Biografi Raja Abdul Aziz

BAB III UPAYA RAJA ABDUL AZIZ DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN DI ARAB SAUDI

A. Biografi Raja Abdul Aziz

Pada awal abad ke-18 lahirlah seorang idealis muslim di Nejd yang bernama Abdul Aziz ibn Abdul Rahman ibn Faisal Sa’ud, yang kemudian memulai suatu gerakan Islam murni di Nejd dengan tujuan membawa Islam kembali ke ajarannya yang asli. Gerakan ini bernama Wahabi yang pada awalnya di pelopori oleh Muhammad Abdul Wahhab yang pada saat itu mendapatkan penganutnya yang kuat di dalam keluarga penguasa Saudi. Dan di antara salah satu penganutnya atau pengikutnya adalah Abdul Aziz ibn Abdul Rahman ibn Faisal al- Sa’ud pendiri kerajaan Saudi Arabia yang lahir pada tahun 1880 M, di ibukota Saudi, Riyadh. 39 Raja Abdul Aziz ibn Abdul Rahman ibn Faisal Sa’ud 1880-1953 yang lebih dikenal dengan nama Raja Abdul Aziz al- Sa’ud, dilahirkan di Riyadh dari seorang ayah yang bernama Abdul Rahman, yang pada waktu itu merupakan Sultan dari kota Nejd. Ayahnya diusir dari Riyadh pada tahun 13091891 oleh seorang pejabat penasihat keluarga dari Ha’il hingga akhirnya ia mencari perlindungan ke Kuwait. 40 39 Jamil Ahmad, Seratus Muslim Terkemuka. Penerjemah Pustaka Firdaus Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994, h. 351. 40 Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam Ringkas, Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 1999, h. 154. 31 Ibnu Saud yang dilahirkan di Riyadh adalah merupakan anak pasangan Abdul Rahman bin Faisal dan Sarah binti Ahmad al-Kabir Sudayri. Pada tahun 1890, semasa berusia sepuluh tahun, Ibnu Saud mengikuti keluarganya dalam pengasingan ke Kuwait setelah direbutnya tanah keluarga oleh Dinasti Rashidi. Beliau menghabiskan masa kanak-kanaknya di Kuwait dalam keadaan tidak berharta. 41 Dan untuk mengetahui tentang biografi seseorang lebih mendalam, ilmu moderen telah membuktikan bahwa lingkungan kehidupan seseorang memainkan peranan pokok dalam membina dan membentuk kepribadian seseorang, maka keterkaitan seseorang dengan kondisi lingkunganya. Sejak masa kanak-kanak, secara ekonomis, sosial, budaya memiliki pengaruh besar dalam pembentukan dan penyiapan kepribadian seseorang untuk peran masa depan yang hendak ia lakukan. Dan siapa saja yang telah mempelajari kondisi lingkungan tempat Raja Abdul Aziz yang dibesarkan di daerah Nejd, pasti akan memahami bahwa kondisi lingkungan sekitar tempat pertumbuhan dirinya dalam berbagai bidang yang merupakan faktor pendukung pertama dalam pembentukan kemauan keras Raja Abdul Aziz. Tidak terdapat perbedaan di antara berbagai sumber, bahwa Raja Abdul Aziz tumbuh berkembang pada masa terjadinya perselisihan antara keluarganya yang menyeret mereka kepada perang saudara. Dan di tengah-tengah situasi ini Imam Abdurrahman bin Faisal bin Turki al- Sa’ud ayahanda Raja Abdul Aziz sangat memperhatikan agar anaknya mempelajari prinsip-prinsip membaca 41 http:sadeng-online.blogspot.com200902king-abdul-aziz-bin-saud.html dan menulis, menghafal beberapa surah al- Qur’an mempelajari ilmu-ilmu syara ’ dan memperoleh pendidikan agama yang benar. 42 Kiranya memang sedikit sulit untuk mengetahui sejarah seseorang seperti Abdul Aziz yang berkuasa sejak sekitar tahun 1901 sampai tahun 1953, di mana pada masanya itu beliau menghadapi bermacam-macam peristiwa besar dan kecil, mudah dan sukar serta melaksanakan berbagai soal politik dan masyarakatan yang sebagian besar dari pemimpin-pemimpin lain tidak sanggup untuk menjalankannya. 43 Abdul Aziz sebenarnya hanya seorang manusia biasa, di mana pada masa hidupnya ia pun memulai kehidupan dengan belajar dan menimba ilmu seperti kebanyakan orang lainnya. Namun situasi yang dialami keluarga begitu cepat mendorong Abdul Aziz untuk meninggalkan kehidupan sekolah, dan condong kepada kehidupan kepahlawanan, dan persiapan dirinya untuk ikut di dalam berbagai peristiwa yang dialami oleh keluarganya. Namun hal ini tidak membuat Raja Abdul Aziz takut, malah beliau menyambut hal itu dengan senang, yang membuatnya untuk ikut dalam peristiwa yang dialami keluarganya. Tidak lama kemudian beliau belajar cara berperang, di mana beliau belajar menggunakan senjata, memainkan pedang, menaiki kuda serta menaiki unta. Ayah beliau juga mengarahkan kepada kegiatan olahraga, yang membuat ia dapat mengalahkan para sebayanya dan dapat mengungguli 42 Departemen Pendidikan Tinggi Universitas Islam Imam Muhammad Bin Saud, Kumpulan Makalah Sejarah Raja Abdul Aziz, h. 55. 