Syarat-Syarat Khusus Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana/ Tahanan (Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli)

2. Jika penyedia jasa tidak melakukan hal tersebut butir 1, pengguna jasa dapat memperhitungkan pembayaran kepada penyedia jasa sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. i. Penyesuaian biaya Penyesuaian biaya adalah ketentuan mengenai harga kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian biaya. Dalam Proses Pengadaan Barang dan Jasa dalam hal Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan di lingkungan Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli telah memenuhi syarat-syarat umum suatu kontrak yang tertuang dalam setiap tahapan pengadaan hingga dicapainya kesepakatan dengan terbitnya Surat Perjanjian Borongan Kontrak

3. Syarat-Syarat Khusus

Kontrak Syarat-syarat khusus kontrak adalah ketentuan-ketentuan yang merupakan perubahan, tambahan danatau penjelasan dari ketentuan-ketentuan yang ada pada syarat-syarat umum kontrak. Syarat-syarat khusus kontrak terdiri atas 138 : 1. Ketentuan umum Ketentuan umum berisi uraian lebih lanjut dari ketentuan yang ada di dalam syarat-syarat umum kontrak, misalnya : 138 Herry Kamaroesid, Tata Cara Penyusunan........, Op.Cit., hlm. 21. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 a. Defenisi tambahan ketentuan butir 1 syarat umum kontrak Dalam defenisi ini dijelaskan tambahan dari istilah-istilah kontrak yang masih perlu diberi arti atau ditafsirkan artinya. b. Asal barang tambahan ketentuan butir 3 syarat umum kontrak Dijelaskan lebih terinci mengenai dari mana asal barangjasa yang terjadi obyek kontrak. c. Jaminan tambahan ketentuan butir 6 syarat umum kontrak Dijelaskan mengenai besarnya jaminan, bentuk dan jangka waktu berlakunya jaminan. d. Asuransi tambahan ketentuan butir 7 syarat umum kontrak Dijelaskan mengenai apa yang perlu diasuransikan dan besarnya premi serta siapa yang menanggung premi asuransi tersebut. e. Pembayaran tambahan ketentuan butir 8 syarat umum kontrak 1. Tahap pembayaran dengan cara bulanantermijn, dari pembayaran pertama sampai dengan pembayaran terakhir; 2. Rincian mengenai jumlah pembayaran; 3. Penjelasan mengenai mata uang yang digunakan; f. Harga tambahan ketentuan butir 9 syarat umum kontrak Penjelasan lebih rinci mengenai harga kontrak dan sumber pembiayaan. g. Hak dan kewajiban para pihak tambahan ketentuan butir 11 syarat umum kontrak. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 h. Penjelasan perselisihan tambahan ketentuan butir 16 syarat umum kontrak Penjelasan mengenai pengadilan mana atau badan arbitrase mana yang dipilih untuk menyelesaikan perselisihan antara para pihak dalam kontrak. 2. Ketentuan khusus Ketentuan khusus berisi perubahan danatau tambahan dari syarat-syarat umum kontrak, misalnya : a. Kontrak pengadaan barang Layanan tambahan menjelaskan jenis layanan tambahan yang diperlukan, contohnya layanan purna jual. b. Kontrak pengadaan jasa konsultansi Layanan tambahan pembuatan maketmodel dari hasil desain. c. Kontrak pengadaan pekerjaan jasa pemborongan. 1 Kompensasi Menjelaskan hal-hal lain yang tergolong sebagai terjadinya kompensasi. 2 Pedoman pengoperasian dan perawatan tambahan ketentuan-ketentuan khusus syarat-syarat umum kontrak, yaitu : a Hal-hal yang disyaratkan dalam petunjuk pengoperasian dan perawatan; b Hal–hal yang tidak dimasukkan dalam ketentuan petunjuk pengoperasian dan perawatan. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 3. Dokumen lain yang merupakan bagian kontrak Dokumen berikut ini menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari kontrak. a. Untuk kontrak jasa pemborongan, terdiri dari: a. Surat penunjukkan; b. Surat Penawaran; c. Spesifikasi umum; d. Spesifikasi khusus; e. Gambar-gambar f. Agenda dalam proses pemilihan yang kemudian dimasukkan di masing- masing substansinya; g. Daftar kuantitas dan harga untuk kontrak harga satuan; h. Dokumen lainnya, misalnya: a Dokumen penawaran lainnya; b Jaminan pelaksanaan; c Jaminan uang muka. b. Untuk pengadaan barangjasa lainnya, terdiri dari: a. Surat penunjukan b. Dokumen penawaran c. Spesifikasi umum d. Spesifikasi khusus; e. Gambar-gambar; Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 f. Agenda proses pemilihan yang kemudian dimasukkan di masing-masing substansinya; g. Daftar kuantitas dan harga untuk kontrak harga satuan; h. Dokumen lainnya, misalnya : a Jaminan pelaksanaan; b Jaminan uang muka. Dalam Proses Pengadaan Barang dan Jasa dalam hal Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan di lingkungan Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli juga telah memenuhi syarat-syarat khusus suatu kontrak dimana dalam syarat-syarat khusus ini mengatur mengenai ketentuan-ketentuan yang merupakan perubahan, tambahan danatau penjelasan dari ketentuan-ketentuan yang ada pada syarat-syarat umum kontrak. D. Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Untuk Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan di Lingkungan Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Pada proses pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan di lingkungan Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli terdapat kegiatan- kegiatan yang harus dilakukan sebelum terjadinya perjanjian pengadaan Bahan Makanan. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikatakan merupakan fase yang mendahului terjadinya perjanjian precontrcatuale. Fase sebelum kontrak atau lazim disebut prosedur pelelangan terjadi karena pengadaan Bahan Makanan dilakukan Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 melalui pelelangan, dimulai sejak adanya pemberitahuanpengumuman sampai dengan pelulusan dari pelelangan gunning sebagai berikut 139 : a Pemberitahuanpengumuman secara umum atau secara terbatas tentang adanya pelelangan pekerjaan. Penjelasan aanwijzing mengenai pekerjaan sampai dengan bestek syarat-syarat yang telah ditetapkan dan persyaratan-persyaratan pekerjaan. Pengumuman tentang adanya pelelangan umum atau terbatas memuat petunjuk-petunjuk dimana bestek harus diambil, dimana penjelasan tentang pekerjaan aanwijzing akan disampaikan, yang memungkinkan adanya penambahan ataupun perubahan terhadap bestek yang telah disusun, dimana tempat lokasi proyekpekerjaan, dimana tempat pendaftaran dan batas waktu pendaftaran, dimana dan kapan saat pelelangan akan diadakan. Mengenai penjelasan-penjelasan yang telah diberikan kepada para penyedia barangjasa itu disusunlah dalam suatu berita acara. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 Lampiran I Tentang Pelelangan dicantumkan bahwa pada pengumuman pelelangan antara lain dimuat 140 : 1. Nama instansi yang akan mengadakan pelelangan; 2. Uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang yang akan dibeli; 139 Lihat Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120. 140 Lampiran I Tentang Pelelangan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 3. Syarat-syarat peserta pelelangan; 4. Tempat, hari dan waktu untuk mendaftarkan diri sebagai peserta; 5. Tempat, hari dan waktu untuk memperoleh dokumen lelang dan keterangan- keterangan lainnya; 6. Tempat, hari dan waktu untuk memberikan penjelasan mengenai dokumen lelang dan keterangan-keterangan lainnya; 7. Tempat, hari dan waktu pelelangan akan diadakan; 8. Tempat, hari dan waktu penyampaian surat penawaran. Penyedia barangjasa yang berniat untuk melaksanakan pekerjaan tersebut setelah memenuhi persyaratan diwajibkan dapat mendaftarkan secara tertulis yaitu melakukan penawaran secara tertulis dengan mengingat batas waktu yang telah disebutkan dalam pengumuman, untuk kemudian ikut dalam pelelangan tender. b Persyaratan prakualifikasi, kualifikasi dan klasifikasi terhadap penyedia barangjasa. Dalam prosedur pengadaan Bahan Makanan setelah adanya pemberitahuan kepada para penyedia barangjasa melalui iklan atau undangan, maka sebelum ikut dalam penawaran dan pelelangan pelelangan umum dan terbatas para penyedia barangjasa harus memenuhi persyaratan prakualifikasi terlebih dahulu. Persyaratan prakualifikasi ditunjukan untuk dapat mengadakan penilaian terhadap penyedia barangjasa mengenai kemampuan ataupun mutu dari penyedia barangjasa. