6. Perusahaan properti yang mempunyai rata-rata harga saham tertinggi adalah
perusahaan Lippo Karawaci Tbk LPCK. 7.
Perusahaan properti yang memiliki rata-rata harga saham terendah adalah perusahaan Lippo Cikarang Tbk LPCK.
3. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui normal atau tidaknya faktor gangguan dalam distribusi data dari masing-masing variabel yang digunakan dapat diketahui
melalui nilai Jarque-Bera. Berdasarkan nilai Jarque Bera di atas, diperoleh nilai yang cukup besar untuk semua variabel dengan nilai probability 0.00 .
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data dari masing- masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai
residual atau faktor pengganggu yang berdistribusi normal.
b. Uji Multicollinearity
Untuk mendeteksi ada tidaknya multicollinearity dalam model estimasi di atas, harus dilakukan pendeteksian dengan melihat nilai R
2
yang dihasilkan dari estimasi model tersebut. Angka R
2
yang tinggi disertai koefisien regresi yang sebagian besar tidak signifikan biasanya menandakan
terdapatnya multicollinearity. Berikut ini hasil uji multicollinearity seperti pada tabel 4 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Estimasi Uji Muticolinearity
Variabel Nilai R
2
ROA? = f {ROE?, ROI?, DER?, BVPS?} 0,7151
ROE? = f {ROA?, ROI?, DER?, BVPS?} 0,8189
ROI? = f {ROA? ROE?, DER?, BVPS?} 0,2573
DER? = f {ROA?, ROE?, ROI?, BVPS?} 0,7660
BVPS?= f {ROA?, ROE?, ROI?, DER?} 0,1256
Sumber : Data Diolah Lampiran 4 s.d 8
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai R
2
{ harga saham? C ROA? ROE? ROI? DER? BVPS? } = 0,3394 lebih kecil dari
nilai R
2
dalam regresi parsial [ROA? = f {ROE?, ROI?, DER?, BVPS? }= 0,7151 ; ROE? = f {ROA?, ROI?, DER?, BVPS? }= 0,8189; DER? = f
{ROA?, ROE?, ROI?, BVPS? }= 0,7660 dan lebih besar dari nilai R
2
dalam regresi parsial ROI? = f {ROA?, ROE?, DER?, BVPS? }= 0,2573; ;BVPS? = f {ROA?, ROE?, ROI?, DER? }= 0,1256 . Berdasarkan
ketentuan rule of thumb dari metode ini dapat disimpulkan bahwa dalam model persamaan tersebut yakni random effect model REM, tidak
ditemukan adanya multicollinearity.
c. Uji Autokeralasi Durbin Watson Test.
Uji Durbin Watson ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokeralasi dalam model persamaan tersebut dan uji ini hanya
berlaku untuk model regresi dimana variabel-variabel bebasnya tidak mengandung lagged dependent variable dan untuk model yang digunakan
dalam penelitian ini, untuk variabel bebasnya tidak menggunakan lagged dependent variable.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil estimasi tersebut diperoleh nilai DW hitung sebesar 2,147, sedangkan hasil pengujian menurut tabel adalah sebagai
berikut: n = jumlah sampel = 60
k = jumlah variabel bebas = 5 Pada tingkat signifikansi
α =5 diperoleh nilai d
L
= 1,408 dan d
U
= 1, 767, d
U
DW 4-d
U
= 1,767 2,147 2,233 = memenuhi kriteria. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah autokeralasi
pada model regresi penelitian ini.
C. Pembahasan