Sejarah Penemuan Vitamin C Sifat Kimia dan Metabolisma Vitamin C

kadar peroksidasi lipid dalam testis dan pada kelompok jangka pendek memperlihatkan kerusakan oksidatif yang lebih besar bila dibandingkan dengan kelompok jangka panjang.

2.2. Vitamin C

2.2.1. Sejarah Penemuan Vitamin C

Asam askorbat alami banyak terdapat pada buah-buahan seperti jeruk, jeruk lemon, semangka, strawberi, mangga dan nenas serta sayur-sayuran berwarna hijau seperti brokoli dan kembang kol Padayatty et al., 2003. Hewan juga dapat memproduksi asam askorbat, dari glukosa-D atau galaktosa-D seperti pada tumbuh- tumbuhan Naidu, 2003. Akan tetapi manusia dan golongan primata lainnya, babi dan kelelawar pemakan buah tidak dapat mensintesa asam askorbat karena tidak memiliki enzim gluconolactone oxidase Luck et al., 1995. Baik asam askorbat yang alami maupun sintetis memiliki rumus kimia yang identik dan tidak terdapat perbedaan aktivitas biologi maupun bioavailabilitasnya Naidu, 2003.

2.2.2. Sifat Kimia dan Metabolisma Vitamin C

Vitamin C adalah asam xyloascorbat-L asam askorbat, AA, dengan hasil oksidasi pertamanya asam dehidroaskorbat dehydro AA yang juga mempunyai aktivitas vitamin C Hughes, 1973, bersifat larut dalam air dan labil serta berperan penting dalam biosintesa kolagen, karnitin dan berbagai neurotransmitter Naidu, 2003. Asam askorbat adalah merupakan 6 karbon lakton yang disintesa dari glukosa yang terdapat dalam liver Padayatty et al., 2003. Suparni : Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Jumlah Sperma Dan Morfologi Sperma Mencit Jantan Dewasa Mus musculus, L. Yang Dipaparkan Monosodium Dlutamate MSG, 2009. Asam askorbat merupakan donor elektron dan reducing agent karena dapat mendonorkan dua elektron dari dua ikatan antara karbon kedua dan ketiga dari 6 molekul karbon, hal tersebut menyebabkan dia berfungsi sebagai antioksidan karena mampu mencegah zat komposisi yang lain teroksidasi. Setelah vitamin C mendonorkan elektronnya, dia akan menghilang dan digantikan oleh radikal bebas semidehydroaskorbic acid atau radikal ascorbyl, bila dibandingkan dengan radikal bebas yang lain, radikal ascorbyl ini relatif stabil dan tidak reaktif Padayatty et al., 2003. Bila radikal ascorbyl dan dehydroascorbic acid sudah dibentuk maka dia akan dapat direduksi kembali menjadi asam askorbat sedikitnya dengan tiga jalur enzim yang terpisah dengan cara mereduksi komponen yang terdapat di sistem biologi seperti glutation, akan tetapi pada manusia hanya sebagian yang direduksi kembali menjadi asam askorbat. Dehydroascorbic acid yang telah terbentuk kemudian dimetabolisme dengan cara hidrolisis Padayatty et al., 2003.

2.2.3. Efek Kimia Vitamin C