Pembentukan Uni Eropa PENGATURAN DALAM

BAB III PENGATURAN DALAM

LISBON TREATY MENGENAI HAK DAN KEWENANGAN UNI EROPA DALAM PENANGANAN KRISIS EKONOMI UNI EROPA

A. Pembentukan Uni Eropa

Sekitar tahun 1951 pelopor integrasi regionalisme yaitu Uni Eropa lahir melalui sebuah kerja sama antar pemerintah dan hingga kini-pun keberadaannya masih dapat diperhitungkan. Satu dekade setelahnya, sebuah produk Economic and Monetary Union EMU 141 beroperasi, dengan pencapaian prestasi khususnya di bidang perdagangan lintas negara bahkan integrasi finansial. 142 Sejatinya kehendak integrasi negara-negara Eropa telah dinafaskan jauh sebelum terbentuknya negara-negara modern. 143 141 European Economic and Monetary Union EMU adalah fasilitas untuk mewujudkan full economic integration yang bertujuan agar Uni Eropa dapat menciptakan Pasar Tunggal Eropa yang memiliki kapabilitas untuk berperan sebagai suatu blok perdagangan yang handal dalam menghadapi persaingan global. Mekanismenya dengan membentuk lembaga seperti: EMI Europe Monetary Institute untuk mempesiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan otoritas moneter Uni Eropa., ECB Europe Cental Bank pengendali penyatuan moneter, beserta sistemnya yang disebut ESCB European System of Central Bank menciptakan stabilitas harga. Ray August, ”International Business Law”, Fifth Edition, New Jersey: Pearson Education,2009,hlm.25-26 Tahun 1945 tercatat gejala integrasi yang terealisasi dalam kerja sama di bidang politik, seperti: PBB yang 142 Anthony Smallwood, ”EU: Economic and Monetary Union: A Framework for Stability”, Washington D.C: the Delegation of the European Commission to the United States, 2009, hlm.1 143 Bangsa Celt adalah bangsa dominan Eropa yang ditaklukan dan dilakukan upaya penyatuan daratan secara paksa atas perintah Kekaisaran Roma di Italia. Setelah Kekaisaran Romawi runtuh berganti kepada Kaisar Franks dari Cherlemagne berganti lagi kepada Kekaisaran Suci Roma yang berupaya menyatukan wilayah Eropa selama beratus-ratus tahun. Berlanjut pada masa setelah Revolusi Perancis tahun 1800-an, Napoleon Bonaparte dengan Politik Kontinentalnya berusaha menyatukan Eropa di bawah panji-panji Kekaisaran Perancis. . Hitler masuk bersama Jerman juga turut melakukan upaya sama pada tahun 1940-an. Y. Devuyust, “The European Union Transformed: Community Method and Institutional Evolution from the Schuman Plan to the Constitution for Europe”, Brussels: Peter Lang, 2005, hlm.133 Universitas Sumatera Utara berdiri tahun 1945 dan the Council of Europe di tahun 1949. 144 Kimaks perkembangan kerja sama internasional terjadi ketika memasuki Perang Dunia ke-II dimana negara-negara Eropa penuh dengan kekacauan dan pertumpahan darah akibat perang persaingan ekonomi, sehingga kerja sama antar negara sangat dibutuhkan untuk gantikan peperangan. Adapun pencapaian yang dilakukan the Council of Europe ini adalah pendirian European Convention for the Protection of Human Rights and Fundamental Freedoms ECHR dengan manifestasi kelembagaan European Court of Human Rights ECtHR. 145 Pengalaman historis di abad ke- 20 ini sangat membekas dimana dua perang dengan dampak tak terbayangkan 146 terjadi disertai meluasnya dua ideologi yang sarat kekacauan 147 Prakarsa William Penn dilanjutkan Winston Churcil yang memandang perlunya dibentuk the Council of Europe sebagai jalan keluar menyelamatkan . 