3. Tujuan Penelitian
3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan sosialisasi pasien isolasi
sosial di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. 3.2
Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik pasien isolasi sosial di Ruang Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan.
b. Mengetahui kemampuan sosialisasi pasien isolasi sosial di Ruang Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan sebelum diberikan intervensi
TAKS. c. Mengetahui kemampuan sosialisasi pasien isolasi sosial di Ruang Kamboja
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan setelah diberikan intervensi TAKS.
4. Manfaat Penelitian
4.1 Bagi Praktek Keperawatan
Hasil penelitian ini telah dapat digunakan sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat mengenai pentingnya manfaat terapi aktivitas kelompok
sosialisasi dan bagaimana memberikan terapi aktivitas kelompok yang tepat dan benar sehingga dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi pada pasien isolasi
sosial dan mempercepat proses penyembuhan penyakit pasien.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Bagi Pendidikan Keperawatan
Sebagai bahan masukan untuk pengembangan ilmu keperawatan, khususnya ilmu keperawatan jiwa, sehingga dapat meningkatkan mutu asuhan
keperawatan jiwa selanjutnya.
4.3 Bagi Penelitian Keperawatan
Penelitian ini telah dapat dijadikan masukan ataupun panduan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian mengenai TAKS pada pasien
yang mengalami isolasi sosial.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. Isolasi Sosial
1.1 Definisi
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain Purba, dkk. 2008.
Berikut beberapa pengertian isolasi sosial yang dikutip dari Pasaribu 2008. Menurut Townsend, isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang
dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya. Kelainan interaksi sosial adalah suatu keadaan dimana
seorang individu berpartisipasi dalam suatu kuantitas yang tidak cukup atau berlebih atau kualitas interaksi sosial tidak efektif. Menurut Depkes RI penarikan
diri atau withdrawal merupakan suatu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung yang dapat bersifat
sementara atau menetap. Menurut Carpenito, Isolasi sosial merupakan keadaan di mana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau
keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak. Menurut Rawlins Heacock, isolasi sosial atau menarik
diri merupakan usaha menghindar dari interaksi dan berhubungan dengan orang lain, individu merasa kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai kesempatan
dalam berfikir, berperasaan, berprestasi, atau selalu dalam kegagalan.
Universitas Sumatera Utara