Uji Heteroskedastisitas Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Tabel .4.8. Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF Collinearity Statistics Constant Tolerance VIF Stres Kerja .995 1.005 Konflik .995 1.005 a Dependent Variable: Kepuasan Sumber : Hasil Penelitian,2009 data diolah Hasil perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF seperti yang ditunjukkan tidak ada variabel independen motivasi dan kedisiplinan yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar varibel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Masalah yang lain kemungkinan dapat timbul dalam analisa regresi berganda adalah heteroskedastitas. Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu pengamatan. Mendeteksi apakah ada atau tidak ada gejala heteroskedasitas dapat dilakukan dengan menganalisis penyebaran titik-titik yang terdapat pada scatter plot yang dihasilkan program SPSS dengan dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali 2005 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara c. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka telah terjadi Heteroskedasitas. Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 Kepuasan Kerja 25 20 15 10 5 Scatterplot Dependent Variable: Kepuas Scatterplot Dependent Variable: Kepuasan Kerja d. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual ini tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Sumber Hasil Penelitian, 2009 data diolah Gambar 4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pada Gambar 4.3 diatas dapat dijelaskan bahwa pada grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan model regresi linier berganda terbebas dari uji asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian ini. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kepuasan kerja pegawai berdasarkan variabel independen. 4.4. Pengujian Hipotesis 4.4.1. Hasil Analisis Regresi penelitian