BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan terhadap permasalahan yang telah dikemukakan dalam tesis ini, kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Menurut UUPA pengurusan pertanahan merupakan wewenang dari Pemerintah
Pusat yang memandang urusan pertanahan merupakan urusan nasional sehingga tidak dapat dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah ProvinsiKabupatenKota
walaupun sebenarnya urusan pertanahan ini telah diserahkan kepada Daerah Otonom berdasarkan Pasal 13 dan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah. Tetapi, karena menyangkut bidang hukum tanah dan kebijakan di bidang pertanahan yang bersifat nasional maka masih tetap
diurusi oleh Pemerintah atau tidak dilimpahkan kepada daerah otonom. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa peraturan perundang-undangan yang menganulir
wewenang Pemerintah Daerah dalam mengurusi bidang pertanahan dan adanya kebijakan Pemerintah untuk tetap mempertahankan eksistensi Badan Pertanahan
Nasional baik ditingkat Provinsi maupun KabupatenKota dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional.
2. Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
ditentukan bahwa urusan pemerintahan di bidang pelayanan pertanahan
Universitas Sumatera Utara
diserahkan kepada Pemerintah Daerah sebagai urusan yang wajib dilaksanakan. Bidang pertanahan yang dapat diurusi oleh Pemerintah Daerah hanya menyangkut
masalah teknis operasional pertanahan dan pelaksanaan kebijakan, sementara mengenai pembuatan kebijakan hukum di bidang pertanahan secara nasional tetap
menjadi wewenang Pemerintah. Bidang pertanahan yang selama ini ditangani Pemerintah Daerah hanya menyangkut pengaturan pengurusan tanah-tanah yang
dimiliki atau dikuasai oleh Pemerintah Daerah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,
Pemerintahan daerah Provinsi dan Pemerintahan daerah KabupatenKota.yang mengatur pembagian wewenang pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah KabupatenKota juga ditentukan bahwa urusan bidang pertanahan secara nasional masih tetap menjadi kewenangan Pemerintah. Urusan
bidang pertanahan dapat dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah hanya sebatas pada pelayanan pertanahan, yaitu yang menyangkut teknis pelayanan dan
pelaksanaan kebijakan pertanahan secara nasional tetap diputuskan oleh Pemerintah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 yang mengatur
struktur organisasi perangkat daerah juga ditentukan bahwa urusan bidang pelayanan pertanahan dapat ditangani oleh lembaga setingkat dinas, namun dalam
praktek saat ini belum ada Pemerintah Daerah yang membentuk Dinas Pertanahan Daerah, karena dikhawatirkan tidak efektif dan tidak operasional seperti yang
pernah terjadi pada era sebelum Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Universitas Sumatera Utara
3. Hambatan dalam pelaksanaan kewenangan pertanahan dalam konteks otonomi
daerah adalah terjadinya kontradiksi terkait penyerahan urusan bidang pertanahan kepada daerah. Apabila mengacu kepada Pasal 33 UUD 1945 dan UUPA, maka
urusan pertanahan menjadi kewenangan Pemerintah, tetapi hal tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah yang hingga saat ini masih berlaku yang menyatakan bahwa urusan bidang pelayanan pertanahan diserahkan kepada Pemerintah Daerah sebagai
urusan wajib. Oleh karena itu, pelaksanaan pelayanan pertanahan oleh daerah tidak dapat berjalan dengan optimal sesuai dengan amanat Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Kemudian, upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam perbaikan pengurusan pertanahan diantaranya : Pertama,
memperjelas dasar hukum atas kepemilikan tanah. Kedua, menciptakan sistem pertanahan yang lebih memenuhi kebutuhan masyarakat ekonomi modern.
Ketiga, meningkatkan kualitas dan kredibilitas pencatatan pertanahan. Keempat, pengelolaan lahan di area kehutanan secara berkesinambungan. Kelima,
memperkuat berbagai lembaga independen dan memberikan insentif fiskal dalam
pelaksanaan aturan pertanahan. B. Saran
Setelah melakukan pembahasan dan analisa terhadap permasalahan yang telah dikemukakan dalam tesis ini, maka sebagai saran yang dapat diberikan penulis adalah :
1.
Seharusnya Pemerintah pusat harus segera melimpahkan urusan pertanahan kepada daerah. Pelimpahan itu dilakukan agar pemerintah daerah mudah mengatur lokasi
Universitas Sumatera Utara
peruntukan tanah daerahnya masing-masing. Perbedaan wewenang itu sudah saatnya diakhiri dengan melimpahkannya ke Pemerintah daerah guna
memudahkan penyerahan urusan pertanahan sebaiknya diajukan judicial review atas Peraturan Presiden No. 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional
BPN. Judicial review itu untuk memudahkan ditetapkannya peraturan pelaksanaan Undang –undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Dalam peraturan pelaksanaan itu harus dipertegas kewenangannya Pemerintah Daerah .
2.
Perlu adanya kemauan politik yang kuat dari pemerintah untuk merevisi dan melaksanakan peraturan perundang-undangan sebagai penjabaran dari UUPA.
Beberapa pengaturan yang mendesak untuk segera dibuat dan dilaksanakan adalah pengaturan tentang penggunaan dan pengawasan hak-hak atas tanah,
pengaturan hak pengelolaan tanah, pengaturan landreform berkaitan dengan redistribusi tanah atas tanah-tanah yang dikuasai langsung oleh negara serta
pengaturan delegasi wewenang terhadap hak-hak masyarakat adat. Dalam memberikan perlindungan hukum pada masyarakat, perlu diintegrasikan satu
bentuk peraturan perundang-undangan yang secara komprehensif mengatur tentang kepentingan umum.
3.
Disarankan dalam penataan pertanahan Pemerintah segera menyelesaikan beberapa masalah yang dihadapi, yaitu perangkat hukum yang ada masih
terbatas dalam pelayanan untuk memberikan kepastian hukum atas tanah; pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya penataan pertanahan
Universitas Sumatera Utara
bagi perlindungan hak-hak atas tanah berdasarkan kepastian hukumnya juga masih terbatas; serta ketersediaan data dasar dan informasi yang andal belum
memadai.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku