balita, baik yang berkaitan dengan kesahihan pengukuran tinggi badan maupun ketelitian data umur Jahari, 1998.
2.8.3 Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan BBTB
Berat badan memiliki hubungan linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertambahan tinggi badan
dengan percepatan tertentu. Indeks BBTB merupakan indikator yang baik untuk menyatakan status gizi masa kini dan masa lalu, terlebih bila data umur yang akurat
sulit diperoleh. Oleh karena itu indeks berat badan menurut tinggi badan disebut pula sebagai indikator yang independen terhadap umur. Karena BBTB memiliki
keuntungan dan kelemahan, terutama bila digunakan terhadap anak balita Jahari, 1998.
2.10. Kerangka Konsep
Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang dicapai dalam penelitian ini,maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar I. Kerangka Konsep Penelitian Bagan diatas menjelaskan bahwa konsumsi pangan anak usia dini yang terdiri dari
jenis makanan, jumlah zat gizi energi dan protein, dan frekuensi makan dengan menggambarkan keadaan status gizi pada anak usia dini.
Konsumsi pangan : - Jenis makanan
- Jumlah zat gizi energi dan protein - Frekuensi makan
Status Gizi
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.2. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif survei yaitu untuk mengetahui konsumsi pangan dan status gizi anak yang mengikuti program pendidikan anak usia dini
PAUD Kasih Ibu di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Tahun 2012.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara. Lokasi ini dipilih karena Desa Suka Maju mayoritas
masyarakatnya berasal dari ekonomi menengah kebawah yaitu bermata pencaharian nelayan dan tukang ojek. Berdasarkan hasil observasi, secara fisik anak-anak yang
mengikuti program PAUD Kasih Ibu memiliki tubuh yang pendek dan kurus berdasarkan usianya.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2012.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak peserta program PAUD Kasih Ibu di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara yang
berjumlah 45 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 45 orang anak peserta program PAUD total sampling.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini berdasarkan sumbernya dapat dibagi dua,yaitu:
3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan ibu anak yang mengikuti program PAUD, yaitu: karakteristik anak umur, jenis kelamin, penyakit
penyerta, jenis dan frekuensi makanan menggunakan formulir food frequency, jumlah zat gizi energi protein menggunakan food recall 24 jam, untuk menilai makanan anak
selama di PAUD menggunakan food record, pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak dan tinggi badan menggunakan mikrotois.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan atau dokumen di PAUD Kasih Ibu Kecamatan Tanjung Tiram yaitu berupa data anak, gambaran umum dan
letak geografis.
3.5. Defenisi Operasional
1. Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh anak usia dini diperoleh berdasarkan recall 24 jam dilakukan 2
kali dengan hari yang tidak berturut-turut yang diukur dengan kecukupan energi dan protein.
Universitas Sumatera Utara
2. Jenis makanan adalah berbagai macam makanan yang dikonsumsi oleh anak usia dini berupa makanan utama makanan pokok, pangan hewani, pangan nabati,
sayur, buah atau makanan jajanan lainnya. 3. Frekuensi makan adalah berapa kali makanan yang dikonsumsi anak pada waktu
tertentu, yaitu: 3x sehari, 3x sehari, 3x seminggu, 3x seminggu. 4. Status gizi anak usia dini adalah keadaan gizi anak usia dini yang diukur dengan
menggunakan indeks antropometri BBU berat badan menurut umur, TBU tinggi badan menurut umur dan BBTB berat badan menurut tinggi badan.
Kemudian dibandingkan dengan standar WHO tahun 2005. 5. Anak usia dini adalah anak yang berusia 3-6 tahun yang mengikuti PAUD Kasih
Ibu.
3.6. Aspek Pengukuran 1.
Konsumsi Pangan
Jenis makanan dan jumlah energi protein yang dikonsumsi anak usia dini diperoleh berdasarkan food recall 24 jam yang dilakukan 2 kali dan harinya tidak berturut-turut,
yaitu melalui wawancara dengan ibu anak yang mengikuti program PAUD. Dari hasil food recall 24 jam, dihitung rata-rata konsumsi energi dan protein, kemudian
dibandingkan dengan angka kecukupan gizi anak. Dengan menggunakan rumus. Kecukupan Gizi =
x 100
Universitas Sumatera Utara
Adapun klasifikasi tingkat konsumsi energi dan protein, yaitu: ≥100 AKG = Baik
80-99 AKG = Sedang 70 - 80 AKG = Rendah
70 AKG = Defisit Supariasa, 2002
2. Status Gizi Anak Usia Dini
Status gizi diperoleh melalui pengukuran antropometri tinggi badan menurut umur TBU, berat badan menurut umur BBU dan berat badan menurut tinggi badan
BBTB. Untuk menentukan klasifikasi status gizi digunakan Z_skor sebagai batas ambang
kategori. Rumus perhitungan Z_skor adalah :
Untuk mengukur status gizi anak balita digunakan indikator BBU, TBU, BBTB dengan merujuk pada standar baku WHO 2005 dengan kategori :
Indeks BBU
a. Normal
: Z_skor ≥ -2 sd ≤ 2
b. Kurang
: Z_skor ≥ -3 sd -2
c. Sangat Kurang : Z_skor -3