20
Kedua, dibentuk kelompok diskusi, yang terdiri 4-6 anggota setiap kelompok dan dipimpin oleh seorang ketua dan seorang notulis.
Pembentukan kelompok dapat dilakukan secara acak, atau memperhatikan minat dan latar belakang siswa.
Ketiga, dalam pelaksanaan diskusi, para siswa melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing, sedangkan guru memperhatikan dan
memberikan petunjuk bilamana diperlukan. Keempat, laporan hasil diskusi, hasil diskusi dilaporkan secara
tertulis oleh masing-masing kelompok kemudian diadakan secara forum panel diskusi untuk menanggapi setiap laporan kelompok tersebut.
36
B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI
1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran adalah suatu aktifitas yang bertujuan. Tujuan belajar ini ada yang benar-benar disadari dan ada pula yang kurang begitu disadari
oleh orang yang belajar untuk diarahkan agar mencapai ketiga ranah, kognitif untuk memperoleh pengetahuan faktaingatan, pemahaman,
aplikasi dan kemampuan berpikir analisis, sintesis dan evaluasi adapun afektif untuk memperoleh sikap, apresiasi, karakterisasi, sedangkan
psikomotorik untuk memperoleh keterampilan fisik yang berkaitan dengan keterampilan gerak maupun ekspresi verbal dan non verbal.
37
Secara harfiah, Pendidikan berasal dari kata educare, yang artinya mengeluarkan suatu kemampuan. Jadi educare adalah membimbing
untuk mengeluarkan kemampun yang tersimpan dalam diri anak untuk tercapainya kedewasaan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan “Education
artinya pendidikan yang dikaitkan dengan pendidikan sekolah karena sekolah merupakan tempat dimana anak dididik melalui pendidikan secara
formal”.
38
36
Usman Basyirudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, h. 39-40.
37
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1995 h. 58-59.
38
Dwi Nugroho, ED, Mengenal Manusia dan Pendidikan, Yogyakarta : Liberty, 1998, Cet. Ke-1, h. 1
21
Secara terminologis, Drs. Ngalim Purwanto menjelaskan bahwa, pendidikan adalah segala usaha orang dewasa pada pergaulannya dengan
anak-anak dalam memimpin perkembangan jasmaniah dan rohaniahnya kearah kedewasaan.
39
Pendidikan dalam bahasa arab disebut tarbiyah, berasal dari kata kerja Rabba yang berarti mendidik, bertambah, tumbuh, memelihara,
merawat, berkembang, mengatur dan menjaga kelestarian atau eksistensinya sebagaimana dalam ayat ke 24 dari surat Al-Isra17 yaitu:
☺ ☺
☺ ⌧
☺⌧
Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil.
Dan ayat 18 surat As-Syura 26 yaitu:
⌧
Artinya: Firaun menjawab: Bukankah kami Telah mengasuhmu di antara keluarga kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan
kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.
“Tarbiyah juga berarti proses persiapan dan pengasuhan manusia pada fase-fase awal kehidupannya yakni pada tahap perkembangan masa
bayi dan kanak-kanak”.
40
Sedangkan secara istilah pendidikan dalam Islam menurut Ahmad Tafsir, adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang
agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran agama Islam.
41
39
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teorits dan Praktis, Bandung: Remaja Karya, 998,Cet. Ke-1, h. 3
40
Zuhairini, Abdul Gafir, Slamet AS, Yusuf, Metode Khusus Pendidikan Agama, Malang: Biro Ilmiah Tarbiyah, IAIN Sunan Ampel, 1981. Cet. Ke-7, h. 25
22
Sedangkan menurut Zakiah Daradjat, “pendidikan Islam berarti pembentukan pribadi muslim. Al-Syaibani mengemukakan pendidikan
Islam adalah proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya”.
42
Berdasarkan pengertian umum Pendidikan Agama Islam tersebut, Dirjen Pembinaan Kelembagaan agama Islam,Departemen Agama RI,
Merumuskan pengertian Pendidikan Agama Islam PAI diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami,
menghayati dan mengamalkan Agama Islam melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk
menghormati agama lain dalam hubungan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
43
Dalam menghadapi era globalisasi pendidikan memiliki tugas yang tidak ringan, disamping mempersiapkan peserta didik untuk meningkatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK diharapkan juga mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan IMTAQ terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu sebagaimana ketentuan dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, adalah keseluruhan
komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dengan demikian jelaslah bahwa kalau mendidik itu mengenai masalah perasaan, antara akal dan perasaan memang mempunyai
hubungan yang sangat erat.
41
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994, Cet. Ke-1, h. 32
42
Omar Muhammad Al-Touny al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang,1979, Cet. Ke-l, h. 11
43
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, CV. Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta: 1999 , h : 74
23
Pendidikan Islam merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lain, karena pada dasarnya pendidikan Islam
merupakan transformasi nilai - nilai Islam sebagai substansi dan implikasi dari segala aspek kehidupan.
2. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam