Prinsip Pengadaan Barang dan Jasa Kebijakan Umum Pengadaan Barang dan Jasa

4. Prinsip Pengadaan Barang dan Jasa

Panitia pengadaan barangjasa pemerintah memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan efektifitas dan efisiensi kegiatan pembangunan. Yang dimaksud dengan efektifitas dan efisiensi dalam pengadaan barangjasa menurut prinsip dasar Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 adalah 116 : a. Efisien, berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat singkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan; b. Efektif, berart pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan. Peranan Panitia pengadaan yang sangat strategis dalam mewujudkan efektifitas dan efisiensi kegiatan pembangunan masih diselubungi oleh pandangan yang penuh dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang berarti, implementasi kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Panitia pengadaan belum optimal sesuai dengan kebijakan pemerintah. Pengadaan barang dan jasa harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pengadaan yang dipraktekkan secara nasional dan internasional, yaitu prinsip efesiensi, efektifitas, persaingan sehat, keterbukaantransparansi, tidak diskriminasi 116 Pasal 3 Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009 dan akuntabilitas. Hal ini sesuai dengan ketentuan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Pasal 3 butir a sampai dengan e sebagai berikut 117 : a. Efisien b. Efektif c. Persaingan sehat d. Terbuka transparansi e. Tidak diskriminasi

5. Kebijakan Umum Pengadaan Barang dan Jasa

Kebijakan umum pemerintah dalam pengadaan barangjasa sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 adalah 118 : a. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun dan perekayasaan nasional yang sasarannya adalah memperluas lapangan kerja dan mengembangkan industri dalam negeri dalam rangka meningkatkan daya saing barang dan jasa produksi dalam negeri pada perdagangan internasional; b. Meningkatkan peran serta usaha kecil termasuk koperasi kecil dan kelompok masyarakat dalam pengadaan barang dan jasa; c. Menyederhanakan ketentuan dan tata cara untuk mempercepat proses pengambilan keputusan dalam pengadaan barang dan jasa; d. Meningkatkan profesionalisme, kemandirian dan tanggung jawab pengguna, panitiapejabat pengadaan dan penyedia barangjasa; e. Meningkatkan penerimaan negara melalui sektor perpajakan; f. Menumbuhkan peran serta usaha nasional; g. Mengharuskan pelaksanaan pemilihan penyedia barang dan jasa dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia; h. Kewajiban mengumumkan secara terbuka rencana pengadaan barang dan jasa kecuali pengadaan barang dan jasa yang bersifat rahasia pada setiap awal pelaksanaan anggaran kepada masyarakat luas. 117 Pasal 3 huruf a sampai dengan huruf f Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120. 118 Pasal 4 Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120. Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B Labuhan Deli, 2009

6. Metode Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa