13
2.1.3.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham menurut Weston dan Bringham 2001:26 adalah :
1. Laba Per Lembar Saham Earning per Share
Semakin tinggi profit
yang diterima oleh investor akan memberikan tingkat pengembalian investasi yang cukup baik.
Hal ini akan menjadi motivasi bagi investor untuk mau melakukan investasi yang lebih besar lagi yang otomatis akan
menaikkan harga saham perusahaan.
2. Tingkat Bunga
Mempengaruhi laba perusahaan, karena bunga adalah biaya, jadi semakin tinggi suku bunga akan menurunkan laba
perusahaan. Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi, jika suku bunga naik maka investor akan
menjual sahamnya dan ditukarkan dengan obligasi, hal ini akan menurunkan harga saham.
3. Jumlah Kas Dividen yang Diberikan
Peningkatan pembagian dividen dalam jumlah yang besar akan meningkatkan harga saham dan juga meningkatkan
kepercayaan investor terhadap perusahaan. 4.
Jumlah Laba yang Diperoleh Perusahaan Investor pada umumnya melakukan investasi di perusahaan
yang memliki profit cukup baik karena menunjukkan prospek yang cerah dan dapat menarik investor untuk berinvestasi yang
nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
5. Tingkat Resiko dan Pengembalian
Meningkatnya tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan akan mempengaruhi harga saham
perusahaan tersebut. Pada umumnya semakin tinggi tingkat resikonya akan semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham
yang akan diperoleh.
2.1.4 Rasio-Rasio Keuangan Yang Memengaruhi Harga Saham
Peneliti akan menjelaskan rasio-rasio keuangan yang memengaruhi harga saham yang telah di pilih peneliti untuk penelitian ini, yaitu: Net Profit
14
Margin NPM, Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Return On
Investment ROI, dan Debt to Equity Ratio DER.
1. Net Profit Margin NPM
Menurut Fraser dan Ormiston 2008 : 237, “margin laba bersih atau Net Profit Margin
mengukur profitabilitas setelah mempertimbangkan semua pendapatan dan beban, termasuk pos bunga, pajak dan non
operasi”. Net Profit Margin NPM juga dapat dikatakan jumlah persentase laba bersih dari total penjualan, oleh karena itu semakin
tinggi angka net profit margin NPM suatu perusahaan, maka semakin bagus kinerja keuangan perusahaan tersebut, atau semakin
mencerminkan baiknya kondisi perusahaan tersebut. Rumus menghitung Net Profit Margin NPM adalah :
2. Return On Assets ROA
Menurut Darsono dan Ashari 2005 : 57, rasio ini “menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu
rupiah aset yang digunakan”. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya
dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena
menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.
15
Rumus menghitung Return On Assets ROA adalah :
3. Return On Equity ROE
Menurut Tandelilin 2001 : 240 ROE menggambarkan “sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh
pemegang saham”. Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan ekuitas untuk menghasilkan laba.
Rumus menghitung Return on Equity ROE adalah :
4. Return On Investment ROI
Menurut Munawir 2001 : 89 ROI adalah “satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan”. ROI dapat didefinisikan sebagai sebuah perhitungan yang memungkinkan suatu usaha untuk menentukan jumlah usaha yang
diterima dari penanaman sejumlah modal yang berupa uang atau sumber daya.
Rumus menghitung Return On Investment ROI adalah :
16
5. Debt to Equity Ratio DER
Menurut Tunggal 2000 : 159 rasio ini adalah “perbandingan yang terdapat antara kekayaan bersih dan jumlah seluruh utang perusahaan”.
Rasio ini diperoleh dengan membagi kekayaan bersih terhadap seluruh utang baik yang sedang berjalan maupun utang jangka panjang.
Sedangkan menurut Horne 2005 : 235, Rasio ini adalah untuk “menunjukkan sejauh mana pendanaan dari utang digunakan jika
dibandingkan dengan pendanaan ekuitas”. Menurut Darsono dan Ashari 2005 : 54, “dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka
panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang”.
Rumus menghitung Debt to Equity Ratio DER adalah :
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham menunjukkan hasil-hasil yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian
replikasi dari penelitian-penelitian terdahulu. Rincian mengenai penelitian – penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.1. di bawah ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti dan Tahun
Judul Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1. Dipo Satria Alam 2008
Pengaruh Rasio Keuangan Likuiditas,
Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas, dan
Variabel Independen:
CR, DAR, TATO, ITO,
Semua variabel independen yang
diteliti memiliki pengaruh terhadap