Pengaturan tentang kompetensi dan persatuan ekonomi – moneter Uni Eropa menurut

EMI berkapasitas mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan otoritas moneter Uni Eropa. Ini telah diambil alih oleh the General Council. 173 Banyaknya badan administrasi Uni Eropa ada relevansinya dengan kedinamisan di Eropa sebagaimana pendapat Nigel Foster yang mengatakan “the institutional framework of the EU, like the EU itself is nott a static entity but a changing one.” 174 Kedinamisan ini disebabkan setiap isu yang muncul akan dibicarakan di dalam organ, jikalau terjadi benturan pembahasannya, maka nantinya akan ada lagi traktat-traktat baru yang mengatur tentang perubahan di dalam setiap tugas dan fungsi dari masing-masing organ. 175

B. Pengaturan tentang kompetensi dan persatuan ekonomi – moneter Uni Eropa menurut

Lisbon Treaty. B.1 Kompetensi Uni Eropa menurut Lisbon Treaty Dasar-dasar pemikiran pembentukan Masyarakat Eropa dapat dianalisis dalam pembukaan “Treaty Establishing The European Economic Community” 176 yang menuliskan bahwa selain penyatuan di bidang ekonomi dan perdagangan, bidang sosial budaya dan politik juga menjadi motivasi pembentukan. Hal ini tentu menjadi urgensi perlunya harmonisasi hukum antara negara anggota 177 Prinsip utama dalam hukum Eropa ialah bahwa hukum Uni Eropa menjadi sumber hukum yang lebih tinggi daripada hukum nasional. “EU-sourced laws . 173 Alina Kaczorowska, Op.Cit.,, hlm 108 174 Nigel Foster, Op.Cit.,hlm.67 175 The LCCI Specialist since 1979,” EU INSTITUTE”, dalam http:www.euinstitute-pj.com tanggal 16 Januari 2014 20:30 WIB 176 Official Journal of the European Communities, ”Consolidated Version of the Treaty Establishing the European Community” Lihat bagian Pre-amble. 177 Ibid. Untuk syarat dan ketentuan menjadi anggota Uni Eropa telah dibahas dalam subbab sebelumnya. Universitas Sumatera Utara takes precedence over domestic laws”. Tindakan suatu negara anggota yang membuat hukum yang bertentangan dengan hukum Uni Eropa tidak dibenarkan. Perlu diketahui, konstitusi Uni Eropa tidak seperti konstitusi pada umumnya, sebab secara substansi terdiri atas tiga traktat sebelumnya yang menjadi dua. Umumnya terdapat tiga susunan hukum yang berbeda di Uni Eropa yaitu: 1. Primary legislation, meliputi traktat-traktat dan perjanjian-perjanjian lain yang berkedudukan sama; Klasifikasi ini menjadi letak hukum yang mendasari integrasi Uni Eropa dan kemudian menjadi sumber hukum di atas segala sumber. Seperti yang dinyatakan Pasal 13 Treaty Of European Union TEU bahwa Uni Eropa didasari oleh dua perjanjian yang memiliki kedudukan hukum yang sama yaitu Treaty of European Union TEU dan Treaty on the Functioning of European Union TFEU yang mengamandemen Traktat Masyaratkat Eropa European Community EC Treaty. Pada kemudian hari kedua perjanjian ini dikodifikasi dan direvisi menjadi Reform Treaty atau Lisbon Treaty, yang terdiri atas Pembukaan, Perubahan Treaty of European Union, Perubahan Treaty on the Functioning of European Union, Syarat- syarat akhir, Protokol dan Deklarasi. TEU sendiri dibagi atas enam pokok pengaturan yaitu: Ketentuan Umum, Ketentuan Prinsip Demokratis, Ketentuan Kelembagaan, Ketentuan Tingkatan Kerja Sama, Ketentuan Umum mengenai Tindakan Eksternal Uni Eropa dan ketentuan khusus Common Foreign and Security Policy CFSP dan Ketentuan Penutup. Sementara TFEU tersusun atas tujuh Universitas Sumatera Utara bagian sebagai berikut: Prinsip-prinsip umum pembagian kompetensi Uni Eropa dan ketentuan umum penerapannya, Prinsip Non-Diskriminasi dan Keanggotaan Uni Eropa, Kebijakan-Kebijakan Internal Uni