karena masyarakat pembayar pajak harus membayar beban biaya konstruksi yang tinggi.
109
Demikian pula di Indonesia, persekongkolan tender mengakibatkan kegiatan pembangunan yang berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN dikeluarkan secara tidak bertanggung jawab, dan pemenang tender yang bersekongkol mendapatkan keuntungan jauh di atas harga normal, namun kerugian
tersebut dibebankan kepada masyarakat luas.
110
Dari uraian di atas maka perbuatan yang tidak patut dilakukan dan sangat bertentangan dengan etika pengadaan barangjasa intinya adalah apabila salah satu
pihak atau keduanya secara bersama-sama melakukan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
3. Norma Pengadaan Barang dan Jasa
Norma atau kaidah kaedah merupakan pelembagaan nilai-nilai baik dan buruk dalam bentuk tata aturan yang berisi kebolehan, anjuran atau perintah.
111
Baik anjuran maupun perintah dapat berisi kaidah yang bersifat positif dan negatif
sehingga mencakup norma anjuran untuk tidak mengerjakan sesuatu, dan norma perintah untuk melakukan atau perintah untuk tidak melakukan sesuatu.
112
109
Naoki Okatani, “Regulations on Bid Rigging in Japan, The United States and Europe”, Pacific Rim Law Policy Journal, March, 1995, hlm. 251.
110
”Persekongkolan Tender Pemerintah Kian Parah”, Harian Suara Karya, 17 Oktober 2001.
111
Jimly Asshiddiqie, Perihal Undang-Undang, Jakarta: Konstitusi Press, 2006, hlm. 1.
112
Ibid.
Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B
Labuhan Deli, 2009
Norma berasal dari kata nomos yang berarti nilai dan kemudian dipersempit maknanya menjadi norma hukum. Karya Plato yang berjudul nomoi bisa
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah The Law,
113
sedangkan kaidah dalam bahasa Arab qo’idah yang berarti ukuran atau nilai pengukur. Dari segi
tujuannya, kaidah hukum atau norma hukum itu tertuju kepada cita kedamaian hidup antara pribadi het recht wil de vrede, karena itu sering dikatakan bahwa penegak
hukum itu bekerja to preserve peace.
114
Oleh karena itu, agar tujuan pengadaan barang dan jasa dapat tercapai dengan baik, maka semua pihak yang terlibat dalam proses pengadaan harus mengikuti
norma yang berlaku. Suatu norma baru ada apabila terdapat lebih dari satu orang, karena norma pada dasarnya mengatur tata cara bertingkah laku seseorang terhadap
orang lain atau terhadap lingkungannya.
115
Sebagaimana norma lain yang berlaku, norma pengadaan barang dan jasa terdiri dari norma tidak tertulis dan norma tertulis. Norma tidak tertulis pada
umumnya adalah norma yang bersifat ideal, sedangkan norma tertulis pada umumnya adalah norma yang bersifat operasional.
113
Plato, The Laws, translated by: Trevor J Saunders, New York: Penguin Books, 2005, hlm. 12.
114
Garner Bryan A, Black Law Dictionary, ST. Paul, Minn: West Group, 1968, hlm. 3.
115
Maria Farida Indarti, Ilmu Perundang-Undangan Dasar-Dasar dan Pembentukannya, Jakarta: Kanisius, 1998, hlm. 5
Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B
Labuhan Deli, 2009
4. Prinsip Pengadaan Barang dan Jasa