5
Karena itu, efektifitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah
diprogramkan dalam satuan pelajaran sebagai persiapan tertulis.
4
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa anak didik adalah subjek pendidikan, ini berarti bahwa sebagian besar keberhasilan pendidikan
tergantung pada faktor metode pendidikan yang digunakan dan proses belajar mengajar tidak akan berhasil kalau metode yang dipakai tidak mempunyai daya
tarik terhadap anak didik. Oleh karena itu guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam dituntut mempunyai kemampuan dan penguasaan yang baik
dalam faktor pengguanaan metode pendidikan agar guru Pendidikan Agama Islam dapat mendidik anak didiknya pintar dalam iptek dan imtaq.
Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk menyelidiki dalam
bentuk skripsi dengan judul “EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMP YAPIA CIPUTAT”.
B. Identifikasi Masalah
Efektif atau tidaknya suatu metode dapat dilihat dari tiga sudut pandang yaitu tahap perencanaan dan pemilihan metode, penggunaan atau
proses di kelas proses belajar mengajar PBM meliputi penyampaian materi dan perhatian siswa serta evaluasi mengukur keberhasilan metode yang telah
digunakan dengan melihat prestasi siswa. Dari uraian yang dipaparkan, ada beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi di antaranya adalah: 1.
Kurangnya perhatian siswa selama proses pembelajaran. 2.
Kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. 3.
Pada saat pelajaran berlangsung, ada beberapa siswa yang mengobrol, main handphone dan melakukan aktifitas lain yang tidak ada hubungannya
dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
4
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaih, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996 cet ke-1 hal: 87
6
4. Kurangnya siswa dalam memberikan respon terhadap metode
pembelajaran yag diterapkan oleh guru Pendidikan Agama Islam. 5.
Rendahnya pemahaman guru tentang materi yang hendak disajikan. 6.
Pandangan hidup guru itu sendiri. Bilamana dia seorang guru berpaham demokrasi liberal, maka biasanya lebih banyak memberikan kebebasan
luas kepada murid-muridnya melalui metode diskusi atau tanya jawab, atau dengan melalui metode proyek dan sebagainya. Akan tetapi bila guru
tersebut berpaham otoriter, maka yang disenangi adalah antara lain metode one-man show
yaitu berpidato atau ceramah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan tidak terlalu lebar pembahasannya,
maka penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1.
Kemampuan guru Pendidikan Agama Islam dalam menggunakan metode diskusi di kelas.
2. Keterampilan guru Pendidikan Agama Islam untuk menerapkan metode
diskusi di kelas. 3.
Hasil belajar dengan metode diskusi terdapat perbedaan yang signifikan yang pada nantinya dapat ditentukan apakah metode diskusi dapat
memberikan efektifitas yang nyata pada proses pembelajaran ataukah tidak.
D. Perumusan Masalah