Jenis-jenis Produk yang Wajib Diberi Label pada Produk ACFTA

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 620PMK.032004 tanggal 31 Desember 2004; f. Ketentuan laranganpembatasan impor barang tertentu yang antara lain ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 230MPPKEP71997 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 751MPPKEP112002 dan tata niaga impor dan peredaran bahan berbahaya tertentu ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 418MPPKEP62003 tanggal 17 Juni 2003 serta peraturan instansi teknis lainnya; g. Catatan Penjelasan Tambahan Supplementary Explanatory NotesSEN yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Buku Tarif Bea Masuk Indonesia 2007 digunakan sebagai pelengkap untuk memberikan penjelasan teknis terhadap barang-barang tertentu yang diuraikan dalam BTBMI 2007.

C. Jenis-jenis Produk yang Wajib Diberi Label pada Produk ACFTA

Pelaksanaan perdagangan bebas ASEAN-China Free Trade Agreement atau ACFTA yang dimulai pada bulan januari 2010 akan membawa dampak pada ragam dan jenis barang yang tersebar di pasar dalam Negeri. Barang-barang tersebut kemungkinan besar produksi China yang masuk ke pasar Indonesia baik secara Legal dan telah memenuhi ketentuanperaturan yang berlaku maupun ilegal yang tidak.belum memenuhi ketentuanperaturan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Latar belakang diwajibkannya pencantuman label pada barang ialah unttuk pemenuhan hak konsumen atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi mengenai jaminan barang yang akan dipakai, digunakan, atau dimanfaaatkan oleh konsumen, belum terdapat ketentuan yang mengatur pelabelan produk non pangan, merupakan upaya untuk mendorong enciptaan persaingan usaha yang sehat dan untuk memperjelas ketentuan Pasal 8 dalam Undang-undang Perlindungan KOnsuumen, selain itu alasan lainnya adalah masih banyaknya barang impor yang beredar di pasar dalam Negeri dan tidak mencantumkan label dalam bahasa Indonesia. Pengaturan label pada barang baru saja diatur dalam peraturan Mentri Perdagangan Nomor 62M-DAGPER122009 tentang kewajiban pencantuman label pada barang. Dalam peraturan tersebut diatur dalam label adalah setiap keterangan mengenai barang yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang memuat informasi tentang barang dan keterangan pelaku usaha serta informasi tentang barang dan keterangan pelaku usaha serta barang, dan keterangan pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perUndang-undangan yang berlaku yang disertakan pada barang, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan barang. Label dapat dijadikan salah satu parameter pengawasan barang yang beredar selain itu dapat juga memberikan informasi tentang suatu barang, dengan adanya informasi tentang suatu barang secara jels dan lengkap diharapkan dapat terhindar dari akses negatif akibat penggunaanpemakaianoemanfaatan barang. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dalam pencantuman label tersebut terdapat kewajiban perlakuannya yaitu Non diskriminasi, baik untuk barang produksi baik dalam Negeri maupun Luar Negeri. Pelaku usaha yang memperoduksi atau mengimpor barang untuk diperdagangkan di pasar dalam Negeri yang tercantum dalam lampiran Peraturan Mentri wajib mencantumkan label dalam Bahasa Indonesia yang jelas dan mudah dimengerti. Dalam Permendag No 62M-DAGPER122009 ini diatur jenis-jenis barang yang wajib mencantumkan label yaitu terdiri dari : 103 seritus tiga jenis barang dengan 682 Nomor HS, dengan klasifikasi : 1. Jenis barang elektronika keperluan rumah tangga, sebanyak 46 empat puluh enam barang 2. Jenis barang sarana bahan bangunan, sebanyak 9 sembilan barang 3. Jenis barang keperluan kendaraan bermotor suku cadang dan lain-lain sebanyak 24 dua puluh empat barang 4. Jenis barang lainnya sebanyak 24 dua puluh empat barang

D. Kepentingan Indonesia dalam Penerapan SNI pada ACFTA