144 Jika diterjemahkan baik the European Council dan the Council of Europe memiliki pengertian Dewan Eropa. Hanya saja yang dimaksud bukanlah Dewan Eropa sebagai salah satu lembaga di bawah bendera Uni Eropa seperti dewasa ini, meskipun keduanya memiliki nama similiar. The Council of Europe tidak berjalan sukses dikarenakan perselisihan pendapat yang membagi negara anggota menjadi dua kubu: Kubu Perancis dengan ide Council tersebut harus berkekuasaan penuh dan Kubu Inggris yang kontra akannya. Sebagaimana dimuat dalam http:www.coe.int pada 16 Januari 10:40 WIB. Hal yang sama pada F.Roy Wills, Europe: European Integratian”, Encyclopedia Americana,Vol 10 New York: Americana Corps,1974, hlm.702 145 “Historical Atlas of the 20 th Century: Wars, Massacres and Atrocities of the Twentieth Century” sebagaimana dimuat dalam http:www.users.erols.commwhite28war-1990.htm pada tanggal 16 Januari 2014 13:04 WIB. 146 Diantaranya dampak psikologi, kerusakan fisik, genosida, perbudakan, pembunuhan massa, percabulan bahkan tekanan bagi para Sandra di kemah-kemah selama Perang Dunia ke-II. M. Kishlansky,et.al., “Civilization in the West”, Vol.C, New York: Harper Collins,1991, hlm.920 147 Sekitar 50 juta jiwa melayang akibat Perang Dunia ke-II, 60 juta jiwa dari 55 etnis dari 27 negara terpaksa dipindahkan, 45 juta jiwa terantar, jutaan lainnya terluka dan hanya sekitar 670.000 jiwa bebas dari kemah kematian Nazi. Alina Kaczorowska. “European Union Law”, Routledge-Cavendish, 2009, hlm.4 Universitas Sumatera Utara Eropa dari ancaman perang dan situasi yang terjadi di Soviet 148 . Hal yang sama juga pernah dilakukan tokoh-tokoh seperti Robert Schuman dan Jean Monet 149 Pada intinya prakarsa-prakarsa tersebut menekankan adanya koordinasi antara negara yang terlibat perang, maka dari itu meski hanya negara Perancis dan Jerman yang disebut secara eksplisit, keberadaan The Schuman Plan ini bersifat terbuka untuk negara Eropa lainnya dan khususnya diluar Eropa daratan seperti Inggris. sebagaimana dituangkan dalam The Schuman Plan 1950. 150 Sebagai upaya menindaklanjuti rencana tersebut, pada tahun 1951 enam negara Belgia, Perancis, Italia, Jerman, Luksemburg dan Belanda menandatangani perjanjian kerja sama tersebut di Roma. Pada tahun 1957 anggotanya bertambah menjadi sembilan dengan masuknya Denmark, Irlandia dan Inggris. Pada tahun 1981 Yunani bergabung, sampai saat ini anggotanya menjadi 28 negara di belahan benua Eropa. 151 Dapat disederhanakan bahwa titik mula integrasi ini ialah sebuah komunitas yang mengelola secara bersama produksi batu bara dan baja dua bahan utama yang diperlukan untuk berperang sehingga Uni Eropa-pun berkembang 148 Winston Churchill dalam pidatonya di Universitas Zurich tanggal 19 Desember 1946. “From Settin in the Baltic to Trieste in the Adriatic, an iron curtain has descended across the Continent” sebagaimana dimuat dalam http:www.winstonchurchill.orglearnbiographyin- oppositionqiron-curtainq-fulton-missouri-1946 pada tanggal 19 Januari 2014 149 Robert Schuman selaku Menteri Luar Negeri Perancis, dan Jean Monett, Ketua Perencanaan Restrukturisasi Perancis berhasil mendirikan Gerakan Eropa European Movement pada tahun 1947 dengan keputusannya antara lain adalah pembentukan satu parlemen dan Forum Eropa. Gerakan Eropa juga berhasil mengadakan kongresnya yang pertama di tahun 1948 bertempat di Den Haag Belanda. I Bache and S. George, “Politics in the European Union”, 2 nd Ed, Oford: Oxford University Press, 2006 150 F. Duchene, “Jean Monnet: The First Statesman of Interdependence”, London: W.W.Norton Co.,1996 151 European Union,”Countries” sebagaimana dikutip dari http:www.Europa.euindex- _en.htm pada tanggal 12 Januari 14:52 WIB Universitas Sumatera Utara hingga kini dengan menampilkan profil kerja sama berbeda yaitu sistem intergovernmentalism dan supranationalism. 