Eropa termasuk Pilar Ketiga tentang Polisi dan Kerjasama Yudisial dalam Permaslahan Kriminal, Kebijakan-Kebijakan Eksternal Uni Eropa, Asosiasi Negara di Luar Negeri dan Teritorial, Kelembagaan Uni Eropa dan Ketetntuan Anggaran, dan Ketentuan Penutup; 178 2. Secondary legislation, meliputi regulasi, direktif, keputusan, rekomendasi dan pendapat yang didasarkan atas aturan dalam traktat-traktat; 3. Case law,penilaian European Court of Justice dan Court of First Instance. Secara nomenklatur berdasarkan “Lisbon Treaty: Consolidated Version of The Treaty on The Functioning of the European Union TFEU Part I Title I, Categories and Areas of Union Competence” 179 Tabel No.2 : “Kompetensi Uni Eropa Berdasarkan Lisbon Treaty: Consolidated Version of the Treaty on the Functioning of the European Union TFEU” telah diatur mengenai Primary Law Uni Eropa dan Secondary Law negara anggota dimana keduanya tidak boleh mengalami overlapping, seperti berikut ini: 178 Alina Kaczorowska, Op.Cit.., hlm.46 179 European Union insight, “A guide to the Treaty of Lisbon”, The Law Society, January 2008 sebagaimana dikutip dari http:www.lawsociety.org.ukdocumentsdownloadsguide_to_treaty_of_lisbon.pdf pada 12 Januari 2014 22:17 WIB Universitas Sumatera Utara Kompetensi Ekslusif UE Dasar Hukum: Bagian 1 TEU Pasal 3 TFEU Berikut area kerja Uni Eropa ditangani oleh the European Commission: • Kebijakan Perdagangan; Pajak dan Bea Cukai; • Kebjakan Agrikultur; • Kebijakan Perikanan; • Kebijakan Kompetensi yang dibagi dengan negara anggota Dasar Hukum: Bagian 1 TEU Pasal 4.2 TFEU Berikut area kerja sama Uni Eropa dan negara anggota: • Pasar Internal; • Beberapa kebijakan sosial; • Pepaduan ekonomi, sosialteritorial; •Permasalahan Lingkungan; • Transportasi; • Energi; Kompetensi yang dikoordinasikan dengan negara anggota Dasar Hukum: Bagian 1 TEU Pasal 5 TFEU Sesama negara anggota akan berkoordinasi tentang kebijakan kepegawaian dan ekonomi satu sama lain untuk meminimalisir gangguan di pasar tunggal. Berlaku juga bagi negara non pemegang Euro. Kompetensi tambahan pendukung Dasar Hukum: Bagian 1 TEU Pasal 6 TFEU Pemerintahan Uni Eropa akan mendukung tujuh area kerja negara anggota berikut: • Perlindungan dan perbaikan kesehatan manusia; • Pariwisata; • Industri; • Budaya; • Pendidikan; • Perlindungan sipil; • Kerjasama administrasi. Tujuh hal ini tidak Universitas Sumatera Utara Transportasi; • Peraturan persaingan dalam pasar internal; • Kebijakan moneter Euro. • Kebebasan, Keamanan dan Keadilan; •Beberapa masalah kesehatan. dibiarkan Uni Eropa untuk dikerjakan atau dikelola secara independen oleh negara anggota. Sumber: Lisbon Treaty: Consolidated Version of The Treaty On The Functioning of The European Union Uraian tersebut menjelaskan bahwa Uni Eropa mempunyai kompetensi eksklusif di perdagangan internasional dalam barang dan jasa, kebijakan moneter bagi negara pemegang Euro, pabean, agrikultur dan perikanan, sementara kompetensi negara anggota adalah dalam bidang pendidikan, kebudayaan, kesempatan kerja, kesehatan umum, penelitian, kebijakan sosial dan perkotaan, dan sebagian besar kebijakan luar negeri dan keamanan masuk di bidang ini dengan sedikit keterlibatan Uni Eropa dalam beberapa koordinasi umum atau terlibat di dalam proyek-proyek yang spesifik. Konsekuensi sebuah organisasi supranasional layaknya Uni Eropa adalah, pertama, tidak ada penguasaan totalitas oleh negara anggota terhadap negaranya mengingat secara sukarela mereka telah menyerahkan sebagian kedaulatan dalam rangka penggabungan Uni Eropa. Kedua, menjadi sebuah tantangan sekaligus Universitas Sumatera