1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana pengaruh stres kerja, dan konflik terhadap kepuasan kerja pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Labuhan Ruku?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk : Untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan konflik terhadap kepuasan kerja
Pegawai pada Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Labuhan Ruku.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk : 1.
Memberikan masukan kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Labuhan Ruku, yang berkaitan dengan stres kerja, dan konflik terhadap
kepuasan kerja pegawai. 2.
Bagi program studi Ilmu Manajemen Konsentrasi Kebijakan Publik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,
3. Sebagai menambah wawasan secara ilmiah dalam bidang Ilmu Manajemen
khususnya yang berkaitan dengan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan.
Universitas Sumatera Utara
4. Bahan referensi atau perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang akan
melakukan penelitian yang sama dimasa mendatang.
1.5. Kerangka Berpikir
Adanya kepuasan kerja pegawai merupakan aspek yang sangat penting bagi suatu organisasi seperti unit kerja Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Labuhan Ruku.
Peran pegawai merupakan harapan dari unit kerja untuk dapat menjalankan strategi dan sistem pemasyarakatan. Oleh karena itu, sangatlah penting menerapkan kepuasan
kerja yang mampu mendorong semua pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Labuhan Ruku untuk dapat memberikan konstribusi yang positif terhadap pencapaian
tujuan dari sistem pemasyarakatan. Menurut Wexley dan Yukl 1977, menyatakan bahwa :
“Kepuasan kerja sebagai perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hubungan Antara Kepuasan kerja dengan disiplin kerja. Kepuasan kerja
secara umum merupakan sikap terhadap pekerjaan yang didasarkan pada evaluasi terhadap aspek-aspek yang berbeda bagi pekerja. Sikap seseorang
terhadap pekerjaannya tersebut mengambarkan pengalaman-pengalaman menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam pekerjaan dan harapan
harapan mengenai pengalaman mendatang”. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan ini dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan
luar pekerjaan. Hal ini akan membuat para pegawai termotivasi untuk bekerja dengan optimal yang pada akhirnya tujuan organisasi dapat terwujud dengan tingkat efisien
dan efektivitas yang tinggi Fathoni, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakkeseimbangan fisik dan psikis, mempengaruhi emosi, proses berpikir dan
kondisi seorang karyawan. Stres kerja yang terlalu beras dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Sebagai hasilnya, pada diri
para karyawan berkembang berbagai gejala stres yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Orang yang sering menjadi mudah marah dan agresif tidak
dapat rileks atau menunjukan sikap yang tidak kooperatif Rivai, 2008. Stres merupakan hal yang wajar karena terbentuk pada diri manusia sebagai
respon dan merupakan bagian dari kehidupan terlebih menghadapi kemajuan zaman, di pihak lain beban kerja semakin bertambah. Keadaan ini akan menuntut energi
pegawai dari yang sebelumnya. Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Orang-orang yang
mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis Hasibuan, 2005. Luthans dalam Yulianti, 2000 mendefinisikan stres sebagai suatu tanggapan
dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaaan individu dan proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang
terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan dan
tanggapan setiap individu dalam menghadapinya dapat berbeda.
Manusia bukan hanya konsumen produk yang menghasilkan organisasi-
organisasi tersebut tetapi manusia pula merupakan komponen utama memproses input menjadi output. Proses input menjadi output tentu sangat dipengaruhi oleh
kepribadian manusia yang berbeda-beda misalnya sifat, nilai-nilai, keinginan dan minat. Dengan adanya perbedaan kepribadian pada diri manusia tersebut
Universitas Sumatera Utara
kemungkinannya akan terjadi konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindari. Heidjrachman dan Husnan, 2002.
Hal senada juga dikemukakan oleh Hardjana 1994, bahwa konflik adalah perselisihan, pertentangan antara dua orangdua kelompok dimana perbuatan yang
satu berlawanan dengan yang lainnya sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu. Kedua pendapat terakhir menganggap bahwa pertentangan antar individu
dan kelompok sebagai perilaku yang mengganggu pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian konflik diartikan sebagai peristiwa yang dapat merugikan
organisasi. Untuk itu, perlu diperhatikan agar pegawaipetugas sebagai penunjang
terciptanya produktivitas kerja dalam bekerja senantiasa disertai dengan perasaan senang dan tidak terpaksa sehingga akan tercipta kepuasan kerja para pegawai
Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Labuhan Ruku.
Konflik Stres Kerja
Kepuasan Kerja
Gambar 1.1. Kerangka Berpikir Hipotesis
Universitas Sumatera Utara
1.6. Hipotesis