152 Adapun tujuan utama pembentukan Uni Eropa ialah sebagai berikut: 1. Membentuk hak-hak dan kewajiban-kewajiban kewarganegaraan Eropa hak dasar, kebebasan untuk bergerak, hak-hak dalam bidang politik, dan hak dalam bidang sipil; 2. Menjamin kemerdekaan, keamanan, dan keadilan kerjasama dalam bidang peradilan dan urusan dalam negeri; 3. Meningkatkan kelangsungan sosial dan ekonomi Pasar Tunggal Eropa, Euro sebagai mata uang umum di Eropa, menciptakan lapangan kerja, perkembangan wilayah, perlindungan wilayah 4. Menetapkan peranan Eropa di dunia keamanan menyeluruh dan kesatuan politik di luar negeri, Uni Eropa di dunia. Untuk kemudahan penjelasan tersebut berikut timetable terintegrasinya Uni Eropa 153 Tabel No. 1 “Peristiwa Perjalanan Integrasi Uni Eropa” : No. Tahun Peristiwa 152 Intergovernmentalism atau antarpemerintahan merupakan sistem kerja organisasi internasional yang normal dengan pengambilan keputusan berdasarkan kebulatan suara dan cenderung jarang dapat dilaksanakan kecuali dengan persetujuan dan penandatanganan dari para pihak yang tentu akan mengikat sementara supranasionalism merupakan sistem kerja organisasi internasional yang pengambilan keputusan dan kebijakannya dibuat oleh satu lembaga baru yang levelnya berada diatas negara anggota, bahkan keuputusan dan kebijakan terseut dapat mengesampingkan peraturan nasional. Sebagaimana dikutip dari Princeton-Edu, “Intergovernentalism dan Supranationalism” dalam http:www.princeton.edu~achaneytmvewiki100kdocsSupranationalism.html dan http:www.princeton.edu~achaneytmvewiki100kdocsIntergovernmentalism.html pada tanggal 12 Januari 14:47 WIB 153 PRI-ME, “Sejarah Pembentukan Uni Eropa”, sebagaimana dikutip dari http:www.indonesianmission-eu.orgwebsitepage94341866420031009595855.asp2 pada tanggal 12 Januari 2014 14:41 WIB Universitas Sumatera Utara 1. 1950 The Schuman Plan 2. 1950 European Convention on Human Rights 3. 1951 European Coal and Steel Community ECSC Treaty of ParisCS Treaty berlaku tahun 1952- 2002. 4. 1957 Penandatanganan European Economic Community melalui EC Treaty dan EURATOM melalui EA Treaty 5. 1959 European Free Trade Area Treaty EFTA Treaty 6. 1965 Penggabungan ECSC, EEC, EURATOM ditandai pembentukan Dewan dan Komisi. 7. 1968 EEC Customs Union beroperasi 8. 1969 The Hague Summit yang menyetujui pertemuan tingkat kepala pemerintahan secara regular 9. 1978 Pembentukan European Monetary System EMS 10. 1979 Pemilihan European Parliament 11. 1981 Yunani bergabung ke EEC 12. 1985 The Schengen Treaty 13. 1986 Spanyol dan Portugal bergabung ke EEC, Portugal tinggalkan EFTA. Penandatanganan the Single European Act SEA yang diantaranya berisi kebijakan mengamandemen Treaty of Rome: perluasan pasar, perluasan kekuasaan legislatif European Parliament, dan lainnya. 14. 1987 Single European Act, Brussels SEA mulai berlaku Universitas Sumatera Utara 15. 1990- 1991 Jerman Timur bergabung dengan masyarakat ekonomi Eropa melalui proses reunifikasi COMECON ditutup 16. 1992 Penandatangan The Treaty of Maastricht yang membentuk European Union TEU, EEC berubah menjadi EU 17. 1995 Austria,Finlandia dan Sweden join EU 18. 1997 Pembentukan Treaty of AmsterdamToA sebagai revisi TEU dengan beberapa penambahan, salah satunya pilihan opt out akan adopsi Euro terhadap Inggris dan Irlandia. 19. 1999 Pemberlakuan mata uang tunggal EURO yang dikelola oleh European Central Banks dimulai dengan 11 anggota 19. 2000- 2003 Treaty of Nice ToN, EU Charter of Fundamental Rights draft Konstitusi Eropa dirilis 20. 2004 Siprus, Estonia, Slovenia, Poland, Hungaria, Republik Ceko, Slovakia,Latvia, Lithuania, Malta bergabung dengan EU 21. 2007 Aksesi Bulgaria dan Rumania. Perancangan Reformasi Traktat Reform Treaty Pada akhirnya The European Council menyetujui Reform Treaty atau dikenal dengan The Lisbon Treaty 22. 2009 Reformasi Traktat diterima di Irlandia 1 Desember 2009: a. EU charter on Fundamental Rights menjadi hukum yang mengikat. Uni Eropa dalam proses mengabulkan European Convention on Human Rights Universitas Sumatera Utara b. Treaty of Rome menjadi Treaty on the Functioning of the European Union TFEU 23. 2010 Yunani dan Irlandia diberi bail out untuk atasi krisis finansial. Sumber: Aide-Memorie “ EU Big Events and Big Dates: The History of European Integration Table”, Alina Kaczorowska, Op.Cit..hlm.38-41 Penegasan perjalanan tersebut ialah tepat pada 1 Desember 2009 The Treaty of Lisbon atau Lisbon Treaty secara resmi diberlakukan sebagai konstitusi dasar bagi seluruh Uni Eropa. Lisbon Treaty adalah perjanjian internasional yang menggantikan dua perjanjian yang menjadi dasar konstitusional Uni Eropa Treaty of European Union TEU dan Perjanjian Roma yang kemudian diubah namanya menjadi Treaty on the Functioning of European UnionTFEU. 154 Berkaitan dengan perjalanan pembentukan Uni Eropa menjadi sebuah organisasi internasional, perlu juga memperhatikan kajian dalam hukum internasional mengenai syarat bagi sebuah organisasi internasional yakni: a Organisasi internasional tersebut haruslah didirikan berdasarkan kepada perjanjian internasional yang kemudian menjadi konstitusi; b Organisasi tersebut mempunyai alat perlengkapan organ; c Hukum sah bagi organisasi internasional ialah hukum internasional. 155 Analisa pertama tentang keberadaan sebuah perjanjian yang kemudian berlaku anggaran dasar ataupun dasar hukum law-making treaties menjadi indikator penting bagi sebuah organisasi internasional. Bagi Uni Eropa, dapat 154 Jens-Peter Bonde, “From EU Constitution to Lisbon Treaty”, Foundation for EU Democracy and the EU Democrats, hlm. 41sebagaimana diakses pada www.bonde.com tanggal 26 Februari 2014 15:00 WIB 155 Henry G Scermers, ”International Institutional Law”, The Netherlands, Rockville, Maryland, USA: Sijthooff Noordhoff, Alphen aan den Rijn, 1980, hlm.9 Universitas Sumatera Utara dilihat beberapa perjanjian internaisonal yang pernah berlaku, ialah sebagai berikut: a. ECSC Treaty 1951 bertujuan ini adalah menghapus berbagai hambatan perdagangan dan menciptakan suatu pasar bersama dimana produk, pekerja dan modal dari sektor batu bara dan baja dari negara-negara anggotanya dapat bergerak dengan bebas. b. EEC and EURATOM Treaty 1957 merupakan perluasan pertama di semua bidang ekonomi. Adapun tujuan utama EEC Treaty adalah penciptaan suatu pasar bersama diantara negara-negara anggotanya. 156 c. Schengen Agreement 1985 merupakan perjanjian yang secara bertahap menghapuskan pemeriksaan di perbatasan mereka dan menjamin pergerakan bebas manusia, baik warga mereka maupun warga negara lain. d. Single European Act Brussels 1987 menghasilkan pelembagaan pertemuan reguler paling tidak dua tahun sekali antara Kepala Negara danatau Pemerintahan negara anggota Masyarakat Eropa dengan dihadiri oleh 156 Pencapaian pasar bersama dilakukan melalui: suatu Custom Unions yang di satu sisi melibatkan penghapusan customs duties, import quotas dan berbagai hambatan perdagangan lain diantara negara anggota, serta di sisi lain memberlakukan suatu Common Customs Tariff CCT vis-á-vis negara ketiga non anggota dan implementasi, inter alia melalui harmonisasi kebijakan- kebijakan nasionalanggota, empat freedom of movement - barang, jasa, pekerja dan modal. Dari kerangka kerja sama komunitas ini beberapa hal yang tercapai adalah sebagai berikut: a. Ketiga Communities tersebut masing-masing memiliki organ eksekutif yang berbeda- beda. Namun sejak tanggal 1 Juli 1967 dibentuk satu Dewan dan satu Komisi untuk lebih memudahkan manajemen kebijakan bersama yang semakin luas, dimana Komisi Eropa mewarisi wewenang ECSC High Authority, EEC Commission dan Euratom Commission. Sejak saat itu ketiga communities tersebut dikenal sebagai European Communities EC. b. Pembentukan Dewan Menteri UE, yang menggantikan Special Council of Ministers di ketiga Communities, dan melembagakan Rotating Council Presidency untuk masa jabatan selama 6 bulan. c. Membentuk Badan Audit Masyarakat Eropa, menggantikan Badan-badan Audit ECSC, Euratom dan EEC. Sebagaimana dikutip dari “European Commission A to Z” dalam http:www.ec.Europa.eugovernanceindex_en.htm hal yang sama terdapat di “Sejarah Pembentukan UE-Indonesia-EU Home Page” dalam www.indonesianmission-eu.org