Hubungan Efikasi Diri Terhadap Tindakan Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUP Haji Adam Malik Medan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae
Data Pribadi
Nama : Lithiya Vehlu A/P Tamodaran Tempat/ Tanggal Lahir : Pulau Pinang, Malaysia / 21.01.1994 Alamat : Jalan Tanjong Rejo, Jalan Kemboja, Resident K, Medan.
Nomor Telepon : 083194809194
Orang Tua : -Ayah : Tamodaran A/L Kathir Veloo - Ibu : Gunasundari A/P Muniyandi Email : lithiya_tamodaran@yahoo.com Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Malaysia Agama : Hindu
Riwayat Pendidikan : - Sekolah Kebangsaan Methodist, 34200 Parit Buntar, Perak (2001 - 2006) - Sekolah Menengah Kebangsaan Seri Nibong, 14300 Pulau Pinang
(2007 - 2011).
- Berlin Malaysia College, Foundation in Science (2012).
- Universitas Sumatera Utara, Medan (2012 - sekarang).
(2)
(3)
(4)
HEALTH RESEARCH ETHICAL COM M ITTEE
Of North Sumatera
c/ o M EDICAL SCHOOL, UNIVERSITAS SUM ATERA UTARA Jl. Dr. M ansyur No. 5 M edan, 20155 – INDONESIA
Tel: +62-61-8211045; 8210555 Fax: +62-61-8216264, E-mail: komet _fkusu@ yahoo.com
FORMULIR ISIAN OLEH PENELITI
Nama lengkap anda :Alamat (har ap dit ulis dengan lengkap) :
Telp/ Fax/ HP/ E-mail/ lain-lain :
Alamat lain yang dapat dihubungi :
Telp/ Fax/ HP/ E-mail/ lain-lain :
Nama Inst it usi Anda (t ulis besert a alamat nya) : LITHIYA VEHLU A/ P TAM ODARAN 1
083194809194
JALAN TANJONG REJO, JALAN KEM BOJA, RESIDENT K, M EDAN.
-
lit hiya_t am odaran@yahoo.com 2
3
4
5 2
(5)
Judul Penelit ian :
DAFTAR PERTANYAAN :
1. Subyek yang digunakan pada penelit ian Anda :
penderit a Non Penderit a Hew an
2. Jumlah Subyek yang digunakan dalam penelit ian Anda : 100 (orang/ ekor/ lain-lain)*
3. Ket erangan: Pasien yang didiagnosa dengan diabet es melit us t ipe 2 di RSUP Haji Adam M alik M edan.
4. Wakt u yang dibut uhkan unt uk melaksanakan penelit ian ini (pekiraan) unt uk set iap subjek : 15 (det ik/ menit / jam/ hari/ bulan/ t ahun)*
5. Rangkaian usulan penelit ian mencakup objekt if penelit ian manfaat / relevansi dari hasil penelit ian disert ai alasan/ mot ivasi dilakukannya penelit ian dan risiko yang mungkin t imbul disert ai cara penyelesaian masalahnya (dit ulis dengan bahasa yang dapat dimenger t i secara umum).
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUM ATERA UTARA, M EDAN
6
HUBUNGAN EFIKASI DIRI TERHADAP TINDAKAN PERAWATAN KAKI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN.
(6)
Diabet es melit us ser ing dit emukan pada masyarakat . Efikasi diri sangat dibut uhkan oleh pasien diabet es melit us t ipe 2, oleh karena efikasi diri merupakan keyakinan diri pasien akan kemampuannya m elakukan peraw at an diri unt uk mencegah t erjadinya komplikasi DM t ermasuk upaya melakukan t indakan peraw at an kaki.
6. Apakah masalah et ik menurut Anda dapat t erjadi pada penelit ian Anda ini : Tidak ada masalah et ik yang dapat t erjadi.
7. Jika subjeknya manusia, apakah percobaan t erhadap hew an sudah pernah dilakukan?. Jika t idak, sebut kan alasan mengapa langsung dilakukan t erhadap manusia ( berikan argument asi anda secara jelas dan mudah dimengert i).
Penelit ian ini dilakukan unt uk menget ahui hubungan efikasi diri t erhadap t indakan peraw at an kaki pada pasien diabet es m elit us t ipe 2. Jadi penelit ian ini t idak cocok dilakukan pada hew an coba.
8. Prosedur pelaksanaan penelit ian at au percobaan (frekw ensi, int erval, dan jumlah t ot al segala t indakan invasif yang dilakukan, dosis dan cara penggunaan obat , isot op, radiasi at au t indakan lainnya)sebut kan!
Hanya melihat dan mengambil dat a dari w aw ancara pada pasien diabet es melit us t ipe 2, unt uk melihat bagaimana hubungan efikasi diri t erhadap t indakan peraw at an kaki.
9. Bahaya pot ensial yang langsung at au t idak langsung, segera at au kemudian dan cara yang digunakan guna pencegahannya (disebut kan jenis bahayanya).
Tidak ada.
10. Pengalaman t erdahulu sebelum at au sesudah penelit ian dari t indakan yang akan dilakukan (baik sendiri at aupun perorangan).
Tidak ada.
(7)
11. Jika penelit ian dilaksanakan pada orang sakit , sebut kan apa kegunaan bagi si sakit , dan bagaimana pula kompensasi yang diberikan jika t erjadi kerugian pada jiw anya. Penelit ian ini dilakukan pada pasien yang didiagnosa dengan diabet es m elit us t ipe 2 dan penelit i melihat t ingkat ef ikasi diri dan t indakan peraw at an kaki pada pasien, dimana akan berguna bagi pasien diabet es m elit us t ipe 2 agar mer eka lebih peduli t erhadap efikasi dirinya dan mengendalikan penyakit nya unt uk mencegah t erjadinya komplikasi. Jadi, t idak akan t erjadi sebarang kerugian pada jiw anya.
12. Bagaimana cara memilih penderit a dan sukarelaw an yang sehat ?
Dat a diambil berdasarkan met ode nonprobabilit y sampling dengan t eknik
consecut ive sampling, yait u pengambilan sampel yang didasarkan at as
pert imbangan dan sesuai dengan krit eria inklusi dan eksklusi yang sudah dit et apkan. 13. Apa hak dan kew ajiban yang bisa Anda berikan sebagai jaminan dan imbalan bagi
objek t ersebut ?. Jika t erdapat gant i rugi, sebut kan pula berapa jumlah yang diberikan!
a) Hak penelit i :M endapat kan informasi dari responden melalui w aw ancara. b) Kew ajiban penelit i : M enjaga kerahsian indent it as subjek dan mengambil informasi hasil penelit ian yang valid set elah penelit ian selesai dilakukan.
14. Sejauh mana hubungan ant ara subjek manusia yang dit elit i dengan penelit i? (ceklist yang benar) :
a. Hubungan dokter – pasien b. Hubungan guru – murid c. Hubungan majikan - anak buah d. M it r a
e. Keluarga f. Lain-lain
(8)
15. Jelaskan cara pencat at an selama penelit ian t ermasuk ef ek samping dan komplikasinya bila ada!
Dat a yang diperoleh merupakan dat a primer di mana kumpulan fakt a dikumpul sendiri oleh penelit i. Penelit i menggunakan kuesioner penelit ian, kemudian melakukan met ode w aw ancar a kepada responden. Set elah melakukan w aw ancara kemudian penelit i menandai at au mencont r eng pada pilihan jaw aban yang t ert era di kuesioner sesuai dengan jaw aban responden. Tidak ada efek samping dan
komplikasi.
16. Jelaskan cara memberit ahu dan mengajak subjek (lampiran cont oh surat perset ujuan penderit a)! Bila memberit ahukan dan kesediannya secara lisan, t ulisan at au karena sesuat u hal penderit a t idak dapat dimint a pernyat aan at aupun perset ujuannya, beri pula alasan unt uk it u.
Dalam penelit ian ini, penelit i menggunakan inform consent yait u m emint a perset ujuan at aupun persediaan dari pasien.
17. Apakah subjek diansuransikan? (pilih salah sat u) a. Ya
(9)
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN
Salam Sejahtera,
Saya, Lithiya Vehlu A/P Tamodaran, NIM: 120100523, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Efikasi Diri Terhadap Tindakan
Perawatan Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUP Haji Adam Malik Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efikasi diri
terhadap tindakan perawatan kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Pada penelitian ini, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada para bapak/ibu/saudara, dan saya mengharapkan keikutsertaan dan kerjasama dari para bapak/ibu/saudara untuk memberikan jawaban yang sebenar-benarnya untuk kepentingan penelitian ini dan tidak akan disalahgunakan untuk maksud-maksud lain. Identitas pribadi akan tetap dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan. Keikutsertaan para bapak/ibu/saudara dalam penelitian ini sangat saya harapkan. Partisipasi bapak/ibu/saudara adalah bersifat bebas dan tanpa ada paksaan. Bapak/ibu/saudara berhak untuk menolak berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun.
Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kesediaan para bapak/ibu/saudara menjadi responden dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
Medan, 2015 Peneliti Responden
(10)
LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :
Umur :
Menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Saya menjawab dengan jujur seluruh pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
Medan, 2015 Peneliti Responden
(11)
KUESIONER PENELITIAN
Hubungan Efikasi Diri Terhadap Tindakan Perawatan Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUP Haji Adam Malik Medan. Petunjuk:
1. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian yaitu karakteristik responden, kuesioner tentang efikasi diri dan kuesioner tentang tindakan perawatan kaki.
2. Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dengan memberi tanda ceklis (√).
3. Silakan mengisi pada tempat yang sesuai, khusus untuk pertanyaan pilihan harap diisi dengan cara memberi tanda ceklis (√).
4. Semua jawaban Bapa/Ibu/Saudara adalah BENAR.
A. Karakteristik Responden
No. Responden : Nama (Inisial) responden :
Umur : …………. tahun
Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan Tingkat pendidikan :
1. Tidak bersekolah 2. SD
3. SMP 4. SMA 5. PT Pekerjaan :
1. Tidak bekerja
2. Petani/pedagang/buruh 3. PNS/TNI/POLRI 4. LAIN-LAIN, sebutkan
(12)
Penghasilan perbulan :
1. Rp. 2.037.000
2. Rp. 2.037.000 - Rp. 4.000.000 3. Rp. 4.000.000
Status pernikahan :
1. Menikah 2. Tidak menikah 3. Janda/duda Lama menderita DM :
1. ≤ 10 tahun 2. > 10 tahun
B. Kuesioner Efikasi Diri
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap item pernyataan.
2. Pilih salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara paling sesuai dengan kondisi yang dialami dengan memberikan tanda ceklis (√) pada pilihan yang dipilih.
TM : apabila anda merasa atau TIDAK MAMPU melakukan sesuai penyataan
tersebut
KM : apabila anda merasa KADANG MAMPU atau KADANG TIDAK MAMPU melakukan sesuai pernyataan tersebut
MM : apabila anda merasa MAMPU MELAKUKAN sesuai pernyataan
tersebut
No Pernyataan TM KM MM
Saya yakin bahwa:
1. Saya mampu memeriksa gula darah sendiri jika perlu
2. Saya mampu mengoreksi gula darah sendiri ketika hasil gula darah saya terlalu tinggi
3. Saya mampu mengoreksi gula darah sendiri ketika hasil gula darah saya terlalu rendah
(13)
5. Saya mampu mempertahankan berat badan yang sesuai 6. Saya mampu memeriksa keadaan kaki saya jika ada kelainan
kulit atau luka
7. Saya mampu melakukan penyesuaian makan ketika saya sakit 8. Saya mampu mengikuti aturan makan yang sehat dari waktu
ke waktu
9. Saya mampu berolahraga ketika dokter menasehati saya untuk berolah raga
10. Saya mampu menyesuaikan rencana makan saya ketika saya berolah raga
11. Saya mampu mengikuti pola makan sehat ketika saya berada di luar rumah
12. Saya mampu mengikuti pola makan sehat ketika saya menghadiri suatu pesta
13. Saya mampu mengikuti penyesuaian rencana makan ketika saya sedang stres (tertekan) atau bersemangat
14. Saya mampu mengatur dan minum obat seperti yang telah ditentukan secara teratur
15. Saya mampu melakukan penyesuaian pengobatan saya ketika saya sedang sakit
C. Tindakan Perawatan Kaki
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap item pernyataan.
2. Pilih salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara paling sesuai dengan kondisi yang dialami dengan memberikan tanda ceklis (√) pada pilihan yang dipilih.
No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
pernah
1. Ketika memeriksa kaki, saya memeriksa apakah terdapat perubahan warna dan kepekaan pada kulit kaki
2. Ketika memeriksa kaki, saya memperhatikan adanya kulit kaki yang kering, luka, retak, dan mati rasa pada kaki
(14)
akan memakainya
4. Ketika mencuci kaki, saya menggunakan air hangat
5. Saya mengganti kaos kaki yang saya gunakan setiap hari
6. Saya merendam terlebih dahulu kuku kaki saya yang keras dengan air hangat ketika akan memotong kuku
7. Saya mengeringkan kaki secara perlahan dan lembut
8. Saya meminyaki atau mengoleskan krim pelembab pada kaki
9. Saya tidak mengeringkan sela-sela jari kaki saya 10. Saya memakai sepatu dengan ukuran yang sesuai
dengan kaki saya
11. Saya menggunakan alas kaki ketika berada di dalam ruangan
12. Saya menggunakan alas kaki ketika berada di luar ruangan
13. Saya tidak menggunakan kaos kaki dari bahan nilon dan sintetis
14. Saya memotong kuku dengan rata dan tidak terlalu dekat dengan kulit
15. Saya tidak menggunakan cermin untuk memeriksa telapak kaki saya
16. Ketika kaki saya basah atau terkena hujan, saya akan segera membersihkan dan mengeringkan 17. Ketika kaki saya terasa dingin, saya melakukan
senam kaki
18. Saya menggerakkan kaki dan pergelangan kaki misalnya, dengan berdiri dengan kedua tumit diangkat, mengangkat kaki dan menurunkan kaki 19. Saya melaporkan pada tenaga media setiap
kerusakan yang terjadi di kaki saya 20. Saya melakukan senam kaki setiap hari
(15)
Nama : Lithiya Vehlu A/P Tamodaran NIM : 120100523
INSTITUSI : S-1, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
(FK-USU)
MASTER DATA
Hubungan Efikasi Diri Terhadap Tindakan Perawatan Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Di RSUP Haji Adam Malik Medan
No. Nama Umur Kategori Umur
Jenis Kelamin
Pendapatan Tingkat Pendidikan
Pekerjaan Status Pernikahan
1. FS 64 Lansia
akhir
P Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
2. NS 56 Lansia
akhir
L Cukup SMA Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
3. SM 67 Manula L Tinggi SMA PNS/TNI/
POLRI
Menikah
4. R 55 Lansia
awal
P Cukup Akademi/PT Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
5. J 61 Lansia
akhir
P Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
6. A 67 Manula P Cukup SMA Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
7. Ag 54 Lansia
awal
L Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
(16)
8. ZL 50 Lansia awal
L Rendah Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
9. Ln 51 Lansia
awal
L Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
10. JP 47 Lansia
akhir
L Tinggi SMA Lain-lain Menikah
11. SH 63 Lansia
akhir
L Tinggi SMA PNS/TNI/
POLRI
Menikah
12. LR 63 Lansia
akhir
P Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
13. FT 67 Manula P Cukup SMA Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
14. Zr 59 Lansia
akhir
P Tinggi SMA Lain-lain Menikah
15. SM 75 Manula L Cukup SMA Petani/
Pedagang/ Buruh
Tidak Menikah
16. DR 65 Lansia
akhir
L Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
17. Dv 63 Lansia
akhir
P Rendah Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
18. IS 50 Lansia
awal
L Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
19. SM 70 Manula P Cukup SMA Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
20. Rh 57 Lansia
akhir
P Rendah SMA Tidak
Bekerja
Menikah
21. Ry 74 Manula L Cukup Akademi/PT Petani/
Pedagang/
(17)
Buruh
22. JP 47 Lansia
akhir
L Cukup Akademi/PT Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
23. Ut 54 Lansia
awal
P Rendah Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
24. WS 60 Lansia
akhir
L Cukup Akademi/PT Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
25. St 58 Lansia
akhir
P Cukup SMA Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
26. Zr 51 Lansia
awal
P Cukup Akademi/PT PNS/TNI
/POLRI
Menikah
27. YY 66 Manula P Cukup Akademi/PT Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
28. As 58 Lansia
akhir
P Cukup Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
29. Ls 60 Lansia
akhir
P Cukup Akademi/PT Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
30. RT 54 Lansia
awal
L Tinggi SMA PNS/TNI/
POLRI
Menikah
31. SK 56 Lansia
akhir
L Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Tidak Menikah
32. Rn 67 Manula P Cukup SMA PNS/TNI/
POLRI
Menikah
33. DR 49 Lansia
awal
P Cukup SMA PNS/TNI/
POLRI
Menikah
(18)
akhir Pedagang/ Buruh
35. EG 58 Lansia
akhir
P Cukup SMA Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
36. ZA 53 Lansia
awal
P Cukup SMA PNS/TNI/
POLRI
Menikah
37. UK 53 Lansia
awal
P Cukup SMA Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
38. MS 52 Lansia
awal
P Cukup SMA Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
39. LL 58 Lansia
akhir
P Cukup SMA Tidak
Bekerja
Menikah
40. LR 59 Lansia
akhir
P Cukup Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
41. Vc 51 Lansia
awal
P Rendah Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
42. An 60 Lansia
akhir
P Cukup SMA Tidak
Bekerja
Menikah
43. Hw 62 Lansia
akhir
P Cukup Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
44. Jw 52 Lansia
awal
P Cukup SD Tidak
Bekerja
Menikah
45. YH 53 Lansia
awal
P Cukup Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
46. NT 60 Lansia
akhir
P Rendah Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
47. Md 75 Manula P Rendah Akademi/PT Tidak
Bekerja
(19)
48. WST 61 Lansia akhir
P Rendah Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
49. SSt 78 Manula P Rendah Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
50. Hr 45 Dewasa
akhir
P Cukup Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Tidak Menikah
51. NI 54 Lansia
awal
L Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
52. Mr 41 Dewasa
akhir
L Rendah SMP Tidak
Bekerja
Menikah
53. Ma 58 Lansia
akhir
P Rendah SMA Lain-lain Menikah
54. RM 54 Lansia
awal
L Cukup SMA Lain-lain Menikah
55. TS 54 Lansia
awal
P Cukup SMA Tidak
Bekerja
Menikah
56. MS 64 Lansia
akhir
P Rendah Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
57. YD 58 Lansia
akhir
L Cukup SMA Tidak
Bekerja
Menikah
58. Wd 58 Lansia
akhir
P Cukup Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
59. Mh 68 Manula P Cukup Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
60. PP 74 Manula P Cukup Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
61. FM 73 Manula P Cukup Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
62. NL 61 Lansia
akhir
(20)
63. Nv 51 Lansia awal
P Rendah Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
64. Bh 53 Lansia
awal
P Rendah SMA Tidak
Bekerja
Menikah
65. Sb 59 Lansia
akhir
L Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
66. MSa 75 Manula P Cukup Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
67. ZH 64 Lansia
akhir
P Rendah SMA Tidak
Bekerja
Menikah
68. Yt 55 Lansia
awal
P Rendah SMA Tidak
Bekerja
Menikah
69. AR 60 Lansia
akhir
P Rendah SD Tidak
Bekerja
Menikah
70. Ld 70 Manula L Cukup SD Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
71. Rd 56 Lansia
akhir
P Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
72. Jr 67 Manula L Cukup Akademi/PT Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
73. Sh 64 Lansia
akhir
P Rendah SMA Tidak
Bekerja
Menikah
74. AS 52 Lansia
awal
L Tinggi SMA PNS/TNI/
POLRI
Menikah
75. Rn 57 Lansia
akhir
L Rendah Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
76. Np 63 Lansia
akhir
P Cukup SMA Petani/
Pedagang/ Buruh
(21)
77. Jt 58 Lansia akhir
P Rendah SMA Tidak
Bekerja
Menikah
78. Mr 58 Lansia
akhir
L Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
79. LI 75 Manula P Cukup Akademi/PT Lain-lain Menikah
80. Ji 61 Lansia
akhir
P Rendah SMP Tidak
Bekerja
Menikah
81. La 79 Manula P Cukup SMA Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
82. SL 52 Lansia
awal
L Cukup SMP Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
83. ACS 52 Lansia
awal
P Tinggi Akademi/PT PNS/TNI/
POLRI
Menikah
84. Sp 58 Lansia
akhir
P Rendah SD Tidak
Bekerja
Menikah
85. Rt 68 Manula L Cukup Akademi/PT Lain-lain Menikah
86. LSa 60 Lansia
akhir
L Cukup SD Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
87. Ri 57 Lansia
akhir
P Rendah Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
88. Ju 64 Lansia
akhir
P Cukup SMA Petani/
Pedagang/ Buruh
Menikah
89. Ai 63 Lansia
akhir
L Cukup SMA Tidak
Bekerja
Menikah
90. SRY 60 Lansia
akhir
(22)
91. Rs 60 Lansia akhir
P Tinggi Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
92. SMr 57 Lansia
akhir
P Tinggi Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
93. Li 59 Lansia
akhir
P Tinggi Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
94. Ks 60 Lansia
akhir
P Cukup SMA Tidak
Bekerja
Menikah
95. GMS 72 Manula P Cukup Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
96. Rm 63 Lansia
akhir
L Cukup SMA Tidak
Bekerja
Menikah
97. Ri 62 Lansia
akhir
P Cukup Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
98. Sh 73 Manula P Cukup SMA Tidak
Bekerja
Menikah
99. SS 52 Lansia
awal
L Cukup Akademi/PT Tidak
Bekerja
Menikah
100. JF 59 Lansia
akhir
L Cukup SMA Tidak
Bekerja
(23)
FREQUENCIES VARIABLES=Umur Umur_Responden
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN MEDIAN MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Umur Responden Klasifikasi Umur
N Valid 100 100
Missing
0 0
Mean 59.9600 3.9100
Std. Error of Mean
.76488 .07398
Median 59.0000 4.0000
Mode 58.00 4.00
Std. Deviation 7.64875 .73985
Variance 58.503 .547
Range 38.00 3.00
Minimum 41.00 2.00
Maximum 79.00 5.00
Sum 5996.00 391.00
Frequency Table
Umur Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 41.00 1 1.0 1.0 1.0
45.00 1 1.0 1.0 2.0
47.00 2 2.0 2.0 4.0
(24)
50.00 2 2.0 2.0 7.0
51.00 4 4.0 4.0 11.0
52.00 6 6.0 6.0 17.0
53.00 4 4.0 4.0 21.0
54.00 6 6.0 6.0 27.0
55.00 2 2.0 2.0 29.0
56.00 3 3.0 3.0 32.0
57.00 4 4.0 4.0 36.0
58.00 10 10.0 10.0 46.0
59.00 5 5.0 5.0 51.0
60.00 9 9.0 9.0 60.0
61.00 4 4.0 4.0 64.0
62.00 2 2.0 2.0 66.0
63.00 7 7.0 7.0 73.0
64.00 5 5.0 5.0 78.0
65.00 1 1.0 1.0 79.0
66.00 1 1.0 1.0 80.0
67.00 5 5.0 5.0 85.0
68.00 2 2.0 2.0 87.0
70.00 2 2.0 2.0 89.0
72.00 1 1.0 1.0 90.0
73.00 2 2.0 2.0 92.0
74.00 2 2.0 2.0 94.0
75.00 4 4.0 4.0 98.0
78.00 1 1.0 1.0 99.0
79.00 1 1.0 1.0 100.0
(25)
Klasifikasi Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Dewasa Akhir 2 2.0 2.0 2.0
Lansia Awal 26 26.0 26.0 28.0
Lansia Akhir 51 51.0 51.0 79.0
Manula 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=JenisKelamin TingkatPendidikan Pekerjaan StatusSosialEkonomi StatusPernikahan
LamaMenderitaDM EfikasiDiri TindakanPerawatanKaki /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics Jenis Kelamin Responden Tingkat Pendidikan Responden Pekerjaan Responden Status Sosial Ekonomi Responden Status Pernikahan Responden Lama Menderita DM Tingkat Efikasi Diri Tindakan Perawatan KakiN Valid 100 100 100 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-laki 30 30.0 30.0 30.0
Perempuan 70 70.0 70.0 100.0
(26)
Tingkat Pendidikan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SD 5 5.0 5.0 5.0
SMP 3 3.0 3.0 8.0
SMA 37 37.0 37.0 45.0
PT / Akademik 55 55.0 55.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak bekerja 44 44.0 44.0 44.0
Petani / Pedagang /
Buruh 23 23.0 23.0 67.0
PNS / TNI / POLRI 25 25.0 25.0 92.0
Lain-lain 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Status Sosial Ekonomi Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < Rp.2.037.000 23 23.0 23.0 23.0
Rp.2.037.000 -
Rp.4.000.000 55 55.0 55.0 78.0
> Rp.4.000.000 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Status Pernikahan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(27)
Tidak / Belum menikah 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Lama Menderita DM
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ≤ 10 tahun 90 90.0 90.0 90.0
> 10 tahun 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tingkat Efikasi Diri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang Baik 34 34.0 34.0 34.0
Baik 66 66.0 66.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tindakan Perawatan Kaki
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang Baik 29 29.0 29.0 29.0
Baik 71 71.0 71.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
CROSSTABS
/TABLES=Umur_Responden JenisKelamin TingkatPendidikan Pekerjaan StatusSosialEkonomi StatusPernikahan
LamaMenderitaDM BY EfikasiDiri TindakanPerawatanKaki /FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ /CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
(28)
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Klasifikasi Umur * Tingkat Efikasi Diri
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Klasifikasi Umur * Tindakan Perawatan Kaki
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Jenis Kelamin
Responden * Tingkat Efikasi Diri
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Jenis Kelamin
Responden * Tindakan Perawatan Kaki
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Tingkat Pendidikan Responden * Tingkat Efikasi Diri
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Tingkat Pendidikan Responden * Tindakan Perawatan Kaki
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Pekerjaan Responden * Tingkat Efikasi Diri
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Pekerjaan Responden * Tindakan Perawatan Kaki
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Status Sosial Ekonomi Responden * Tingkat Efikasi Diri
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Status Sosial Ekonomi Responden * Tindakan Perawatan Kaki
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Status Pernikahan Responden * Tingkat Efikasi Diri
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Status Pernikahan Responden * Tindakan Perawatan Kaki
(29)
Lama Menderita DM * Tingkat Efikasi Diri
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Lama Menderita DM * Tindakan Perawatan Kaki
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Klasifikasi Umur * Tingkat Efikasi Diri
Crosstab
Count
Tingkat Efikasi Diri Total Kurang Baik Baik
Klasifikasi Umur
Dewasa Akhir 1 1 2
Lansia Awal 5 21 26
Lansia Akhir 22 29 51
Manula 6 15 21
Total 34 66 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 4.929a 3 .177
Likelihood Ratio 5.113 3 .164
Linear-by-Linear Association .345 1 .557
N of Valid Cases 100
a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .68.
(30)
Crosstab
Count
Tindakan Perawatan Kaki Total
Kurang Baik Baik
Klasifikasi Umur
Dewasa Akhir 0 2 2
Lansia Awal 8 18 26
Lansia Akhir 15 36 51
Manula 6 15 21
Total 29 71 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .863a 3 .834
Likelihood Ratio 1.415 3 .702
Linear-by-Linear Association .033 1 .856
N of Valid Cases 100
a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .58.
Jenis Kelamin Responden * Tingkat Efikasi Diri
Crosstab
Count
Tingkat Efikasi Diri Total Kurang Baik Baik
Jenis Kelamin Responden Laki-laki 11 19 30
Perempuan 23 47 70
Total 34 66 100
(31)
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .136a 1 .712
Continuity Correctionb
.019 1 .890
Likelihood Ratio .135 1 .713
Fisher's Exact Test .818 .441
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.20.
b. Computed only for a 2x2 table
Jenis Kelamin Responden * Tindakan Perawatan Kaki
Crosstab
Count
Tindakan Perawatan Kaki Total Kurang Baik Baik
Jenis Kelamin Responden Laki-laki 16 14 30
Perempuan 13 57 70
Total 29 71 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 12.325a 1 .000
Continuity Correctionb
10.694 1 .001
Likelihood Ratio 11.782 1 .001
Fisher's Exact Test .001 .001
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.70. b. Computed only for a 2x2 table
(32)
Crosstab
Count
Tingkat Efikasi Diri Total Kurang Baik Baik
Tingkat Pendidikan Responden
SD 4 1 5
SMP 1 2 3
SMA 16 21 37
PT / Akademik 13 42 55
Total 34 66 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 8.757a 3 .033
Likelihood Ratio 8.615 3 .035
N of Valid Cases 100
a. 4 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.02.
Tingkat Pendidikan Responden * Tindakan Perawatan Kaki
Crosstab
Count
Tindakan Perawatan Kaki Total Kurang Baik Baik
Tingkat Pendidikan Responden
SD 1 4 5
SMP 0 3 3
SMA 13 24 37
PT / Akademik 15 40 55
Total 29 71 100
(33)
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 2.178
a
3 .536
Likelihood Ratio 2.999 3 .392
N of Valid Cases 100
a. 4 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .87.
Pekerjaan Responden * Tingkat Efikasi Diri
Crosstab
Count
Tingkat Efikasi Diri Total Kurang Baik Baik
Pekerjaan Responden
Tidak bekerja 20 24 44
Petani / Pedagang / Buruh
6 17 23
PNS / TNI / POLRI 6 19 25
Lain-lain 2 6 8
Total 34 66 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 4.617
a
3 .202
Likelihood Ratio 4.621 3 .202
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (12.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.72.
(34)
Crosstab
Count
Tindakan Perawatan Kaki
Total
Kurang Baik Baik
Pekerjaan Responden
Tidak bekerja 4 40 44
Petani / Pedagang / Buruh
12 11 23
PNS / TNI / POLRI 11 14 25
Lain-lain 2 6 8
Total 29 71 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 17.263a 3 .001
Likelihood Ratio 18.487 3 .000
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (12.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.32.
Status Sosial Ekonomi Responden * Tingkat Efikasi Diri
Crosstab
Count
Tingkat Efikasi Diri Total Kurang Baik Baik
Status Sosial Ekonomi Responden
< Rp.2.037.000 5 18 23
Rp.2.037.000 - Rp.4.000.000
21 34 55
> Rp.4.000.000 8 14 22
Total 34 66 100
(35)
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 2.024
a
2 .363
Likelihood Ratio 2.137 2 .344
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.48.
Status Sosial Ekonomi Responden * Tindakan Perawatan Kaki
Crosstab
Count
Tindakan Perawatan Kaki
Total
Kurang Baik Baik
Status Sosial Ekonomi Responden
< Rp.2.037.000 4 19 23
Rp.2.037.000 - Rp.4.000.000
12 43 55
> Rp.4.000.000 13 9 22
Total 29 71 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 12.558
a
2 .002
Likelihood Ratio 11.704 2 .003
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.38.
(36)
Crosstab
Count
Tingkat Efikasi Diri Total Kurang Baik Baik
Status Pernikahan Responden
Menikah 33 64 97
Tidak / Belum menikah
1 2 3
Total 34 66 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .001a 1 .980
Continuity Correctionb
.000 1 1.000
Likelihood Ratio .001 1 .980
Fisher's Exact Test 1.000 .734
N of Valid Cases 100
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.02. b. Computed only for a 2x2 table
Status Pernikahan Responden * Tindakan Perawatan Kaki
Crosstab
Count
Tindakan Perawatan Kaki
Total
Kurang Baik Baik
Status Pernikahan Responden
Menikah 27 70 97
Tidak / Belum menikah
2 1 3
Total 29 71 100
(37)
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 2.131a 1 .144
Continuity Correctionb
.662 1 .416
Likelihood Ratio 1.882 1 .170
Fisher's Exact Test .201 .201
N of Valid Cases 100
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .87. b. Computed only for a 2x2 table
Lama Menderita DM * Tingkat Efikasi Diri
Crosstab
Count
Tingkat Efikasi Diri Total Kurang Baik Baik
Lama Menderita DM
≤ 10 tahun 27 63 90
> 10 tahun 7 3 10
Total 34 66 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 6.417a 1 .011
Continuity Correctionb
4.758 1 .029
Likelihood Ratio 6.034 1 .014
Fisher's Exact Test .029 .017
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.40.
b. Computed only for a 2x2 table
(38)
Crosstab
Count
Tindakan Perawatan Kaki Total Kurang Baik Baik
Lama Menderita DM ≤ 10 tahun 23 67 90
> 10 tahun 6 4 10
Total 29 71 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 5.186a 1 .023
Continuity Correctionb
3.648 1 .056
Likelihood Ratio 4.666 1 .031
Fisher's Exact Test .032 .032
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.90. b. Computed only for a 2x2 table
CROSSTABS
/TABLES=EfikasiDiri BY TindakanPerawatanKaki /FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ /CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
(39)
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat Efikasi Diri * Tindakan Perawatan Kaki
100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%
Tingkat Efikasi Diri * Tindakan Perawatan Kaki Crosstabulation
Count
Tindakan Perawatan Kaki
Total
Kurang Baik Baik
Tingkat Efikasi Diri Kurang Baik 5 29 34
Baik 24 42 66
Total 29 71 100
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic Significance
(2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 5.112a 1 .024
Continuity Correctionb
4.114 1 .043
Likelihood Ratio 5.512 1 .019
Fisher's Exact Test .035 .019
Linear-by-Linear
Association 5.061 1 .024
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.86.
(40)
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, W., Pramono, B., and Rahayujati, B., 2011. The Relationship of Self-
Care, Self-Efficacy, and Social Support with Glycemic Control (HbA1c) Among Type 2 Diabetes Mellitus Patients in Banyudono 1 and Ngemplak Public Health Centres in Boyolali District Central Java Province. Thesis
Summary.
