yang bersifat abstrak.

2.1.6 Bilangan Bulat

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

1 15 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBASIS CD PEMBELAJARAN SISWA KELAS IV A SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 6 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 14 324

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02

0 3 422

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CTL DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 13 285

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEMATIK DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS III B SDN WATES 01 KOTA SEMARANG

1 22 479

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

0 6 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS VB SDN WONOSARI 02

0 4 239

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SCRAMBLE BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

1 10 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332