pada 12 Januari 2014 19:18 WIB Universitas Sumatera Utara Presiden Komisi Eropa dan penerimaan secara resmi European Political Cooperation sebagai forum koordinasi dan konsultasi antar pemerintah. e. Treaty of European Union TEU ditandatangani di Maastricht pada tanggal 7 Februari 1992 dan berkekuatan secara hukum tanggal 1 November 1993. Dalam traktat ini European Communities EC diubah menjadi European Union EU. TEU mencakup, memasukkan dan memodifikasi traktat-traktat terdahulu ECSC, Euratom dan EEC dengan menambahkan pilar lain dalam kerangka tiga pilar Uni Eropa, yaitu: i Pilar 1: European Communities EURATOM and EC meliputi: Custom Union and Single Market, CAP, CFP, EMU, Education and Culture Trans-European Network, Consumer Protection, Healthcare, Research and Develoment, Enviromental Law, Social Policy, Creation of Area Freedom, Security and Justice. ii Pilar 2: Common Foreign and Security Policy – CFSP berdasarkan Pasal 11-28 Traktat Uni Eropa Treaty of European UnionTEU meliputi bidang Kebijakan Luar Negeri, HAM, Bantuan Humaniter dan Kebijakan Pertahanan Keamanan Uni Eropa. iii Pilar 3: Police and Judicial Co-Operation in Criminal Matters PJCC berdasarkan pasal 29-42 Traktat Uni Eropa Treaty of European UnionTEU meliputi kejahatan di bidang perdagangan Universitas Sumatera Utara narkoba, penyelundupan senjata, terorisme, perdagangan manusia dan anak, kejahatan terorganisir dan rasisme. 157 f. The Treaty of Amsterdam 1997 merupakan traktat hasil revisi TEU yang menghasilkan sebuah traktat baru. ToA bertujuan utama memprioritaskan hak-hak warga negara, memberi Uni Eropa suara yang lebih kuat di dunia internasional dengan menunjuk seorang High Representative for the CFS serta pilihan opt out bagi Inggris dan Irlandia. g. The Treaty of Nice ToN 2000 merupakan traktat hasil perubahan dengan menampung empat masalah yaitu: komposisi dan jumlah Komisioner di Komisi Eropa, bobot suara di Dewan Uni Eropa mulai 1 Januari 2005, mengganti unanimity dengan qualified majority dalam proses pengambilan keputusan dan pengeratan kerjasama. Selanjutnya pada tingkat ini yang perlu dijelaskan adalah adanya mengenai sejumlah perjanjian internasional tersebut yang kemudian menjadi konstitusi dasar Uni Eropa. K.C. Wheare mengartikan “konstitusi” sebagai keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu negara berupa kumpulan peraturan- peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah dalam pemerintahan suatu negara. 158 157 Penambahan lain dalam traktat ini yaitu: Menambahkan tiga tahun masa jabatan Komisioner dan memberi wewenang yang lebih besar kepada Parlemen Eropa untuk ikut memutuskan ketentuan hukum Uni Eropa melalui mekanisme co-decision procedure. Adapun bidang-bidang termasuk prosedur ini adalah: pergerakan bebas pekerja, pasar tunggal, pendidikan, penelitian, lingkungan, Trans-European Network, kesehatan, budaya dan perlindungan konsumen. Alina Kaczorowska, Op.Cit.., hlm.129 Sementara konstitusi bagi sebuah organisasi pemerintahan negara pasti 158 Mirriam Budiardjo, ”Dasar-Dasar Ilmu Politik”, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2003, hlm.10 Universitas Sumatera Utara memuat beragam bentuk dan kompleksitas struktur tertentu, seperti struktur konstitusi politik, ekonomi maupun hukum. 159 Maka dapat dikolaborasikan bahwa Uni Eropa tersusun atas beberapa perjanjian yaitu Perjanjian pembentukan Masyarakat Batu Bara dan Batu Baja Tahun 1951 ECSC Treaty, Perjanjian Penggabungan Euratom dan ECSC 1957 EA Treaty dan Perjanjian Maastricht pembentuk Uni Eropa 1992. 160 Karakteristik lain dari Konstitusi Uni Eropa ini adalah kemampuan menciptakan regulative norms dan constitutive norms. Regulative norms adalah aturan yang menjelaskan berbagai aturan main dalam kerangka prosedural. Aturan ini menciptakan hak legal Uni Eropa untuk melakukan intervensi secara politik. Sementara constitutive norms menjelaskan kewenangan untuk melakukan fungsi legislasi dan interpretasi yudisial. Reformasi Perjanjian yang kini dikenal Lisbon Treaty hadir untuk mencakup sebagian besar ketentuan konstitusi Eropa, namun tidak untuk menggabungkan ke satu dokumen. 