Al-Khawaldeh, O.A., Al-Hassan, M.A., and Froelicher, E.S., 2012. Self-Efficacy, Self-Management, and Glycemic Control in Adults with Type 2 Diabetes Mellitus. Journal of Diabetes and Its Complications, Volume 26, pp. 10-16.
American Diabetes Association., 2012. Standards of Medical Care in Diabetes.
Diabetes Care, 35(1), pp. 11-63.
American Diabetes Association., 2013. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care, 36(1), pp. 67-74.
American Diabetes Association., 2014. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care, 37(1), pp. 81-89.
Ariani, Y., 2011. Hubungan Antara Motivasi dengan Efikasi Diri Pasien DM Tipe 2 Dalam Konteks Asuhan Keperawatan di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2011. Depok : Universitas Indonesia.
Atak, N., Kose, K., and Gurkan, T., 2008. The Effect of Education Knowledge, Self-Management Behaviours and Self-Efficacy of Patients with Type 2 Diabetes. Australian Journal of Advanced Nursing, 26(2), pp. 66-74.
Bai, Y-L., Chiou, C-P., and Chang, Y-Y., 2009. Self-Care Behaviour and Related Factors in Older People with Type 2 Diabetes. Journal of Clinical Nursing.
(41)
Bakker, A., Emmerick, V.H., and Euwama, M.C., 2005. Crossover of Burnout And Engagement in Work Teams. Work and Occupations, Volume 33, pp. 464-489.
Bandura, A., 1994. Self - Efficacy. Encyclopedia of Human Behavior, Volume 4, pp. 71-81.
Bandura, A., 1997. The Exercise of Control. Self-Efficacy, pp. 36-78.
Beckerle, C.M., and Lavin, M.A., 2013. Association of Self-Efficacy and Self- Care with Glycemic Control in Diabetes. Diabetes Spectrum, 26(3), pp. 172- 178.
Bernal, H., Woolley, S., Schensul, J., and Dickinson, J.K., 2000. Correlates of Self-Efficacy in Diabetes Self-Care Among Hispanic Adults with Diabetes. The Diabetes Educator 2000, 26(4), pp. 673-680.
Bijil, V.J., Shortridge-Baggett, L.M., Han, S.J., and Moon, S.H., 2014. The Psychometric Properties of the Diabetes Management Self-Efficacy Scale In Korean Patients with Type 2 Diabetes. International Journal of
Endocrinology, pp. 1-9.
Bilous, R., and Donelly, R., 2015. Buku Pegangan Diabetes. 4th ed. Jakarta: Bumi Medika.
Butler, H.A., 2002. Motivation: The Role in Diabetes Self-Management in Older
Adults. Available from: http://proquest.umi.com/pqdweb [ Accessed : 28
March 2015 ]
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2013. Profil Kesehatan Indonesia
(42)
Desalu, O., Salawu, F., K., Jimoh, A., K., Adekoya, A., O., Busari, O., A., Olokoba., A., B., 2009. Diabetic Foot Care : Self Reported Knowledge and Practice Among Patients Attending Three Tertiary Hospital in Nigeria. Ghana Medical Journal, 45 (2), pp. 60-65.
Hunt, C.W., Wilder, B., Steele, M.M., Grant, J.S., Pryor, E.R., and Moneyham, L., 2012. Relationships Among Self-Efficacy, Social Support, Social Problem Solving, and Self-Management in a Rural Sample Living With Type 2
Diabetes Mellitus. Research and Theory for Nursing Practice, 26(2), pp. 126-141.
Indian Health Diabetes Best Practice., 2011. Foot Care. Indian Health Service
Division of Diabetes Treatment and Prevention, pp. 7-30.
International Diabetes Federation (IDF)., 2013. About Diabetes. 6th ed.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes)., 2013. Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2013. Jakarta.
Kott, K.B., 2008. Self-efficacy, Outcome Expectation Self-Care Behaviour and Glycosylated Haemoglobin Level in Persons with Type 2 Diabetes. pp. 1-72.
Kusniawati., 2011. Analisis Faktor yang Berkontribusi Terhadap Self-Care
Diabetes Pada Klien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSU Tangerang. Master
Tesis.
Lanywati, E., 2011. Diabetes Melitus, Penyakit Kencing Manis. 11th ed. Yogyakarta: Kanisius.
(43)
Lindarto, D., 2013. Penderita Diabetes di Sumut Terus Meningkat. Available from: http://www.harianorbit.com/penderita-diabetes-di-sumut-terus- meningkat-2/ [ Accessed : 30 March 2015 ]
Lorig, K.R., Ritter, P., Stewart, A.L., Sobel, D.S., Brown, Jr., B.W., Bandura, A., Gonzales, V.M., Laurent, D.D., and Holman, H.R., 2001. Chronic Disease Self-Management Programs: 2-Year Health Status and Health Care Utilization Outcomes. Medical Care, Volume 39, pp. 1217-1223.
Mystakidou, K., Tsilikia., Parpa., Gougut., Theodoriakis., and Vlahos., 2010. Self Efficacy Beliefs and Level of Anxiety in Advanced Cancer Patient. European
Journal of Cancer Care, Volume 19, pp. 205-211.
National Diabetes Education Program (NDEP)., 2014. Take Care of Your Feet for a Lifetime. A Booklet For People with Diabetes, pp. 1-12.
Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nyunt, S.W., Howteerakul, N., Suwannapong, N., and Rajatanum, T., 2010. Self- Efficacy, Self-Care Behaviors and Glycemic Control Among Type-2 Diabetes Patients Attending Two Private Clinics in Yangon, Myanmar. Southeast
Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health, 41(4), pp. 943-951.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI)., 2011. Konsensus
Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta.
Permana, H., 2009. Komplikasi Kronik dan Penyakit Penyerta pada Diabetesi. Available from: http://pustaka.unpad.ac.id/wp- content/uploads/2009/09/ kompilasi_kronik_dan_penyakit_penyerta_pada_ [ Accessed : 6 April 2015 ]
(44)
Rakesh, PS., George, H., Krishna, M., Alex, R., Abraham, V., J., George, K., Prasad, J., H., 2013. Foot Care Knowledge and Practices and The Prevalence of Peripheral Neuropathy Among People with Diabetes Attending a
Secondary Care Rural Hospital in Southern India. Journal of Family
Medicine and Primary Care, 2(1), pp. 27-32.
Rocha, R., M., Zanetti, M., L., Santos, M., A., D., 2008. Behaviour and
Knowledge: Basis For Prevention of Diabetic Foot. Acta Paul Enferm, 22(1), pp. 17-23.
Perry and Potter., 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses,
dan Praktik, Volume 1. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Setiadi., 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Graha Ilmu.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L., and Cheever, K.H., 2010. Brunner and Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing. 12th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.
Souza, V.D., and Zauszniewski, J.A., 2005. Toward a Theory of Diabetes Self- Care Management. Journal of Theory Construction and Testing, 9(2), p. 61.
Stipanovic, A.R., 2002. The Effects of Diabetes Education on Self-Efficacy and
Self Care. Available from: http://proquest.umi.com/pqdweb [ Accessed 10
November 2015 ]
Suyono, S., 2009. Diabetes Melitus di Indonesia. In: A. W. Sudoyo, et al. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing.
(45)
World Health Organization (WHO)., 2015. What is Diabetes. Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/ [ Accessed 28 March 2015 ]
World Health Organization (WHO)., 2015. Complications of Diabetes. Available from: http://www.who.int/diabetes/action_online/basics/en/index3.html
[ Accessed 28 March 2015 ]
Wu, S.F.V., Courtney, M., Edward, H., McDowell, J., Shortridge-Baggett, L.M., Chang, P.J., 2006. Self-Efficacy, Outcome Expectation and Self-Care Behavior in People with Type 2 Diabetes in Taiwan. The Journal of Nursing
(Taiwan), pp. 76-80.
Wu, S.F.V., 2007. Effectiveness of Self- Management for Person with Type 2 Diabetes Following The Implementation of a Self-Efficacy Enhancing Intervention Program in Taiwan. The Journal of Nursing (Taiwan), pp. 81- 128.
Yusra, A., 2011. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Tesis. Depok : Universitas Indonesia.
(46)
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan efikasi diri terhadap tindakan perawatan kaki pada pasien DM tipe 2 di RSUP Haji Adam Malik Medan. Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam penelitian adalah:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Definisi Operasional
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Definisi
Operasional
Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Independen:
Efikasi diri Keyakinan diri pasien akan kemampuannya melakukan perawatan diri meliputi diet/makanan, olahraga, monitoring gula
Wawancara Kuesioner dari DMSES tentang efikasi diri pasien DM yang berisi 15
pernyataan.
Total skor efikasi diri:
15-45
Dikelompokkan menjadi 2 yaitu: 1: Baik (≥ 80%
skor total) 0: Kurang baik
Ordinal
(47)
darah, dan pengobatan secara umum.
(< 80% skor total) Dependen: Tindakan perawatan kaki Tindakan perawatan kaki pasien adalah reaksi atau respon yang secara langsung terwujud dalam suatu tindakan melakukan perawatan kaki oleh pasien DM tipe 2.
Wawancara Kuesioner tindakan perawatan kaki yang terdiri dari 1 – 20 soal.
Total skor tindakan perawatan kaki:
20 – 80
Dikelompokkan menjadi 2 yaitu: 1: Baik (≥ 80%
skor total) 0: Kurang baik (< 80% skor total)
Ordinal
Karakteristik Responden:
1. Umur Umur responden berdasarkan tanggal lahir, dihitung sampai ulang tahun terakhir.
Wawancara Kuesioner umur dalam tahun.
Dinyatakan dengan tahun.
(48)
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin responden.
Wawancara Kuesioner karakteristik responden tentang jenis kelamin responden berupa laki-laki atau perempuan.
Jenis kelamin responden dinyatakan dengan: 1: Laki-laki 2: Perempuan
Nominal
3. Status sosial ekonomi
Tingkat sosial ekonomi pasien berdasarkan jumlah penghasilan keluarga/bulan.
Wawancara Kuesioner jumlah penghasilan keluarga responden perbulan.
Dinyatakan:
1: Rendah: <Rp.2.037.000
2: Cukup: Rp.2.037.000 - Rp.4.000.000
3: Tinggi: >Rp.4.000.000
(49)
4. Pekerjaan Pekerjaan responden saat dilakukan penelitian.
Wawancara Kuesioner tentang pekerjaan responden.
Dinyatakan dengan: 1: Tidak
bekerja/ IRT 2: Petani/
pedagang/ buruh 3: PNS/TNI/
POLRI 4: Lain-lain
Nominal
5. Tingkat pendidikan
Pendidikan formal terakhir yang ditamatkan responden.
Wawancara Kuesioner tentang pendidikan responden.
Dinyatakan dengan: 1: Tidak
sekolah 2: SD 3: SMP 4: SMA 5: PT / Akademik
Ordinal
6. Status pernikahan
Status pernikahan responden saat ini.
Wawancara Kuesioner mengenai status pernikahan responden. Dinyatakan dengan: 1: Menikah 2: Tidak/
belum menikah 3: Janda/ duda
(50)
7. Lama menderita DM
Rentang waktu responden menderita DM, dihitung semenjak pertama kali didiagnosa DM.
Wawancara Kuesioner lama menderita DM.
Dinyatakan dengan:
1: ≤ 10 tahun 2: > 10 tahun
Ordinal
3.3. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara efikasi diri terhadap tindakan perawatan kaki pada pasien DM tipe 2 di RSUP Haji Adam Malik Medan.
(51)
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian potong lintang ataupun yang disebutkan desain cross-sectional, yaitu peneliti melakukan pengukuran atau penelitian dalam satu waktu. Penelitian ini disebut studi analitik karena peneliti melakukan pengkajian hubungan antara 2 variabel. Peneliti menggunakan pendekatan cross-sectional karena penelitian ini bermaksud mengidentifikasikan ada tidaknya hubungan variabel dependen terhadap variabel independen dalam satu kali pengukuran menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Kesimpulannya, jenis penelitian yang dipilih adalah analitik dengan desain penelitian adalah “cross-sectional” untuk meneliti Hubungan efikasi diri terhadap tindakan perawatan kaki pada pasien DM tipe 2 di RSUP Haji Adam Malik Medan.
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan. Pemilihan tempat ini karena RSUP Haji Adam Malik Medan merupakan salah satu rumah sakit pendidikan yang mendukung pengembangan dalam bidang penelitian dan terdapat banyak kasus DM setiap tahun sehingga sangat mungkin untuk melakukan penelitian di rumah sakit ini.
4.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dimulai dari bulan Maret sampai Juni 2015 sedangkan pengambilan dan pengumpulan data penelitian dilakukan dari bulan September hingga November 2015.
(52)
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan.
Populasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi seperti yang berikut:
a. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: i. Responden didiagnosa DM tipe 2
ii. Dapat berkomunikasi verbal dengan baik iii. Mampu membaca dan menulis
b. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah: i. Pasien DM tipe 2 dengan penurunan kesadaran
ii. Pasien DM tipe 2 yang mengalami masalah kesehatan yang mendadak seperti pusing, letih, dan lemah dan masalah lain yang tidak memungkinkan untuk menjadi responden
iii. Pasien yang mengundurkan diri sebagai responden
4.3.2. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode
nonprobability sampling dengan teknik consecutive sampling, yaitu pengambilan
sampel yang didasarkan atas pertimbangan dan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan.
Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan estimasi proporsi dengan rumus sebagai berikut:
= . ⍺/ . .( ) ( ) . ² ² ⍺/ . .( )
(53)
Keterangan:
n = besar sampel
Z² 1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu (tingkat kepercayaan)
p = estimator proporsi populasi
d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir N = besar populasi
Pada penelitian ini, tingkat kepercayaan yang dikehendaki adalah sebesar 95% sehingga untuk Z² 1-α/2 = 1,96. Nilai p yang ditetapkan adalah 0,5 karena peneliti belum mengetahui proporsi sebelumnya. Ketepatan absolut yang diinginkan adalah sebesar 10%. Besar populasi adalah 2565.
Berdasarkan rumus di atas, besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
= N. Z 1− ⍺/ 2. . ( 1− )
( N−1) . d² + Ζ² 1− ⍺/ 2. . ( 1− ) = ( ) .( , ) .( , ) .( , )
( ) .( , ) ( , ) . ( , ) .( , )
= 92,61
Jadi berdasarkan rumus di atas, sampel yang diambil sebanyak 92,61 orang. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 100 orang.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa data primer, yaitu kumpulan fakta yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan alat pengumpulan data berupa kuesioner. Wawancara adalah suatu teknik di mana peneliti mendapat keterangan dari responden secara lisan melalui bercakap-cakap
(54)
dengan berhadapan muka dengan responden dan pada umumnya dibantu dengan alat bantu berupa kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner ditanyakan langsung oleh peneliti kepada responden.
Adapun prosedur pengumpulan data yaitu dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada instansi pendidikan.
Setelah mendapatkan izin dari instansi pendidikan, kemudian mengajukan permohonan izin kepada RSUP Haji Adam Malik Medan.
Memilih responden yang berkonsultasi di poliklinik endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan yang memenuhi syarat atau kriteria sampel dan menjelaskan tujuan penelitian kepada responden serta meminta kesediannya untuk ikut serta dalam penelitian.
Setelah mendapat izin, maka meminta persetujuan responden menjadi responden secara sukarela, setelah responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent).
Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner ditanyakan langsung oleh peneliti kepada responden.
Pengisian kuesioner untuk tiap responden dilakukan ± 10 – 15 menit.
Peneliti memeriksa kembali kelengkapan pengisian kuesioner. Jika ada yang kurang maka diklarifikasi kembali kepada responden pada saat itu juga.
4.4.1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner berupa sejumlah pertanyaan tertulis. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada tinjauan teori yang telah dipaparkan oleh peneliti terhadap penelitiannya. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 kuesioner, yaitu kuesioner karakteristik demografi responden, kuesioner efikasi diri, dan kuesioner tindakan perawatan kaki.
(55)
Kuesioner karakteristik demografi responden terdiri dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan, status sosial ekonomi, pekerjaan dan lama menderita DM.
b. Kuesioner efikasi diri
Kuesioner ini untuk menilai variabel independen, yaitu efikasi diri. Kuesioner efikasi diri diadopsi dari The Diabetes Management
Self-Efficacy Scale (DMSES) yang terdiri dari 15 pernyataan. Penilaian
menggunakan 3 poin skala Likert yaitu 3 untuk mampu melakukan, 2 untuk kadang mampu melakukan dan kadang tidak mampu melakukan dan 1 untuk tidak mampu melakukan, dengan skor total 15 – 45. Semakin tinggi skor total maka semakin tinggi efikasi diri pasien. Selanjutnya, efikasi diri dikategorikan menjadi 2 yaitu efikasi diri baik jika skor jawaban ≥ 80% skor total, efikasi diri kurang baik jika skor jawaban < 80% skor total.
c. Kuesioner tindakan perawatan kaki
Kuesioner ini untuk menilai variabel dependen, yaitu tindakan perawatan kaki. Kuesioner tentang tindakan perawatan kaki terdiri dari 20 pernyataan dengan 4 poin skala Likert yaitu 4 untuk selalu, 3 untuk sering, 2 untuk jarang dan 1 untuk tidak pernah, dengan skor total jawaban 20 – 80. Total skor terendah adalah 20 dan tertinggi adalah 80. Semakin tinggi skor total maka semakin baik tindakan perawatan kaki. Selanjutnya, tindakan perawatan kaki dikategorikan menjadi 2 yaitu tindakan perawatan kaki baik jika skor jawaban ≥ 80% skor total, tindakan perawatan kaki kurang baik jika skor jawaban < 80% skor total.
