Misi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah: •
Melakukan upaya efisiensi penggunaan air, energi dan sumber daya •
Melakukan upaya pemanfaatan air limbah •
Melakukan upaya pengurangan emisi udara •
Melakukan upaya pemanfaatan limbah, baik B3 maupun Non B3
4.3. Konsep Tanggung Jawab Sosial CSR Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari
Tanggung jawab sosial CSR PT. Toba Pulp Lestari, Tbk berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup stakeholders di area kerja perusahaan secara
berkelanjutan demi kelangsungan dan kejayaan perusahaan. Disamping itu CSR PT. Toba Pulp Lestari berpartisipasi untuk mengurangi angka kemiskinan melalui
pemberdayaan masyarakat, meningkatkan kemampuan enterpreuner para kontraktor lokal, meningkatkan kesehatan masyarakat lokal, dan kecerdasan sumber daya
manusia melalui pendidikan. Untuk melaksanakan CSR PT. Toba Pulp Lestari diangkatlah Pembina,
pengawas, dan pengurus yang mempunyai capabilitas mengenai CSR, bekerja sama secara efektif dengan kabupaten, kecamatan, desa yang terkait dengan aktivitas
hubungan antara pengelola dana CSR, Toba pulp Lestari dan masyarakat. Agar CSR berjalan efektif dan efisien maka dibuat rencana kerja strategik untuk kegiatan CSR
untuk jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek, dilengkapi dengan rincian program setahunan yang telah disepakati bersama-sama pemangku
kepentingan atau stakeholders. Agar program berjalan dengan baik maka perusahaan menyediakan dana untuk dialokasikan dengan bijaksana untuk melekukan kegiatan-
kegiatan CSR yang direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
Belajar dari pengalaman PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dulunya Bernama PT. Inti Indorayon Utama, Tbk dimana mengalami konflik terhadap masyarakat lokal
karena di nilai keberadaan Perusahaan ini sangat merusak lingkungan dan lahan pertanian, perikanan para masyarakat lokal. Hal ini snagat meresahkan masyarakat
dan merasa dirugikan, sehingga masyarakat menuntut agar PT. Inti Indorayon Utama supaya ditutup. Sehingga pemerintah menutup perusahaan ini dan pada tahun 2003
perusahaan ini dibuka kembali dengan nama yang baru yaitu PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dan dengan paradigma yang baru juga. Program CSR PT. Toba Pulp Lestari
Dimulai pada tahun 2003 semenjak perusahaan itu baru dibuka lagi. Tanggung Jawab Sosial CSR Perusahaan yang telah dilaksanakan oleh PT.
Toba Pulp Lestari terhadap masyarakat yang berada di sekitar daerah operasionalnya adalah sebagai berikut:
1. Bidang Sosial
A. Bidang Pendidikan
Melalui pemberian bantuan beasiswa kepada siswa SLTA yang berprestasi di kecamatan Porsea, dan pemberian beasiswa kepada
siswa SD, SLTP, SLTA di sekitar daerah forestry. Perusahaan telah membangun sekolah disekitar perusahaan yaitu sekolah tingkat SD,
SLTP dengan nama sekolah Bona Pasogit Indorayon dimana sekolah ini kualitasnya diakui. Perusahaan juga memberikan bantuan sarana
dan prasarana pendidikan bagi sekolah berupa beberapa unit komputer, dan yang lainnya. Tercatat PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
telah mengeluarkan dana sebesar Rp 798.608.094 untuk bidang pendidikan mulai Tahun 2003-2008.
B. Bidang Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
PT Toba Pulp Lestari juga melaksanakan pengobatan gratis untuk warga Desa Sosor Ladang. Pengobatan gratis yang rutin dilaksanakan
perusahaan penghasil Pulp ini, Masyarakat yang datang ke pengobatan itu, ditangani 2 doter dari klinik PT. TPL dibantu
beberapa perawat dari Puskesmas Porsea. pengobatan gratis ini rutin dilaksanakan bagi masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian akan
masyarakat yang ada di sekitar lingkungan PT TPL lokasi operasional perusahaan modal asing tersebut. Selain membantu masyarakat
sekitar, juga sebagai partispasi TPL turut serta mensukseskan program pemerintah yakni Indonesia sehat 2010. Perusahaan ini telah
mengeluarkan dana khusus untuk bidang kesehatan sebesar Rp 149.211.071 mulai dari tahun 2003-2008.
C. Kerohanian, Kebudayaan, dan bidang lain-lain
Perusahaan ini juga memperhatikan bidang kerohanian, kebudayaan, serta bidang lain-lainnya. Dimana perusahaan ini telah mengeluarkan
dana CSR sebesar Rp 4.037.150.999 sejak tahun 2003 sampai 2008. untuk bidang keagamaan, budaya, dan lain-lainya. Dana ini digunakan
dalam bantuan dalam acara keagamaan ,pembangunan rumah ibadah, serta acara kebudayaan di lingkungan masyarakat.
2. Bidang Infrastruktur
PT. TPL telah membangun berbagai sarana infrastruktur di sekitar kecamatan Porsea, berupa pembangunan dan perbaikan jalan yaitu
memperbaiki jalan sepanjang 1.321 meter menuju lokasi pabrik perusahaan penghasil pulp itu. Perbaikan jalan yang merupakan jalan
negara dilakukan di 5 titik yakni jalan di Simpang Sirait Uruk Porsea,
Universitas Sumatera Utara
Patane II, Lumban Huala I, lumban Huala IV dan Lumban Gurning. Selain jalan telah dibangun juga Gapura kota Porsea, irigasi, jembatan,
dll. PT. TPL telah mengeluarkan dana untuk bidang infrastruktur sebesar Rp 16.403.549.019 mulai dari tahun 2003-2008.
3. Bidang Ekonomi Masyarakat
A. Membuka lapangan kerja
Saat ini jumlah karyawan TPL ada 980 orang, terdiri 564 orang bekerja di pabrik dan 416 orang bekerja di sektor kehutanan. Program
perekrutan itu sendiri tidak selalu terkait karena ada kebutuhan. PT.TPL juga melakukan pola kemitraan dengan kontraktor lokal
sehingga pola kemitraan ini juga menyerap banyak tenaga kerja masyarakat lokal dan melakukan program pelatihan untuk pemuda
setempat, lalu dilanjutkan dengan praktik kerja di TPL. perekrutan tenaga kerja di TPL menerapkan konsep mengutamakan putra daerah
Tobasa. Untuk tenaga non skill, sudah pasti rekrut dari orang di sekitar TPL. Kalau masih tidak ada juga, baru dicari di tingkat
provinsi. TPL mencari orang yang paling dekat dari sini agar mempunyai rasa memiliki lebih tinggi. Lebih jauh lagi, TPL
melakukan program kemitraan dengan sasaran utama kalangan pengusaha setempat.
B. Bantuan Modal Usaha untuk Masyarakat
Mengingat mayoritas penduduk kecamatan Porsea mata pencariannya adalah bertani maka PT. Toba pulp lestari membuat suatu program
pemberdayaan masyarakat yaitu program pertanian terpadu. Perusahaan melakukan pembinaan terhadap masyarakat yaitu
Universitas Sumatera Utara
membuat pelatihan supaya masyarakat paham cara bertani dan beternak dengan baik. Setelah masyarakat siap dilatih, masyarakat
dibekali modal dari perusahaan berupa sapi, bantuan buat kandang, bibit ikan mas, dan lain-lain.
4.4. Kebijakan Pelaksanaan Program