161 Sistem konstitusi ini hanya dapat diimplementasikan jika mendapat pengesahan dari seluruh 28 negara anggota. Penolakan satu negara anggota saja sudah cukup menggagalkan pelaksanaan konstitusi. Konstitusi Uni Eropa sendiri telah mengalami beberapa kali amandemen hal ini khususnya terkait dengan penambahan anggota. 162 159 Jimly Asshiddiqie, “Konstitusi Ekonomi: Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial Menurut UUD 1945 serta Mahkamah Konstitusi” Jakarta: Penerbit Kompas, 2010, hlm 219. 160 Helene Wargnier dan Jean Pierre Quentin, “L’Europe des neuf”, Paris: Bureau d’Information des Communautes Europeennes, 1973, hlm 32. 161 E Szyszczak, “Understanding EU law, 2 nd edition”, London: Sweet Maxwell,2008, diakses melalui http:www.eprints.lse.ac.uk tanggal 14 Januari 2014 19;40 WIB 162 The European Integration Online Papers dalam http:www.eiop.or.ateiop tanggal 16 Januari 20:16 WIB Universitas Sumatera Utara Berbicara mengenai penambahan keanggotaan, pada dasarnya kriteria keanggotaan ditetapkan dalam tiga dokumen yaitu Pasal 49 Traktat Uni Eropa TEU, Deklarasi The European Council Juni 1993 di Kopenhagen, dan kerangka kerja untuk negosiasi dengan calon negara anggota. Ada beberapa penegasan syarat bagi negara calon anggota untuk bergabung yaitu sebagai berikut: a. Pertama, kriteria geografis sebagaimana termaktub dalam Maastricht Treaty 1992 adalah persyaratan bersifat kewilayahan yang menekankan hanya negara-negara di Eropa berhak mengajukan diri menjadi anggota. b. Kedua, persyaratan dasar secara politik, ekonomi dan legislatif structural coupling of the legal and political system yang dimuat dalam ketentuan Copenhagen Criteria 163 yang merupakan acuan pertimbangan bagi negara anggota untuk mengarahkan perekonomian Uni Eropa pada konvergensi atau kesatuan yang stabil ditengah segala diferensiasi perekonomian mereka 164 i kesediaan untuk menerapkan ekonomi yang terbuka kompetitif; . Adapun persyaratan tersebut antara lain sebagai berikut: 165 163 Copenhagen Criteria merupakan sebuah rules of procedure ROP yang harus dilakukan oleh Uni Eropa dalam mempertimbangkan permohonan keanggotaan dari sebuah negara. The European Council merumuskannya pada tahun 1993 di Copenhaggen. Secara garis besar, Copenhagen Criteria mengatur kewajiban negara calon anggota untuk memenuhi : 1 stalibitas organ. Melalui pengaplikasian sistem pemerintahan demokratis; 2 pengaplikasian konsep the rule of law. Yang berarti tidak ada individu yang kebal hukum. Presidency Conclusions, Copenhagen European Council, 1993, 7.A.iii sebagaimana dikutip dari http:www.Europarl.Europa.euenlargementecpdf.cop_en.pdf tanggal 12 Januari 2014 15:48 164 Rolf Caesars, ”Governing the Eurozone: Looking Ahead after the First Decade”, Germany: Institute for International Security Affairs, 2009, hlm.125 165 Pasar terbuka dan kompetitif seperti ini disebabkan tingginya tekanan oleh pasar dari dalam dan luar Uni Eropa. Universitas Sumatera Utara ii bersedia menerapkan European Neighborhood Policy dan seluruh aturan Uni Eropa acquis communautaires; iii mendapat persetujuan dari negara anggota lain unanimous approve, terkait dengan prediksi bahwa calon negara anggota dapat menyesuaikan diri dengan organ Uni Eropa serta mampu terintegrasi secara penuh dalam bidang ekonomi dan politik. c. Ketiga, persyaratan teknis akan bentuk konstitusi negara tersebut seperti: i menjamin basic rights atau Hak Asasi Manusia HAM warga Uni Eropa, hak bagi kaum minoritas, termasuk mengatur affirmative action yang dapat dilakukan oleh Uni Eropa; ii menjelaskan aturan dan kompetensi Uni Eropa dalam membangun hubungan dengan organ lain.; iii memuat jelas perbedaan antara primary law dan secondary law; 166 iv memuat aturan European Monetary Union. 167 Analisa kedua selain memiliki konstitusi, Uni Eropa juga membentuk beberapa organ seperti diatur pengaturan pasal 7 EC Treaty dan pasal 3 EA Treaty yaitu the European Council, the European Parliament, the Council, the Commission, the ECJ and the CoA. Kemudian seiring pergantian atau perubahan 166 Primary Law hukum yang diterapkan secara luas dalam organ Uni Eropa. sementara Secondary Law merupakan hukum yang diterapkan dalam level yang lebih rendah, yaitu pada tataran nasional Pembedaan hukum ini menjadi penting untuk menghindari adanya tumpang tindih kewenangan antara pemerintahan supranasional dan pemerintah nasional. 167 Tujuan utama dari pembentukan konstitusi dan syarat-syarat ini adalah untuk mencegah terjadinya politisasi dalam organ Uni Eropa. E Szyszczak,Ibid. Universitas Sumatera Utara konstitusi mengalami perkembangan organ dan terakhir seperti yang diatur dalam pasal 13 Traktat Uni Eropa Treaty of European UnionTEU: 168 a. The European Council The European Council atau Dewan Eropa sebagai wadah pertemuan utama bagi para Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan negara-negara anggota Uni Eropa dan Presiden Komisi Eropa. Beranggotakan perwakilan menteri-menteri setiap negara anggota untuk mendiskusikan hal-hal politik yang terjadi diluar perjanjian masyarakat Eropa dan merseponi isu-isu internasional. Tugas kerja utama ini diatur dalam Pasal 152 Treaty of European Union TEU yaitu membentuk masa depan Uni Eropa, mengusahakan kepentingan pembangunan Uni Eropa serta menyelesaikan masalah dengan The Council of European Union. b. The European Commission atau The Commission Komisi Eropa merupakan penggerak dalam mengelola Uni Eropa karena mewakili seluruh kepentingan Uni Eropa dengan tugas kerja berikut: i Membuat draft anggaran; ii Dapat melayangkan upaya penegakan hukum ke ECJ; iii Memformulasikan kebijakan dan memiliki hak ekslusif inisiatif untuk mengajukan proposal RUU sebagaimana termaktub dalam pasal 211 EC Treaty Pasal 17 TEUPasal 2881 TFEU; iv Mengawasi pelaksanaan peraturan yang telah ada bahkan melaporkan adanya pelanggaran dan ketidaktaatan terhadap konstitusi Guardian 168 Nigel Foster, “EU Law Directions”, 2nd ed. New York: Oxford University Press, 2010, hlm.41 Universitas Sumatera Utara of the EC Treaty baik dari negara anggota Pasal 258 TFEU, organ yang lain Pasal 263 TFEU, dan perorangan; v Bertanggung jawab dalam representasi eksternal dan negosiasi international agreements Pasal 207 dan 218 TFEU. c. The Council of The European Union Perlu dibedakan antara The Council of The European Union dengan The European Council, 169 d. The European Parliament EP organ yang satu ini kerap disebut “the council” yang bertugas untuk mewakili kepentingan nasional negara anggota dan dalam hal legislatif memiliki kemampuan general law-making powers. Bersidang dua kali dalam setahun dibawah kepemimpinan Kepala Negara atau Pemerintah negara anggota yang sedang menjabat sebagai Presiden Uni Eropa. Hal ini dapat ditemukan dalam pasal 161 TEU dan Pasal 237-243 TFEU yang sekaligus menekankan tugas economic policy-making and coordinating functions bersama-sama dengan the European Parliament dilengkapi dengan hak dalam memberikan keputusan terhadap pelaksanaan sebagian besar prosedur legislatif sekaligus berpartisipasi dalam fungsi pelaksanaan adopsi anggaran tahunan Uni Eropa. 