Sebelum kuesioner dikenalkan pada responden, instrumen tersebut harus diuji coba dengan maksud untuk mendapat instrumen yang baik, instrumen ini harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur, dan instrumen dikatakan reliabel apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
(56)
4.5. Pengolahan dan Analisis Data 4.5.1. Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul, sebelum dianalisa terlebih dahulu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Editing
Dilakukan untuk memeriksa data, memeriksa jawaban, memperjelas serta melakukan pengolahan terhadap data yang dikumpulkan serta memeriksa kelengkapan, ketepatan dan kesalahan data.
b. Coding
Memberikan kode atau simbol tertentu untuk setiap jawaban responden sesuai dengan indikator pada kuesioner. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penulis dalam melakukan tabulasi dan analisa data.
c. Entry data
Merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program komputer.
d. Tabulating
Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan didata untuk disajikan dan dianalisis.
4.5.2. Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan alat bentuk komputer. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data univariat dan analisis data bivariat.
a. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan karakteristik masing-masing variabel dalam penelitian.
(57)
Variabel yang berbentuk kategorik disajikan dalam bentuk proporsi atau persentase. Sedangkan, variabel yang berbentuk numerik disajikan berupa nilai dalam bentuk mean, median, standar deviasi dan nilai minimum-maksimum dengan 95% confident interval. Penyajian masing-masing variabel dilakukan dengan menggunakan tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependent
variable). Kelompok data yang akan dianalisis yaitu variabel efikasi diri
sebagai variabel independen dan variabel tindakan perawatan kaki sebagai variabel dependen. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan analisis Chi Square dengan menggunakan program SPSS for windows. Hasil disajikan dalam bentuk tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh.
(58)
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang terletak di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara di bagian poliklinik endokrin. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit umum daerah untuk wilayah Sumatera Utara dan merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 280/KMK.05/2007 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dengan No. 756/Menkes/SK/VI/2007 tepatnya pada Juli 2007 Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan telah berubah status menjadi Badan Layanan Umum (BLU) bertahap dengan tepat mengikuti pengarahan-pengarahan yang diberikan oleh Ditjen Yanmed dan Departemen Keuangan. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 355/Menkes/SK/VII/1990. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standard dan tenaga kesehatan yang kompeten. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat umum, rumah sakit ini didukung oleh 1.995 orang tenaga yang terdiri dari 790 orang tenaga medis dari berbagai spesialis dan sub spesialis, 604 orang paramedik perawatan, 298 orang paramedik non perawatan dan 263 orang tenaga non paramedik serta ditambah dengan Dokter Brigader Siaga Bencana (BSB) sebanyak 8 orang.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Demografi Responden
Dalam penelitian ini, responden yang terlibat adalah pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan. Jumlah responden yang terlibat adalah sebanyak 100 responden. Responden dalam penelitian ini merupakan responden yang memenuhi kriteria
(59)
inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Semua data responden diambil dari data primer yaitu wawancara langsung kepada pasien DM tipe 2. Untuk keterangan lebih lanjut tentang distribusi karakteristik demografi responden dalam penelitian ini, dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan
Umur Frekuensi (orang) Persentase (%)
Dewasa akhir (36-45 tahun) 2 2
Lansia awal (46-55 tahun) 26 26
Lansia akhir (56-65 tahun) 51 51
Manula (65 tahun ke atas) 21 21
Jumlah 100 100
Dari Tabel 5.1. diketahui bahwa sebagian besar responden termasuk kategori usia lansia akhir (56-65 tahun) yaitu sebanyak 51 orang (51%), dan paling sedikit adalah kategori dewasa akhir (36-45 tahun) yaitu sebanyak 2 orang (2%).
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan
Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)
Laki-Laki 30 30
Perempuan 70 70
Jumlah 100 100
Dari Tabel 5.2. diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 70 orang (70%) dan responden yang berjenis kelamin laki-laki adalah sebesar 30 orang (30%).
(60)
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam malik Medan
Tingkat Pendidikan Frekuensi (orang) Persentase (%)
Tidak Bersekolah 0 0
SD 5 5
SMP 3 3
SMA 37 37
Akademi/PT 55 55
Jumlah 100 100
Dari Tabel 5.3. diketahui bahwa sebagian besar responden DM tipe 2 paling banyak terdiri dari golongan tamatan PT/Akademik yaitu sebanyak 55 orang (55%), dan yang paling sedikit adalah golongan tamatan SMP sebanyak 3 orang (3%).
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Status Pekerjaan di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan
Status Pekerjaan Frekuensi (orang) Persentase (%)
Tidak bekerja 44 44
Petani/pedagang/buruh 23 23
PNS/TNI/POLRI 25 25
Lain-lain 8 8
Jumlah 100 100
Dari Tabel 5.4. diketahui bahwa sebagian besar pasien DM tipe 2 dalam penelitian ini adalah tidak bekerja atau pensiunan yaitu sebanyak 44 orang (44%), dan paling sedikit adalah golongan lain-lain sebanyak 8 orang (8%).
(61)
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Status Sosioekonomi di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan
Penghasilan Frekuensi (orang) Persentase (%)
< Rp.2.037.000 23 23
Rp.2.037.000 - Rp.4.000.000
55 55
> Rp.4.000.000 22 22
Jumlah 100 100
Dari Tabel 5.5. diketahui bahwa sebagian besar pasien DM tipe 2 memiliki tingkat penghasilan keluarga perbulan antara Rp.2.037.000 hingga Rp.4.000.000 yaitu sebanyak 55 orang (55%), dan yang paling sedikit adalah penghasilan perbulan kurang dari Rp.2.037.000 sebanyak 23 orang (23%).
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Status Pernikahan di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan
Status Pernikahan Frekuensi (orang) Persentase (%)
Menikah 97 97
Tidak Menikah 3 3
Janda/duda 0 0
Jumlah 100 100
Dari Tabel 5.6. diketahui bahwa pasien DM tipe 2 sebagian besar telah menikah atau masih memiliki pasangan hidup yaitu sebanyak 97 orang (97%) dan pasien yang tidak menikah sebanyak 3 orang (3%).
(62)
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Lama Menderita DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan Lama Menderita DM Frekuensi (orang) Persentase (%)
≤10 tahun 90 90
>10 tahun 10 10
Jumlah 100 100
Dari Tabel 5.7. diketahui bahwa pasien DM tipe 2 sebagian besar telah menderita DM ≤10 tahun yaitu sebanyak 90 orang (90%) dan pasien yang telah menderita >10 tahun yaitu sebanyak 10 orang (10%).
5.1.3. Efikasi Diri pada Pasien DM Tipe 2
Untuk penilaian efikasi diri, peneliti menggunakan kuesioner yang terstruktur yang telah di validasi. Kuesioner tersebut meliputi 15 pertanyaan. Semakin tinggi skor total maka semakin tinggi efikasi diri pasien. Dari hasil jawaban responden dapat ditentukan kategori efikasi dirinya. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Efikasi Diri di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan
Efikasi Diri Frekuensi (orang) Persentase (%)
Baik 66 66
Kurang Baik 34 34
Jumlah 100 100
Dari Tabel 5.8. diketahui bahwa rata-rata responden memiliki tingkat efikasi diri yang baik yaitu sebanyak 66 orang (66%), dan sebanyak 34 orang (34%) memiliki tingkat efikasi diri yang kurang baik.
(63)
5.1.4. Tindakan Perawatan Kaki pada Pasien DM Tipe 2
Untuk penilaian tindakan perawatan kaki, peneliti menggunakan kuesioner yang terstruktur yang telah di validasi. Kuesioner tersebut meliputi 20 pertanyaan. Semakin tinggi skor total maka semakin tinggi tindakan perawatan kaki pasien. Dari hasil jawaban responden dapat ditentukan kategori tindakan perawatan kaki. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tindakan Perawatan Kaki di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan Tindakan Perawatan
Kaki
Frekuensi (orang) Persentase (%)
Baik 71 71
Kurang Baik 29 29
Jumlah 100 100
Dari Tabel 5.9. diketahui bahwa rata-rata responden melakukan tindakan perawatan kaki yang baik yaitu sebanyak 71 orang (71%), dan sebanyak 29 orang (29%) melakukan tindakan perawatan kaki yang kurang baik.