Utara kewajiban untuk tetap menjaga dan memelihara kestabilan setiap kewenangan dan kebijakan yang terbagi-bagi antara negara anggota dan pemerintahan Uni Eropa. B.2 PERSATUAN EKONOMI-MONETER UNION MENURUT LISBON TREATY Berkaitan dengan kebijakan moneter yang menjadi basis penyatuan negara-negara ini, perlu masuk lebih dalam ke pengaturan hukum Uni Eropa mengenai sistem kerja sama pasar dan mata uang tunggal yang melibatkan lebih dari dua puluh negara berdaulat ini. Economy and Moneter Union EMU merupakan perwujudan dari sekumpulan kebijakan yang bermisi mengubah perekonomian anggota-anggota Uni Eropa untuk mengadopsi satu mata uang tunggal, yaitu Euro, melalui tiga tahap sekaligus melahirkan institusi Sistem Bank Sentral Eropa European System of Central Banks ESCB yang bertugas merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan moneter. 180 Tahapan mencapai EMU tersebut diawali dengan tahap 1 pada periode 1 Juli 1990 hingga 31 Desember 1993 melalui kebijakan penghapusan pengendalian nilai tukar demi pergerakan modal dibebaskan secara penuh di dalam Komunitas Ekonomi Eropa. Tahap dua diselenggarakan pada periode 1 Januari 1994 hingga 31 Desember 1998 dengan pendirian European Moneter Institute EMI dengan tugas kerja memperkuat kerjasama moneter antarnegara anggota dan bank-bank nasional mereka, serta mengawasi uang kertas. Tahun 1997 Dewan Eropa European Council memutuskan di Amsterdam untuk mengadopsi Pakta 180 Verdun A., “The role of the Delors Committee in the creation of EMU: an epistemic community”, Journal of European Public Policy, Vol 6, Number 2: June 1999, hlm.308–328. Universitas Sumatera Utara Stabilitas dan Pertumbuhan, yang dirancang untuk menjamin disiplin anggaran setelah penciptaan Euro sekaligus penerapan mekanisme nilai tukar baru untuk memberikan stabilitas Euro dan mata uang nasional negara-negara yang belum memasuki zona Euro. Puncaknya pada dan pada tanggal 31 Desember 1998, Bank Sentral Eropa European Central BankECB dibentuk. Pada tahap tiga yaitu periode 1 Januari 1999, Euro resmi menjadi mata uang Uni Eropa dimana kebijakan moneter tunggal dilakukan di bawah otoritas European Central BankECB. Masa transisi tiga tahun dimulai sebelum pengenalan uang kertas dan koin Euro, namun secara hukum mata uang negara- negara anggota sudah tidak berlaku lagi. 181 Tepatnya pengelolaan perekonomian dibagi menjadi dua yakni bidang moneter yang ditangani oleh EMI dan ECB sebagai representasi dari EMU, sementara bidang fiskal sepenuhnya diserahkan kepada negara anggota. Untuk ketentuan Nilai Tukar Mata Uang Euro menjadi ranah pemerintah Uni Eropa sebagaimana diatur dalam pasal 3 TFEU dan berdasarkan Kriteria Konvergensi 182 181 ECB, “ kestabilan nilai tukar perlu dipelihara mengingat hubungannya yang erat dengan tingkat inflasi dan sektor fiskal. Meskipun demikian peran serta tiap negara anggota tetap diperlukan untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uang melalui Economic and Monetary Union” sebagaimana dimuat dalam http:www.ecb.intecbhistoryemuhtml.index.en.html diakses pada 26 Februari 2014 18:03 WIB 182 Kriteria Konvergensi muncul pada tahap kedua dari proses pembentukan EMU. Tujuannya pada saat itu adalah sebagai sebuah mekanisme makro ekonomi yang berfungsi untuk menilai kesiapan negara anggota dalam mengadopsi Euro dan menjaga kestabilannya pasca bergabung dengan EMU. European Navigator, “ Economic and Monetary Union of the European Union”,sebagaimana dimuat dalam www.ena.lu diakses pada tanggal 25 Februari 2014 17:00 WIB Universitas Sumatera Utara mekanisme kurs atau Exchange Rate Mechanism ERM tanpa