169 The European Council merupakan organ pembuat kebijakan tertinggi di dalam tubuh Uni Eropa yang didominasi oleh Kepala Negara dan Pemerintah untuk mengadakan pertemuan yang disebut “summits”, sementara The Council of European adalah badan legislatif mewakili kepentingan nasional setiap negara . Ada juga The Council of Europe yaitu organisasi antar pemerintahan sejak 1949. Organisasi ini bukan bagian dari pemerintahan Uni Eropa sama sekali. Alina Kaczorowska, op. cit., hlm.186 Universitas Sumatera Utara Merupakan parlemen Uni Eropa yang bertugas mewakili kepentingan warga negara atau rakyat Uni Eropa. Untuk masa jabatan, anggota parlemen ini dipilih setiap lima tahunnya. Tugas kerjanya meliputi: i berpartisipasi sebagai cabang legislatif di dalam Uni Eropa untuk melakukan amandemen dan memveto macam-macam kebijakan hanya saja tidak dilengkapi dengan kemampuan general law-making power seperti halnya Pasal 141 TEU; ii sebagai pengawasan eksekutif Pasal 1778 dan Pasal 234 TFEU; iii keistimewaan dibanding The Council of European Union, EP berkuasa dan bertanggung jawab akan anggaran Uni Eropa Pasal 314 TFEU Demi kelancaran tugas dan tujuannya, Uni Eropa juga dilengkapi dengan lembaga- lembaga non politis sebagai berikut: e. The Court of Justice of the European Union CJEU The Court of Justice European adalah lembaga yudikatif sebagai mahkamah tertinggi dalam menangani masalah hukum di Uni Eropa. Terdiri dari setiap hakim dari masing-masing negara anggota. Mahkamah ini bertugas untuk menjamin agar traktat Uni Eropa EA and EC Treaty teraplikasi di semua negara-negara Uni Eropa, sehingga tercipta pemerataan hukum bagi semua orang Pasal 220-245 TEU. Mahkamah memiliki kekuasaan untuk mengatasi sengketa hukum antara anggota Uni Eropa, organ-organ Uni Eropa, individu-individu dan kelompok profesi. 170 f. the Court of Auditors CoA 170 The European Court of Justice dalam http:www.curia.Europa.eu tanggal 16 Januari 2014 20:20 WIB Universitas Sumatera Utara CoA dibentuk pada tahun 1977 dan diakui sebagai Lembaga Komunitas oleh Perjanjian Maasctricht, sebagai badan Audit Independen, pengawas keuangan Uni Eropa yang memiliki kekuatan investigasi kuat, dapat menyelidiki dokumen dari setiap orang atau organisasi yang menangani pendapatan atau pengeluaran Uni Eropa. 171 g. European Central Banks ECB Merupakan lembaga independen berkompetensi dalam kebijakan moneter Eurozone. Strukturnya yaitu Dewan Gubernur; Badan Eksekutif; the General Council yang terdiri dari Presiden dan Wakil President ECB dan gubernur dari setiap bank sentral negara anggota dan the Eurosystem yang meliputi ECB dan Bank Sentral negara anggota yang mengadopsi Euro. Adapun ECB menekankan kebijakan untuk mencapai keseimbangan internal pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan dan keseimbangan eksternal neraca pembayaran serta tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi. 172 h. The European System of Central Banks ESCB ESCB terdiri dari ECB bersama dengan seluruh bank sentral nasional negara anggota seluruh Uni Eropa. Fungsi dan kewenangannya terutama mengatur kestabilan nilai, seperti diatur dalam Pasal 1051 traktat EC. i. European Monetary Institute EMI 171 European Court of Auditors dalam http:www.eca.Europa.eu tanggal 16 Januari 2014 20:29 WIB 172 The European Central Banks dalam http:www.ecb.europa.eu sebagaimana diakses tanggal 16 Januari 2014 20:23 WIB Universitas Sumatera Utara EMI berkapasitas mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan otoritas moneter Uni Eropa. Ini telah diambil alih oleh the General Council. 173 Banyaknya badan administrasi Uni Eropa ada relevansinya dengan kedinamisan di Eropa sebagaimana pendapat Nigel Foster yang mengatakan “the institutional framework of the EU, like the EU itself is nott a static entity but a changing one.” 174 Kedinamisan ini disebabkan setiap isu yang muncul akan dibicarakan di dalam organ, jikalau terjadi benturan pembahasannya, maka nantinya akan ada lagi traktat-traktat baru yang mengatur tentang perubahan di dalam setiap tugas dan fungsi dari masing-masing organ. 175

B. Pengaturan tentang kompetensi dan persatuan ekonomi – moneter Uni Eropa menurut