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 Prakualifikasi disyaratkan khusus bagi penyedia barangjasa yang akan ikut serta dalam suatu penawaran dan pelelangan dalam pengadaan Bahan Makanan tersebut. Prakualifikasi dalam hal ini merupakan kualifikasi sementara momentori qualification yang diadakan pada saat sebelum pelelangan pekerjaan. Jadi prakualifikasi hanya berlaku untuk suatu penentuan saja, dan merupakan seleksi pendahuluan saja. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003, telah ada unsur-unsur yang disyaratkan untuk lulus dalam Prakualifikasi sebagai berikut 141 : 1. Adanya akta pendirian beserta perubahan-perubahan jika ada, daftar susunan pemilik modal, susunan pengurus. 2. Sertifikat penyedia barangjasa kecuali LSM dan dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang 3. Adanya surat izin usaha yang masih berlaku. 4. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak 5. Mempunyai alamat yang sah, jelas dan nyata 6. Mempunyai Referensi Bank 7. Kemampuan modal usaha 8. Berada dalam keadaan mampu dan tidak dinyatakan pailit 141 Lihat Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 9. Mempunyai referensi pengalaman pekerjaan untuk bidang usaha yang diprakualifikasikan. 10. Pemimpin perusahaan tidak berstatus Pegawai Negeri 11. Syarat-syarat golong pemborong 12. Pemberian kelonggaran bagi pemborongrekaan golongan ekonomi lemah berupa pemberian bobot yang lebih tinggi dalam penilaian kriteria prakualifikasi. Persyaratan lulus prakualifikasi demikian berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang selama satu tahun. Adapun mengenai persyaratan Prakualifikasi calon peserta lelang dilakukan sebagai berikut : 1. Panitia meneliti dan menilai data kualifikasi calon peserta lelang dengan menggunakan ketentuan yang telah ditentukan. 2. Sertifikat penyedia barangjasa yang dikeluarkan asosiasi perusahaanprofesi digunakan sebagai salah satu acuan untuk memudahkan panitia untuk melakukan prakualifikasi. 3. Panitia melakukan penelitian dan penilaian yang meliputi kemampuan dari segi administrasi dan finansial, kemampuan sumber daya manusia, pengalaman dan prestasi kerja. 4. Calon peserta lelang yang dinyatakan lulus dalam tahap prakualifikasi dicatat untuk diundang mengikuti pelelangan. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 c Pemenuhan jaminan yang diwajibkan dalam pengadaan Bahan Makanan yaitu jaminan tender, jaminan pelaksana, jaminan uang muka, dan jaminan pemeliharaan dan pelelangan terbatas, cara menentukan kelulusan. Dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 Lampiran I Tentang Pelelangan untuk penyedia barangjasa ditentukan bahwa pelaksanaan pemborong dapat dilakukan melalui 142 : 1. Pelalangan Umum; 2. Pelelangan Terbatas. Pelalangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa danatau pada papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, sehingga masyarakat luas dunia usaha berminat dapat mengikutinya. Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan diantara pemborongatau rekanan yang dipilih dari pemborongatau rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu DRM sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau klasifikasi kemampuannya. Untuk ikut serta dalam pelelangan umum penyedia barangjasa harus menyertakan pada surat penawarannya hal-hal sebagai berikut : 1. Neraca perusahaan terakhir, daftar susunan pemilik modal, susunan pengurus dan akte pendiriannya beserta perubahan-perubahannya. 142 Lihat Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 2. Izin usaha dalam bidang-bidang pekerjaan yang akan dilaksanakanbarang yang akan diserahkan 3. Cukup pengalaman dalam usahanya. 4. Peralatan yang diperlukan 5. Referensi Bank dengan ketentuan bahwa referensi Bank Luar negeri harus mendapatkan rekomendasi Bank Indonesia. Dalam pelelalangan dengan nilai diatas Rp. 50.000.000 lima puluh juta rupiah harus menyerahkan surat jaminan bank pemerintah atau bank lainlembaga keuangan lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sebesar antara 1 satu persen sampai 3 tiga persen dari perkiraan harga penawaran. Jika peserta berkedudukan diluar negeri diserahkan surat jaminan dari Bank Devisa di Indonesia atau Bank di Luar Negeri yang direkomendasikan oleh Bank Indonesia. Jaminan penawaran tersebut segera dikembalikan apabila yang bersangkutan tidak menjadi pemenang dalam pelelangan. Jaminan penawaran menjadi milik negara, apabila peserta pelelangan mengunduran diri setelah memasukkan surat penawarannya dalam kontrak pelelangan. Pada prinsip penerbitan bond hanya diperuntukkan bagi penyedia barangjasa yang sudah menjadi nasabah surety bond, dan telah ditetapkan plafon kemampuannya untuk melaksanakan proyek kreditur. Dengan demikian berarti bahwa penyedia barangjasa yang bukan nasabah surety bond tidak akan pernah dijamin oleh surety bond. Untuk dapat menjadi nasabah surety bond, setiap penyedia barangjasa diwajibkan menyerahkan data perusahaannya yang mencakup antara lain: Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 1. Laporan keuangan selama dua tahun terakhir dan diutamakan yang telah di audit oleh akuntan publik, yang meliputi: a. Laporan neraca, disertai lampirannya b. Laporan rugilaba c. Laporan sumber dan penggunaan dana d. Laporan dan laba yang ditahan 2. Akte pendirian perusahaan beserta perubahan jika ada; 3. Surat izin perdagangan dari departemen perdagangan dan izin lainnya yang sehubungan dengan bentuk perubahan misalnya: SIIP, surat izin percetakan, TAPPI. 4. Surat keterangan domisili atau surat izin tempat usaha; 5. Fotokopi surat keterangan pajak tahun lalu atau surat keterangan fiskal dan surat ketetapan nomor ketetapan wajib pajak; 6. Sejarah perusahaan; 7. Riwayat hiduppengalaman kerja para direktur; 8. Daftar tentang pekerjaan yang telah diselesaikan di dalam suatu tabel yang sudah dilampirkan fotokopi berita acara serah terima pekerjaan. 9. Data tentang pekerjaan yang sedang dikerjakan didalam suatu tabel dengan diperinci: besarnya nilai kontrak, prosentase selesai presasi fisik, tanggal penyelesaian serta nama penjamin. 10. Daftar peralatan kantor dan proyek disebutkan kondisi, nilai dari milik sendiri atau sewa; Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 11. Referensi Bank berisi fotokopi RC Bank; 12. Tanda lulus prakualifikasi untuk periode masa berlaku 13. Referensi-referensi termasuk tanda keanggotaan yang dimiliki misalnya KADIN, GAPENSI, HIPMI, HIPPI, dan lain-lain. Kontrak yang digunakan dalam pengadaan barangjasa dalam hal ini pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan di lingkungan Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli adalah kontrak lump sum. Kontrak lump sum adalah kontrak pengadaan barang atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barangjasa. 143 Defenisi lain kontrak harga pasti lump sum adalah suatu kontrak dimana volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak tidak boleh diukur ulang. Pengertian harga pasti dalam kontrak lump sum adalah harga tidak berubah selama berlakunya kontrak dan tidak dapat diubah kecuali karena perubahan lingkup pekerjaan atau kondisi pelaksanaan dan perintah tambahan dari pengguna barangjasa. 144 Dalam pengadaan barangjasa dalam hal ini pengadaan bahan makanan narapidana di lingkungan Rutan Klas II B Labuhan Deli, sistem ini digunakan untuk jenis pekerjaan borongan yang diperhitungkan volumenya bagi masing-masing unsur 143 Pasal 37 ayat 2 Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120. 144 Ikak G. Patriastomo, Kontrak Lumpsun Harga Satuan, http: www. bappens.go.id index.php? module=Filamanager func=download pathext = conten expres sbarang 20 dan 20 jasa viw = Forum202007-11920 Lumpsum20 dan20Harga Satuan DOC. Diakes tgl 23 Juni 2009. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 atau jenis pekerjaan sudah diketahui dengan pasti berdasarkan gambar rencana dan spesifikasi teknisnya. Dengan kata lain lebih tepat digunakan untuk pengadaan yang penyelesaian pekerjaannya dapat dipastikan waktu, ruang lingkupnya atau jumlah dan harganya. Harga yang mengikat dalam kontrak adalah total penawaran harga. Tahap pembayaran dilakukan sesuai dengan prestasi kerja dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu 145 : a. Pembayaran uang mukapinjaman kepada pihak penyedia barangjasa pihak kedua tidak diberikan. b. Pada setiap akhir bulan pihak penyedia barangjasa pihak kedua mengirimkan tagihan kepada pihak Rutan Klas II B Labuhan Deli pihak pertama yang menyebutkan semua jenis barang dan jumlahnya dikalikan dengan daftar perhitungan harga yang telah disetujui oleh kedua belah pihak selama satu bulan. c. Pembayaran setiap bulannya disalurkanditrasfer ke rekening pihak penyedia barangjasa pihak kedua. Kontrak lump sum ini merupakan jenis kontrak yang paling sederhana dan paling sering digunakan. Karena jenis pekerjaan pengadaan barangjasa dalam hal pengadaan bahan makanan narapidana tersebut sudah jelas atau pasti, maka kontrak lumpsum ini menguntungkan Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli sebagai pengguna barang. Hal ini dikarenakan semua resiko yang mungkin terjadi dalam penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh pihak penyedia barangjasa. Pihak Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli hanya tinggal menerima hasil pekerjaan sesuai dengan yang diperjanjikan dalam kontrak tanpa 145 Hasil wawancara dengan Bapak Tony Nainggolan, Kepala Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli, tanggal 22 Juni 2008. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 harus menanggung resiko jika pekerjaan tersebut mengalami hambatan dalam pengerjaannya. 146 Pihak Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli menyerahkan tugas pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan tersebut kepada pihak penyedia barangjasa dengan ketentuan biaya yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Dalam pelaksanaan perjanjian pengadaan tersebut pihak penyedia harus mempunyai modal yang kuat, karena dalam melaksanakan pekerjaan tersebut pihak Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli tidak memberikan uang muka. Oleh karena itu pihak penyedia barangjasa harus membiayai lebih dahulu seluruh bahan makanan yg diperlukan untuk narapidana tersebut, pembayaran dari Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli berdasarkan volume pekerjaan yang telah diselesaikan oleh pemborong setiap bulannya. 147 Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan di lingkungan Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2008 dan Tahun 2009. Pertama, Surat Perjanjian Borongan Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2008 adalah Nomor : W2.E20.PL.03.06-130 antara Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli dengan CV. Tri Putra, dimana nilai kontrak untuk Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada 146 Hasil wawancara dengan Bapak Tony Nainggolan, Kepala Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli, tanggal 22 Juni 2008. 147 Hasil wawancara dengan Bapak Tony Nainggolan, Kepala Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli, tanggal 22 Juni 2008. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2008 sebesar Rp. 1.797.128.500,- Satu Milyar Tujuh Ratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Seratus Dua Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah yang merupakan harga total tetap lump sum”. Kedua, Surat Perjanjian Borongan Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2009 adalah Nomor : W2.E20.PL.02.02.03-122 antara Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli dengan CV. Warga Jaya, dimana nilai kontrak untuk Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2009 sebesar Rp. 3.135.582.500,- Tiga Milyar Seratus Tiga Puluh Lima Juta Lima Ratus Delapan Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah yang merupakan harga total tetap lump sum”. Dari hasil analisis, diperoleh bahwa isi perjanjian Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2008 dan Tahun 2009 sudah memenuhi ketentuan pasal-pasal dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 serta Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Walaupun pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tersebut terdapat beberapa jenis kontrak pengadaan barangjasa. Akan tetapi di Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli untuk Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan memakai metode kontrak lump