43 Nehad Algadry, Tantangan Yang Besar. Dzia Shahab Jakarta: Pusaka, 1966, h. 21. prestasi mereka pada bidang ini. Orang tuanya juga mengajarkan etika keluarga dan membuatnya senang untuk mendengarkan sejarah kakeknya, Imam Faisal bin Turki, tentang keberanian dan berbagai kehidupan kerasnya. Maka cara yang konsisten dalam mengembangkan pribadinya, baik bersifat duniawi maupun keagamaan yang berdasarkan pada iman yang kuat kepada kekuasaan Allah merupakan faktor pendukung bagi pembentukan kemauan keras dan kepercayaan diri Raja Abdul Aziz al- Sa’ud. Pada waktu itu Raja Abdul Aziz ikut keluar menemani ayahnya serta keluarganya dari Riyadh menuju kehidupan desa, setelah hijrah dari Riyadh, sehingga mereka mendapatkan tempat perlindungan. Pada masa ini sungguh kehidupan mereka sangat keras, Raja Abdul Aziz mempelajari banyak hal seperti kebiasaan dalam kehidupan yang keras, sabar dalam berbagai kesusahan, mengenal dinamika zaman serta berbagai tabiat orang. Kehidupan ini pun juga memperkuat kemauan dan percaya diri, sehingga dapat membantunya melewati berbagai kesulitaan dan merupakan salah satu faktor pendukung dalam pembentukan kemampuan dan kepercayaan kepada dirinya. 44 Setelah berpindah dari Riyadh, ke Kuwait yang terletak di ujung Teluk Persia, menjadikan negara Kuwait sebagai tempat tinggal keluarga Ibn Sa’ud. Di sini mereka tinggal di sebuah rumah yang sangat kecil yang berbeda jauh ketika mereka tinggal di Riyadh yang merupakan sebuah istana. 44 Departemen Pendidikan Tinggi Universitas Islam Imam Muhammad Bin Saud, Kumpulan Makalah Sejarah Raja Abdul Aziz, h. 56. Keluarga Saud, karena merupakan keluarga besar mereka berdesak-desakan tinggal di rumah tersebut. Dibandingkan istana yang luas di Riyadh, dengan sejumlah pelayan dan budak, kehidupan kota yang menjemukan ini sangat menekan mereka. Syekh Muhammad orang yang menampung keluarga al- Saud, yang merupakan Syekh dari Kuwait jarang membayarkan santunan yang telah dijanjikan karena pemerintah Turki jarang membayar kepadanya, dan meskipun ramah ia juga kikir dan tidak ada kemauan untuk membantu keluarga Saud. Bagi Ibnu Saud, ia tinggal di Kuwait penuh pengalaman baru. Sampai saat itu, ia juga tinggal dengan kaum Murra 45 yang sangat primitif dan liar. Ibnu Saud juga hidup sebagaimana lazimnya pemuda Arab. Ia juga senang dan sering bersantai-santai di pelabuhan sambil mendengarkan cerita- cerita para pelaut. Ia duduk dan sering tenggelam dalam obrolan bersama para pedagang dan pelancong, syekh-syekh dari Baghdad, Damaskus dan Konstantinopel. Ibnu saud sangat kuat dengan akal cerdas serta sikapnya yang terbuka. 46 Di Kuwait ini juga merupakan tempat sekolah Abdul Aziz al- Sa’ud mempelajari seni politik serta praktis. Ia dapat mengamati berbagai peristiwa pertentangan, yang waktu itu terjadi di antara keluarga Shabah demi mencapai pintu pemerintahan. Hal ini juga merupakan peristiwa pertama yang direkamnya dari berbagai peristiwa pergolakan. Ia belajar bahwa dunia 45 Kaum Murra: kaum di mana keluarga Ibnu saud tinggal bersama yang berasal dari tepi Samudra Hindia. H. C. Armstrong, Jejak Sang Penguasa Riwayat Hidup Ibn Sa’ud Pendiri Kerajaan Arab-Saudi. Penerjenah Ati Nurbaiti, dkk Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991, hlm. 14. 46 H.C. Armstrong, Jejak Sang Penguasa, Riwayat Hidup Ibn Sa’ud Pendiri Kerajaan Arab- Saudi, h. 14-15. ini milik orang-orang yang menang. Akhirnya ia mendapatkan bahwa Mubarok saudara dari Syekh Kuwait mendekatinya dan memberikan keleluasaan padanya untuk menghadiri berbagai majlisnya dan mendengarkan berbagai pembicaraannya dengan wakil negara-negara asing di wilayah Teluk seperti Inggris, Rusia, Jerman, Utsmaniyah. Ia pun melihat berbagai orientasi dan aliran politik yang saling bertentangan. Dan dari berbagai hal tersebutlah dapat terlihat bahwa kehidupan yang diwarnai aneka macam orientasi politik merupakan salah satu faktor pendukung utama yang mengajarkan kepada Abdul Aziz bahwa kemauan keras dan percaya diri termasuk dari faktor-faktor pembentukan kepribadian yang dengannya dapat menghadapi berbagai aliran-aliran politik yang dialami wilayah ini, yang hingga akhirnya dia menjadi seorang raja di Saudi Arabia. 47

B. Usaha-usaha yang Dilakukan Raja Abdul Aziz dalam Merebut Wilayah-