Kelebihan Metode Diskusi Kelemahan Metode Diskusi Strategi Meningkatkan Metode Diskusi

16 Anggota kelompok diskusi biasanya tidak dibatasi jumlahnya. Adapun yang termasuk diskusi ini antara lain panel, symposium dan musyawarah. Sehingga dari beberapa definisi macam-macam diskusi penulis tertarik pada diskusi informal dan formal yang terkadang- kadang digunakan di dalam kelas untuk menyampaikan materi pembelajaran pendidikan agama Islam.

4. Kelebihan Metode Diskusi

Setiap metode yang dipakai dalam proses belajar mengajar PBM mempunyai kelebihan dan kelemahan. Demikian halnya dengan metode diskusi. Di antara kelebihan metode diskusi adalah : a. Suasana kelas lebih hidup, sebab siswa mengarahkan perhatian atau pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan. b. Kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami siswa, karena mereka mengikuti proses berpikir sebelum sampai kepada suatu kesimpulan. 30 c. Merangsang kreatifitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan-gagasan dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah. d. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain, memperluas wawasan dan membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah. 31 e. Dapat menjalin hubungan sosial antar individu siswa sehingga menimbulkan rasa harga diri, toleransi, demokrasi, berpikir kritis dan sistematis. f. Adanya kesadaran para siswa dalam mengikuti dan mematuhi aturan- aturan yang berlaku dalam diskusi merupakan refleksi kejiwaan dan sikap mereka untuk berdisiplin dan menghargai pendapat orang lain. 32 30 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, h. 148 31 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h. 99 32 Usman Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, h. 37 17

5. Kelemahan Metode Diskusi

Di samping kelebihan yang dimiliki oleh metode diskusi juga memiliki kelemahan yaitu di antaranya: a. Kemungkinan ada siswa yang tidak ikut aktif, sehingga diskusi baginya hanyalah merupakan kesempatan untuk melepaskan tanggung jawab. b. Sulit menduga hasil yang dicapai, karena waktu yang dipergunakan untuk diskusi cukup panjang. 33 c. Pembicaraan terkadang menyimpang sehingga memerlukan waktu yang panjang, tidak dapat dipakai pada kelompok besar, peserta mendapat informasi yang terbatas dan mungkin dikuasai oleh orang- orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri. 34

6. Strategi Meningkatkan Metode Diskusi

Strategi yang penulis gunakan untuk meningkatkan metode diskusi pada penelitian ini adalah 35 : a. Menyusun sebuah pernyataan yang berisi pendapat tentang isu kontroversial yang terkait dengan pembahasan pada saat itu. b. Kemudian membagi siswa menjadi dua tim debat secara acak dan memberikan posisi pro kepada satu kelompok dan posisi kontra kepada kelompok lain. c. Selanjutnya, membuat dua hingga empat sub kelompok dalam masing- masing tim debat dan memerintahkan tiap sub kelompok untuk menyusun argumen bagi pendapat yang dipegangnya, atau menyediakan daftar panjang argumen yang mungkin akan mereka didiskusikan dan pilih. Pada akhir diskusi guru memerintahkan sub kelompok untuk memilih juru bicara. 33 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, h. 149 34 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h. 99-100 35 Mubibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995. H. 207 18 d. Dalam hal ini sebagai guru mata pelajaran pendidikan agama Islam, hendaknya guru menyiapkan dua hingga empat kursi bagi para juru bicara dari pihak yang pro dalam posisi berhadapan dengan jumlah kursi yang sama bagi juru bicara dari pihak yang kontra. Kemudian siswa yang lain diposisikan di belakang tim debat mereka. Sehingga diskusipun dimulai dengan meminta para juru bicara mengemukakan pendapat mereka. Proses ini disebut sebagai argumen pembuka. e. Setelah semua siswa mendengarkan argumen pembuka, diskusipun dihentikan dan guru menyuruh mereka kembali ke sub kelompok awal mereka. Penelitipun memerintahkan sub-sub kelompok untuk menyusun strategi dalam rangka merangkum argumen pembuka dari pihak lawan. Sekali lagi, guru memerintahkan tiap sub kelompok memilih juru bicara dengan menggunakan orang baru. f. Sekembalinya mereka untuk berdiskusi lagi dengan juru bicara baru, mereka diberi tugas untuk memberikan argumen tandingan. Pembicaraan dalam hal ini selalu diselangi antara kedua belah pihak. Selain itu guru juga memberikan tugas kepada siswa yang lain untuk memberkan catatan yang memuat argumen tandingan atau bantahan kepada pendiskusi mereka. Untuk membuat diskusi ini lebih hidup guru juga menganjurkan mereka untu member tepuk tangan atas argumen yang disampaikan oleh perwakilan tim diskusi mereka. g. Sebelum siswa diperintahkan untuk kembali berkumpul membentuk satu lingkaran diskusi diakhiri tanpa menyebutkan siapa pemenangnya. Kemudian siswa diminta untuk duduk bersebelahan dengan siswa yang berasal dari pihak lawan diskusi. Diskusi dalam satu kelas penuh pun dilakukan untuk mengetahui apa yang didapatkan oleh siswa dari persoalan yang didiskusikan. Juga diperintahkan kepada siswa untuk mengenali apa yang menurut mereka merupakan argumen terbaik yang dikemukakan oleh kedua belah pihak. Inilah salah satu usaha dalam memaksimalkan penggunaan metode diskusi. Usaha-usaha lain seperti tidak membiarkan siswa yang menguasai 19 kelas atau siswa yang tidak dapat mengungkapkan keberatannya karena malu atau enggan dengan memberikan kesempatan berbicara kepada siswa yang lain merupakan strategi-strategi lain yang harus digunakan oleh guru agar proses pembelajaran dengan metode diskusi berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang baik. Dalam pelaksanaan metode diskusi harus ada suatu kerja sama yang baik antar guru dan siswa agar jalannya diskusi tersebut berjalan dengan baik dan lancar sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Guru dalam hal ini hanya sebagai fasilitator saja, bukan yang menguasai diskusi. Guru membangkitkan, memotivasi dan berusaha semaksimal mungkin agar siswa dapat mengungkapkan pendapatnya, mengutarakan keberatannya, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam diskusi ini.

7. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Diskusi yang Efektif dalam