mendevaluasi inisiatif mata uangnya sendiri. Dalam skema EMU ini pula terjadi pemisahan dan pembedaan dalam ikatan tubuh negara anggota. Pertama, sejumlah 28 negara anggota diwakili oleh 28 bank sentralnya bersama European Central bank ECB mengasimilasikan diri dalam European System of Central Banks ESCB. Kedua, irisan dari 28 negara yaitu sejumlah 17 negara yang diwakili bank sentral masing-masing bergabung bersama European Central bank ECB ini menyepakati penyerahan kedaulatan mata uang mereka menjadi mata uang tunggal Euro yang disebut Eurozone. 183 Lebih lanjut mengenai kebijakan mengadopsi Euro atau tidak memang bukan sesuatu yang bersifat wajib obligation melainkan himbauan recommendation. Hal demikian memang diizinkan dalam Perjanjian Maastricht 1992 atau kini Lisbon Treaty dengan klausula dasar opt in yaitu kewajiban dari negara anggota tetap ikut dalam semua aturan yang dibuat oleh Uni Eropa, termasuk mengadopsi mata uang Euro yang merupakan kehendak awal integasi organisasi ini dan opt out adalah hak dari negara anggota Uni Eropa untuk keluar dari aturan-aturan yang dibuat oleh Uni Eropa jika bertentangan dengan kepentingan nasionalnya. 184 183 Tujuh belas 17 negara tersebut yaitu: Austria, Belanda, Belgia, Cyprus, Estonia, Finlandia, Irlandia, Italia, Jerman, Luksemburg, Malta, Perancis, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Yunani. Selengkapnya dalam Christina Arellano, “Chronc Sovereign Debt Crises in the Eurozone 2010-2012”, Minneapolis: Federal Reserve Bank of Minneapolis, 2012, hlm.2. 184 Indra Pahlawan, “Terbentuknya Bank Sentral Eropa”, Jakarta: Thesis-S2, Universitas Indonesia, 2003 ,hlm.94-95 Universitas Sumatera Utara Keputusan untuk tidak mengadopsi Euro ini juga pada akhirnya akan dijadikan sebuah dokumen atau dikenal protokol yang disisipkan dalam konstitusi Uni Eropa yaitu Lisbon Treaty. Dalam hal ini terbukti jelas bahwa memang hukum dasar Uni Eropa dinamis dan terbuka untuk setiap perubahan, sehingga setiap protokol maupun deklarasi terbaru juga dimasukkan dalam Lisbon Treaty. Sejauh ini ada sepuluh negara yang memilih opsi opt out dan tetap dengan mata uang nasional masing-masing yaitu Denmark, Swedia, Republik Ceko, Latvia, Lithuania, Hongaria, Polandia, Bulgaria, Rumania dan tentunya Inggris berdasarkan referendum yang mengindikasikan keengganan penduduk negara ini untuk menggunakan mata uang Euro. Keputusan ini dilampirkan dalam Protocol No 25 on certain provisions relating to the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland 1992, annexed to the Treaty establishing the European Community. Adapun negara yang ingin bergabung dalam Eurozone haruslah memenuhi kewajiban dan kriteria sebagai berikut: a. Memiliki bank sentral yang independen; b. Memiliki tingkat inflasi yang rendah dan stabil; Setiap negara tidak lebih dari 1,5 poin dari rata-rata inflasi tiga negara anggota yang perekonomiannya paling baik. c. Memiliki nilai tukar mata uang dan suku bunga panjang yang stabil; Nilai tukar tersebut diaplikasikan terhadap Exchange Mechanism Rate oleh European Monetary System selama dua tahun dan tidak boleh mengalami devaluasi terhadap mata uangnya. Sementara suku bunga Universitas Sumatera Utara panjang, dengan nominal tidak melebihi 2 poin persentase dari tiga negara anggota inflasi terendah. Kriteria tersebut untuk memastikan stabilitas moneter melalui mendorong adanya nilai tukar tetap di antara negara anggota d. Memiliki kemampuan finansial pemerintah yang baik dengan indikasi rasio defisit tahunan tidak lebih dari 3 dan hutang pemerintah terhadap PDB. Rasio hutang yang dimaksud ialah tidak lebih dari 60 Kriteria terakhir ini untuk menjaga stabilitas Euro sendiri sehingga meminimalisir terjadinya inflasi. 