5.1.5. Hubungan antara Efikasi Diri Terhadap Tindakan Perawatan Kaki pada Pasien DM Tipe 2
Efikasi diri dalam melakukan tindakan perawatan kaki sangat penting dilakukan, jika tidak akan dapat menimbulkan penyakit yang serius yang dapat mengakibatkan kecacatan dan kemungkinan amputasi pada kaki yang
(64)
Tabel 5.10. Hubungan antara Efikasi Diri Terhadap Tindakan Perawatan Kaki Pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik
Medan
Tindakan Perawatan Kaki Jumlah Baik Kurang Baik
Efikasi Diri
Baik 42 24 66
Kurang Baik 29 5 34
Jumlah 71 29 100 (p < 0,05 ; p = 0,024).
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan tindakan perawatan kaki (p < 0,05 ; p = 0,024).
5.1.6. Hubungan Karakteristik Demografi Responden Terhadap Efikasi Diri pada Pasien DM Tipe 2
Untuk keterangan tentang hubungan karakteristik demografi responden terhadap efikasi diri dalam penelitian ini, dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.11. Hubungan antara Klasifikasi Umur Terhadap Efikasi Diri Pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan
Efikasi Diri Jumlah Baik Kurang Baik
Klasifikasi Umur
Dewasa Akhir 1 1 2
Lansia Awal 21 5 26
Lansia Akhir 29 22 51
Manula 15 6 21
Jumlah 66 34 100 (p < 0,05 ; p = 0,177).
(65)
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara klasifikasi umur dengan efikasi diri (p < 0,05 ; p = 0,177).
Tabel 5.12. Hubungan antara Jenis Kelamin Terhadap Efikasi Diri Pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan
Efikasi Diri Jumlah Baik Kurang Baik
Jenis Kelamin
Laki-Laki 19 11 30
Perempuan 47 23 70
Jumlah 66 34 100 (p < 0,05 ; p = 0,712).
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan efikasi diri (p < 0,05 ; p = 0,712).
Tabel 5.13. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Terhadap Efikasi Diri Pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik
Medan
Efikasi Diri Jumlah Baik Kurang Baik
Tingkat Pendidikan
Tidak Bersekolah
0 0 0
SD 1 4 5
SMP 2 1 3
SMA 21 16 37
PT/Akademik 42 13 55
Jumlah 66 34 100 (p < 0,05 ; p = 0,033).
(66)
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan efikasi diri (p < 0,05 ; p = 0,033).
Tabel 5.14. Hubungan antara Status Pekerjaan Terhadap Efikasi Diri Pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan
Efikasi Diri Jumlah Baik Kurang Baik
Status Pekerjaan
Tidak Bekerja 24 20 44
Petani/Pedagang/Buruh 17 6 23
PNS/TNI/POLRI 19 6 25
Lain-Lain 6 2 8
Jumlah 66 34 100 (p < 0,05 ; p = 0,202).
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status pekerjaan dengan efikasi diri (p < 0,05 ; p = 0,202).
Tabel 5.15. Hubungan antara Status Sosioekonomi Terhadap Efikasi Diri Pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik
Medan
Efikasi Diri Jumlah Baik Kurang Baik
Status Sosioekonomi
< Rp.2.037.000 18 5 23
Rp.2.037.000 - Rp.4.000.000
34 21 55
> Rp.4.000.000 14 8 22
Jumlah 66 34 100 (p < 0,05 ; p = 0,363).
(67)
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status sosioekonomi dengan efikasi diri (p < 0,05 ; p = 0,363).
Tabel 5.16. Hubungan antara Status Pernikahan Terhadap Efikasi Diri Pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik
Medan
Efikasi Diri Jumlah Baik Kurang Baik
Status Pernikahan
Menikah 64 33 97
Tidak Menikah
2 1 3
Janda/Duda 0 6 0
Jumlah 66 34 100 (p < 0,05 ; p = 0,980).
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status pernikahan dengan efikasi diri (p < 0,05 ; p = 0,980).
Tabel 5.17. Hubungan antara Lama Menderita DM Terhadap Efikasi Diri Pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik
Medan
Efikasi Diri Jumlah Baik Kurang Baik
Lama Menderita
DM
≤ 10 Tahun 63 27 90
> 10 Tahun 3 7 10
Jumlah 66 34 100
(68)
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara lama menderita DM dengan efikasi diri (p < 0,05 ; p = 0,011).
5.1.7. Hubungan Karakteristik Demografi Responden Terhadap Tindakan Perawatan Kaki pada Pasien DM Tipe 2
Untuk keterangan tentang hubungan karakteristik demografi responden terhadap tindakan perawatan kaki dalam penelitian ini, dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.18. Hubungan antara Klasifikasi Umur Terhadap Tindakan Perawatan Kaki Pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji
Adam Malik Medan
Tindakan Perawatan Kaki Jumlah Baik Kurang Baik
Klasifikasi Umur
Dewasa Akhir 2 0 2
Lansia Awal 18 8 26
Lansia Akhir 36 15 51
Manula 15 6 21
Jumlah 71 29 100 (p < 0,05 ; p = 0,834).
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara klasifikasi umur dengan tindakan perawatan kaki (p < 0,05 ; p = 0,834).
(1)
5.2.3. Tindakan Perawatan Kaki Pada Pasien DM Tipe 2…… 60
5.2.4. Hubungan antara Efikasi Terhadap Tindakan Perawatan
Kaki Pada Pasien DM Tipe 2……….. 61 5.2.5. Hubungan Karakteristik Demografi Responden Terhadap
Efikasi Diri Pada Pasien DM Tipe 2……… 62
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN..………... 66
6.1. Kesimpulan………...
66
6.2. Saran……….
66
(2)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Langkah-Langkah Diagnostik Diabetes Melitus dan Gangguan Toleransi Glukosa……… 14 Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian……… 30
(3)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Definisi Operasional……… 30 Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan………... 43 Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik
Medan……….………... 43 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan…….. 44 Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Status Pekerjaan di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan………... 44 Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Status Sosioekonomi di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan……... 45 Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Status Pernikahan
di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan……… 45 Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Lama Menderita DM di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan……... 46 Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Efikasi Diri di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan………. 46 Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tindakan Perawatan Kaki di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan... 47 Tabel 5.10. Hubungan antara Efikasi Diri Terhadap Tindakan Perawatan Kaki pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan……… 48
Tabel 5.11. Hubungan antara Klasifikasi Umur Terhadap Efikasi Diri pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam
(4)
Malik Medan……… 48 Tabel 5.12. Hubungan antara Jenis Kelamin Terhadap Efikasi Diri pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam
Malik Medan……… 49
Tabel 5.13. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Terhadap Efikasi Diri pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam
Malik Medan……… . 49
Tabel 5.14. Hubungan antara Status Pekerjaan Terhadap Efikasi Diri pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam
Malik Medan……… 50
Tabel 5.15. Hubungan antara Status Sosioekonomi Terhadap Efikasi Diri pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam
Malik Medan……… 50
Tabel 5.16. Hubungan antara Status Pernikahan Terhadap Efikasi Diri pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam
Malik Medan……… 51
Tabel 5.17. Hubungan antara Lama Menderita DM Terhadap Efikasi Diri pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam
Malik Medan………. 51 Tabel 5.18. Hubungan antara Klasifikasi Umur Terhadap Tindakan Perawatan Kaki pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan………. 52 Tabel 5.19. Hubungan antara Jenis Kelamin Terhadap Tindakan Perawatan Kaki pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan……… 53
(5)
Tabel 5.20. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Terhadap Tindakan Perawatan Kaki pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan……… 53 Tabel 5.21. Hubungan antara Status Pekerjaan Terhadap Tindakan Perawatan Kaki pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan……….. 54 Tabel 5.22. Hubungan antara Status Sosioekonomi Terhadap Tindakan
Perawatan Kaki pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan……….. 54 Tabel 5.23. Hubungan antara Status Pernikahan Terhadap Tindakan Perawatan Kaki pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan……… 55 Tabel 5.24. Hubungan antara Lama Menderita DM Terhadap Tindakan Perawatan Kaki pada Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Haji Adam Malik Medan ……….…. 56
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 : Surat Persetujuan Komisi Etik Lampiran 3 : Lembar Ethical Clearance
Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian di RSUP Haji Adam Malik Medan
Lampiran 5 : Lembar Isian Penelitian
Lampiran 6 : Lembar Penjelasan dan Lembar Persetujuan Lampiran 7 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 8 : Master Data Lampiran 9 : Data Output SPSS