sum. Pasal-pasal dalam kontrak ini sangat melindungi kepentingan Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli. Meskipun dibuat atas kesepakatan kedua belah pihak tetapi biasanya telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh pihak Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli. Kalimat yang digunakan pada pasal-pasal yang dibuat pada perjanjiankontrak Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli tersebut terlihat bahwa isi perjanjian Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli lebih menguntungkan pihak Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli sehingga dapat dikatakan perjanjian pengadaan barangjasa itu tidak seimbang. Penyedia barangjasa dalam menyelesaikan pekerjaannya tidak dapat memperpanjang sendiri waktu yang diberikan meskipun dalam keadaan overmacht, tetapi harus memberitahukannya terlebih dahulu kepada pihak Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli sesuai dengan kontrak. 1. Keabsahan Perjanjian Pengadaan BarangJasa Dalam Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Berdasarkan pasal 1320 KUH Perdata, bahwa syarat sahnya suatu perjanjian adalah sebagai berikut : 1. Adanya kesepakatan para pihak; 2. Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum; 3. Adanya perihal tertentu; 4. Adanya sebab yang halal. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 Kedua syarat yang pertama dinamakan syarat subjektif, karena kedua syarat tersebut mengenai subjek perjanjian. Sedangkan kedua syarat terakhir disebutkan syarat objektif, karena mengenai objek dari perjanjian. Apabila syarat pertama dan kedua tidak dipenuhi maka perjanjian itu dapat dibatalkan. Artinya, bahwa salah satu pihak dapat mengajukan kepada pengadilan untuk membatalkan perjanjian yang disepakatinya. Tetapi apabila para pihak tidak ada yang keberatan maka perjanjian itu tetap dianggap sah. Jika syarat ketiga dan keempat tidak terpenuhi maka perjanjian itu batal demi hukum. Artinya, bahwa dari semua perjanjian itu dianggap tidak ada. 1. Adanya kesepakatan para pihak Syarat yang pertama sahnya suatu perjanjian adalah adanya kesepakatan para pihak. Yang dimaksud dengan kesepakatan adalah persesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan pihak lainnya. Ada 5 lima cara terjadinya persesuaian penyataan kehendak, yaitu dengan 148 : a. Bahasa yang sempurna dan tertulis; b. Bahasa yang sempurna secara lisan; c. Bahasa yang tidak sempurna asal dapat diterima oleh pihak lawan; d. Bahasa isyarat asal dapat diterima oleh pihak lawannya ; e. Diam atau membisu, tetapi asal dipahami atau diterima pihak lawan. Suatu kesepakatan kehendak terhadap suatu kontrak dimulai dari adanya unsur penawaran oleh salah satu pihak offer, diikuti oleh pemerintah penawaran acceptance dari pihak lainnya, sehingga akhirnya terjadilah suatu kontrak. Ketika kontrak ditandai tangani, apabila salah satu dari unsur-unsur, seperti paksaan dwang, penipuan bedrong atau kesilapan dwaling, maka terhadap kontrak tersebut tidak dipenuhi syarat kesepakatan kehendak. 148 Sudikno Mertokusomo, Rangkuman Kuliah Hukum Perdata, Yogyakarta: Fakultas Pascasarjana Universitas Gajah Meda, 1987, hlm. 7. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 Pada dasarnya, cara yang paling banyak dilakukan oleh para pihak yaitu dengan bahasa yang sempurna secara lisan dan secara tertulis. Dalam perjanjian pengadaan barangjasa pada Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli persesuaian pernyataan kehendak dibuat dengan bahasa yang sempurna dan tertulis. Tujuan pembuatan perjanjian secara tertulis adalah agar memberikan kepastian hukum bagi para pihak dan sebagai alat bukti yang sempurna jika dikemudian hari timbul sengketa. Dalam perjanjian pengadaan barangjasa selain dikenal pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian pengadaan barangjasa, yaitu pihak pengguna barang dan penyedia barang, dikenal juga pihak-pihak lain yang terkait dalam perjanjian.Adapun pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian dibedakan antara pihak-pihak yang langsung terkait dalam perjanjian dan pihak-pihak yang tidak langsung terkait dalam perjanjian seperti tenaga kerja, leveransi dan sebagainya. Berdasarkan analisis, pihak Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli sebagai pengguna barang biasanya telah menyiapkan draft perjanjian pengadaan barangjasa tersebut, yang memuat tentang berbagai pasal, yang dianggap melindungi kepentingan Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli. Surat perjanjian pengadaan barangjasa tersebut ditandatangani oleh pejabat pembuat komitmen Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barangjasa. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 Kemudian prosedur pemilihan penyedia barang merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pemilihan penyedia barang. Prosedur ini disesuaikan dengan metode dalam pemilihan penyedia barang. Metode pemilihan penyedia barang dapat dibedakan menjadi empat metode, yaitu 149 : 1. Pelelangan umum 2. Pelelangan terbatas 3. Pemilihan langsung 4. Penunjukkan langsung Dari keempat metode diatas, pengadaan barangjasa pada Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli menggunakan metode pelelangan umum, yaitu metode pemilihan penyedia barangjasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas sekurang-kurangnya di satu surat kabar nasional danatau surat kabar provinsi. 150 Pemilihan penyedia barangjasa pada Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2008 dan Tahun 2009 melalui pelelangan umum yang dilakukan Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli telah sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan 149 Pasal 17 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah. 150 Pasal 17 ayat 2 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 BarangJasa Pemerintah. Pelelangan umum ini diadakan bagi pengadaan barangjasa yang bernilai di atas Rp. 50.000.000,00- lima puluh juta rupiah. Keikutsertaan dalam pelelangan umum dilakukan dengan penawaran tertulis. Penawaran ini berdasarkan syarat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan. Syarat tersebut dapat diketahui dari pengumuman Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2008 dalam media cetak Media Indonesia, Senin 14 Januari 2008 dan Tahun 2009 dalam media cetak Media Indonesia, Rabu, 17 Desember 2009 serta pada papan pengumuman resmi. Biaya untuk penyelenggaraan pelelangan dan pembuatan dokumen serta dokumen lainnya yang disamakan, disediakan pada Daftar Isian Proyek Anggaran DIPA Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli. Para penyedia barangjasa yang ikut dalam pelelangan umum ini dipungut biaya yang jumlahnya disesuaikan dengan biaya penyediaan dokumen pada waktu penyedia barangjasa mengambil dokumen penyediaan barangjasa yang ikut serta dalam pelelangan ini wajib menyerahkan surat jaminan penawaran dari Bank Umum atau perusahaan asuransi kerugian. Surat jaminan penawaran ini akan dikembalikan apabila peserta penyedia barangjasa kalah dalam pelelangan. Menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah, penyedia barang adalah bidang usaha atau orang perorangan yang kegiatan usahanya menyediakan Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 barangjasa. 151 Bagi proyek-proyek pemerintah, penyedia barangjasa harus berbadan hukum. Persyaratan penyedia barang meliputi 152 : 1. Memenuhi ketentuan perundang-undangan untuk menjalankan usaha kegiatan sebagai penyedia barang. 2. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan barang. 3. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, danatau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana. 4. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak 5. Sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir, dibuktikan dengan melampirkan fotokopi bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan SPT Pajak Penghasilan PPh tahun terakhir dan fotokopi Surat Setoran Pajak SSP PPh. 6. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir pernah memperoleh pengerjaan menyediakan barang baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barang yang baru berdiri kurang dari tiga tahun. 7. Memiliki sumber daya manusia, modal peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barang. 