185 Dalam sebuah jurnal “Report on Economic and Monetary Union,” Jacques Delors menyampaikan basis bekerjanya satu mata uang Eropa yaitu mata uang yang diberi nama “Euro” sehingga hal ini menghendaki adanya pengalihan kekuasaan pengambilan keputusan dalam bidang kebijakan moneter dan manajemen ekonomi makro yaitu, kebijakan yang berhubungan dengan anggaran pemerintah, pengelolaan uang moneter dan kredit, dan nilai tukar dari masing masing negara ke pemimpin Uni Eropa. Berbagai biaya yang sifatnya overlapping akan dihemat dengan adanya mata uang tunggal ini. Dengan kata lain negara-negara yang menjadikan Euro sebagai mata uang mereka harus berkenan diambil sebagian posisi prestisiusnya oleh EC dalam hal mengelola kebijakan moneter. Meskipun begitu, penentuan anggaran belanja dan 185 Rolf Caesars, Ibid. Universitas Sumatera Utara sistem pajak tetap diberikan kepada kedaulatan negara dengan tetap berkoordinasi demi kestabilan finansial yang menunjang penciptaan pasar yang kuat. 186 Mengingat Euro sendiri dibentuk berdasarkan hukum pada perjanjian Sistem Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Eropa statuta ESCB 187 maka wewenang setiap bank sentral Eropa yang berbeda sesuai dengan karakteristiknya dalam pengaturan terhadap kebijakan moneter dalam masing-masing negara dan sejalan dengan itu ESCB harus berusaha menjaga kestabilan dari harga sebagaimana hal ini termaktub dalam statuta tersebut. 188 Landasan hukum dari ESCB mengungkapkan secara jelas bagaimana tujuan utama yang juga menjadi beban ECB yaitu menjaga kestabilan harga, karena ini akan sangat berpengaruh terhadap kestabilan moneter anggota ESCB. 189 Selain ECB dan EMI, ada organ perpanjangtanganan lain dalam kerangka EMU ini yaitu European Financial Stability Facility EFSF. EFSF memiliki tujuan terkhusus memberi bantuan di Eurozone ketika membutuhkan dana darurat. Seperti ketika Irlandia mengajukan permintaan bantuan EFSF menerbitkan obligasi yang dijamin oleh negara Euro dengan jumlah lebih dari 5 miliar Euro. Organ lain yaitu European Financial Stabilisation Mechanism EFSM meminjamkan uang kepada negara Eropa hanya saja obligasi ini dijamin oleh seluruh negara Eropa. Terakhir yaitu ESM European Stability Mechanism yang 186 European Central Bank, “ECB Fears Financial Integration Slowdown”, sebagaimana dimuat dalam http:www.ecb.intecbhtmlcrisis.en.html pada tanggal 19 Januari 2014 05:48 WIB 187 ESCB terdiri dari ECB dan bank sentral nasional NCB’s dari semua Negara anggota Uni Eropa. Lihat Pasal 1071 Statuta ECSB. 188 Tujuan utama dari ESCB adalah untuk menjaga kestabilan harga, ESCB akan mendukung kebijakan ekonomi dalam komunitas dengan maksud memberi kontribusi untuk pencapaian dari tujuan utama dari Negara yang tergabung dengan ESCB. Lihat Pasal 105 1 dan 2 Statuta ESCB 189 “European Central Bank: Eurosystem” sebagaimana dimuat dalam http:www.ecb.int diakses pada 10 Februari 2014 15:30 WIB Universitas Sumatera Utara merupakan gabungan dari EFSF dan EFSM yang bertujuan mengambil beberapa beban hutang negara Eurozone dan memungkinkan negara diluar Eurozone untuk menjadi anggota ESM dengan nominal dana lebih besar. 190 Konsekuensi utama integrasi ekonomi dengan satu mata uang tunggal ini ialah ketergantungan antara satu dengan negara anggota lainnya untuk tetap menjaga kestabilan dan ketangguhan fondasi finansial masing-masing agar performa aktivitas ekonomi tetap maksimal di pasar Uni Eropa bahkan dunia.

C. Kronologi dan perkembangan krisis Uni Eropa