2.2.3 Keputusan Pembelian Berdasarkan Atribut Produk
Menurut Simamora 2004:17, proses evaluasi dalam diri konsumen untuk memutuskan suatu keputusan pembelian berdasarkan atribut produk sulit untuk
diketahui, adapun penjelasan yang dapat dijabarkan dalam pemasaran adalah asumsi- asumsi sebagai berikut:
a. Pertama, diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut.
b. Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda
dalam menilai atribut apa yang paling penting. c. Ketiga, konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak
produk pada setiap atribut. d. Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai
dengan perbedaan atribut. e. Kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda
dengan atribut yang berbeda melalui prosedur evaluasi.
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa bila terdapat beberapa barang atau jasa yang akan dikonsumsi, pertimbangan pertama yang dilakukan adalah
membandingkan nilai–nilai atribut pada masing–masing barang atau jasa tersebut.
2.3 Kebutuhan Mencari Variasi
Mowen dan Minor 2002:133 mengemukakan bahwa mencari keragaman variety seeking mengacu pada kecenderungan konsumen untuk mencari secara spontan
membeli merek produk baru meskipun mereka terus mengungkapkan kepuasan mereka dengan merek yang lama. Kebutuhan mencari variasi produk adalah sebuah
komitmen kognitif untuk membeli merek yang berbeda karena berbagai alasan yang berbeda, keinginan baru atau timbulnya rasa bosan pada sesuatu yang yang telah lama
dikonsumsidigunakan Peter dan Olson, 2002:76.
Perilaku mencari variasi variety seeking adalah perilaku dari konsumen yang berusaha untuk mencari keberagaman merek diluar kebiasaannya karena tingkat
keterlibatan produk yang rendah Sulistiyani, 2006:89. Tujuan konsumen untuk mencari keberagaman produk adalah untuk mencapai suatu sikap terhadap sebuah
merek yang menyenangkan. Tujuan lain dari variety seeking adalah konsumen hanya dapat berupa sekedar mencoba atau mencari sesuatu yang baru dari sebuah produk.
Konsumen akan sering mengekspresikan kepuasan dengan merek barang seperti yang mereka gunakan sekarang, tetapi tetap terlibat dalam penggantian merek. Hal ini
dapat terjadi karena pencarian variasi adalah motif konsumen yang cukup lazim. Konsumen yang mempunyai keterlibatan emosional yang rendah terhadap suatu
merek akan mudah berpindah pada merek pesaing. Kecenderungan inilah yang sering menjadi perhatian para pemasar akan keberhasilan produk yang ditawarkan.