8. Tidak masuk dalam daftar hitam 9. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos 10. Khusus untuk penyedia barang orang perseorangan persyaratannya sama dengan diatas kecuali angka 6 enam. Terhadap penyedia barangjasa juga dilakukan penilaian kompetensi, penilaian tentang kompetensi merupakan penilaian yang berkaitan dengan kecakapan dan kewenangan dari penyedia barang. Dalam Pasal 14 Keputusan Presiden Nomor 151 Pasal 1 ayat 3 Keputusan Presiden No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah. 152 Pasal 11 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelakanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 80 Tahun 2003, ada dua prinsip yang digunakan dalam menilai penyedia barang, yaitu 153 : 1. Prinsip prakualifikasi adalah proses penilaian tentang : a. Kompetensi b. Kemampuan usaha c. Pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang d. Dilakukan sebelum memasukkan penawaran Prakualifikasi wajib dilaksanakan untuk pengadaan barang yang menggunakan : a. Metode penunjukan langsung untuk pekerjaan kompleks b. Pelelangan terbatas dan pemilihan langsung 2. Pascakualifikasi adalah proses penilaian tentang: a. Kompetensi b. Kemampuan usaha c. Pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang d. Dilakukan sebelum memasukkan penawaran Panitiapejabat pengadaan dapat melakukan prakualifikasi untuk pelelangan umum pengadaan barang yang bersifat kompleks. Dalam proses prakualifikasipascakualifikasi panitiapejabat pengadaan barang dilarang menambah persyaratan prakualifikasipascakualifikasi di luar yang telah ditetapkan dalam ketentuan Keputusan Presiden ini atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang 153 Pasal 14 Keputusan Presiden No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 lebih tinggi. Persyaratan prakualifikasipascakualifikasi yang ditetapkan harus merupakan persyaratan minimal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan agar terwujud persaingan yang sehat secara luas. Dalam kontrak perjanjian borongan tentang Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun Anggaran 2008 dan Tahun Anggaran 2009 yang dilakukan oleh Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli disebutkan bahwa kewajiban dari pemborong adalah : 1. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak penyedia barangjasa harus mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian. 2. Pihak penyedia barangjasa akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan dan pengalaman yang dimilikinya sehingga pelaksanaan pengadaan sesuai dengan RKS dan ketentuan dalam Surat Perjanjian. 3. Semua tugas pengadaan yang tercantum dalam Surat Perjanjian dan ketetapan waktu pelaksanaan pengadaan harus dengan penuh tanggung jawab oleh pihak penyedia barangjasa. 4. Pihak penyedia barangjasa tidak dibenarkan memberikan seluruhnya atau sebagian tugas yang diterima dari pihak pengguna barangjasa kepada pihak lain, kecuali dengan izin tertulis dari pihak pengguna barangjasa. 5. Dalam melaksanakan pekerjaan pihak penyedia barangjasa akan menaati dan atas tanggung jawab serta biayanya sendiri, segala ketentuan peraturan perundang-undang yang berlaku baginya berkenaan dengan pekerjaan, pihak penyedia barangjasa akan melepaskan pihak pengguna barangjasa dari tiap- tiap tuntutan atau tagihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan. 6. Pihak penyedia barangjasa bertanggungjawab atas pengembalian uang sebesar selisih kemahalan harga, apabila dikemudian hari ditentukan oleh pihak auditor. Sementara itu larangan bagi penyedia barang adalah : 1. Mengalihkan tanggung jawab seluruh pekerjaan utama dengan mensubkontrakkan kepada pihak lain. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 2. Mengalihkan tanggung jawab sebagian pekerjaan utama dengan mensubkontrakkan kepada pihak lain dengan cara dan alasan apapun, kecuali disubkontrakkan kepada penyedia barang spesialis. Apabila hal tersebut diatas dilanggar, penyedia barang dapat dikenakan sanksi berupa denda yang bentuk dan besarnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam kontrak.

2. Kedudukan Seimbang para Pihak