1. Pra Amandemen Undang-Undang Dasar 1945
Pada alenia keempat Pembukaan UUD 1945 dirumuskan tujuan pembentukan Negara Indonesia dan prinsip-prinsip dasar untuk mencapai tujuan
tersebut, yaitu : 1.
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia; 2.
Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan 3.
Ikut serta memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Tanah adalah modal dasar yang strategis dan vital dalam rangka menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan mayarakat adil dan
makmur, oleh karena itu pembahasan terhadap pengaturan hukum di bidang pertanahan dalam rangka menentukan taraf dan konsistensinya tidak dapat lepas
dari pembahasan karena politik agrariapertanahan yang secara konkrit dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan di bawah UUD 1945
merupakan bagian dari pengembanan politik kesejahteraan dan keadilan sosial. Dalam Penjelasan Umum UUD 1945, masalah kesejahteraan umum dan keadilan
sosial tidak dijelaskan secara panjang lebar, hanya dinyatakan bahwa: “Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”. Solly Lubis
123
123
M. Solly Lubis, Pembahasan UUD 1945, Bandung: Alumni, 1985, hal. 25, 63.
menafsirkan, bahwa aspirasi akan terciptanya kesejahteraan umum, berarti aspirasi akan terciptanya suatu tata bina negara dan tata pemerintahannya yang
mampu mencerminkan, mengemban dan mengejewantah suatu negara
Universitas Sumatera Utara
kesejahteraan welfare state, yang sekaligus merupakan suatu tekad perlawanan terhadap tata kehidupan kolonial dan tekad bulat ekaprasetia untuk menata
pemerintahan dan masyarakat yang merdeka, berdaulat, berhak menetukan nasib sendiri self determination, dan membina kemakmuran yang merata adil dan
makmur. Sebagai negara yang bertujuan memberikan kesejahteraan bagi rakyat,
maka bidang ekonomi menjadi faktor utama dalam kehidupan bernegara. Oleh karena itu, bidang ekonomi diatur dalam bab tersendiri dalam UUD 1945, yaitu
pada Bab XIV yang sebelum perubahan berjudul Kesejahteraan Sosial. Di bawah Bab XIV tersebut tercantum Pasal 33 yang sebelum perubahan terdiri dari ayat
1, 2, dan 3. Rumusan Pasal tersebut berdasarkan ejaan lama, sebagai berikut: 1.
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Tjabang-tjabang produksi yang penting bagi Negara dan jang
menguasai hadjat hidup orang banjak dikuasai oleh Negara. 3.
Bumi dan air dan kekajaan alam jang terkandung di dalamnja dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnja kemakmuran
rakjat”.
Penjelasan Pasal 33 : Dalam Pasal 33 tertjantum dasar demokrasi ekonomi, produksi
dikerdjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggauta-anggauta masjarakat. Kemakmuran masjarakatlah jang
diutamakan bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itu, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas usaha kekeluargaan. Bangun
perusahaan jang sesuai dengan itu ialah koperasi. Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi segala orang. Sebab itu
tjabang-tjabang produksi jang penting bagi Negara dan jang menguasai hidup orang banjak harus dikuasai oleh Negara. Kalau tidak, tampuk
produksi djatuh ketangan orang seorang jang berkuasa dan rakjat jang
Universitas Sumatera Utara
banjak ditindasnja. Hanja perusahaan jang tidak menguasai hadjat hidup orang banjak boleh ditangan orang seorang. Bumi dan air dan kekajaan
alam jang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakjat. Sebab itu harus dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakjat.
Makna kata-kata produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua...yang diutamakan bukan kemakmuran orang perorang, adalah lawan daripada sistem
ekonomi kapitalisme yang mengutamakan perseoranganindividu individualism. Sistem ekonomi kapitalisme hanya akan melahirkan ketimpangan sosial yang
sangat tajam atau hanya memakmurkan segelintir orang saja, oleh karena itu, secara tegas Pasal 33 UUD 1945, melarang adanya penguasaan cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara oleh orang perorang individu secara terpusat monopoli dan oligopoli maupun praktek-praktek cartel dalam hal
pengelolannya. Dan bentuk perusahaan yang sesuai bagi prinsip-prinsip demokrasi ekonomi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 33 UUD 1945
adalah koperasi.
2. Pasca Amandemen Undang-Undang Dasar Tahun 1945