Negara Klas II B Labuhan Deli dari kerugian, baik itu kerugian materi ataupun kerugian waktu akibat terlambatnya hasil pengadaan.
E. Perselisihan Kontrak
Dalam suatu perjanjian pengadaan barangjasa sering terjadi perselisihan kontrak antara penyedia barangjasa dan pengguna barangjasa. Perselisihan kontrak
ini terjadi karena adanya wanprestasi yang dilakukan pihak penyedia barangjasa atau wanprestasi yang dilakukan oleh pihak pengguna barangjasa.
Dalam Surat Perjanjian Borongan Tentang Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan Nomor : W2.E20.PL.03.06-130 Tahun 2008 antara
Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli dengan CV. Tri Putra dan dalam Surat Perjanjian Borongan Pengadaan Bahan Makanan Keperluan
NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2009 Nomor : W2.E20.PL.02.02.03-122 antara Rumah Tahanan Negara Klas II B
Labuhan Deli dengan CV. Warga Jaya tidak mengatur secara rinci tentang perselisihan kontrak ini, maksudnya Surat Perjanjian Borongan tersebut tidak
menjelaskan kriteria perselisihan yang kemungkinan akan terjadi dari perjanjian mereka. Hal ini sangat merugikan pihak pengguna barangjasa, sementara bagi pihak
penyedia barangjasa sangat menguntungkan. Adapun ketentuan mengenai perselisihan kontrak yang ada dalam kedua Surat Perjanjian Borongan ini adalah :
Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B
Labuhan Deli, 2009
1. Perselisihan yang timbul karena salah satu pihak ingkar janji akan diselesaikan
secara musyawarah. 2.
Bila tidak dapat diselesaikandipecahkan, kedua belah pihak memilih diselesaikan dan diputuskan oleh pengadilan negeri setempat.
F. Penyelesaian Sengketa
Dalam suatu perjanjian pengadaan barangjasa sering kali terjadi sengketa antara penyedia barangjasa dengan pengguna barangjasa. Oleh karena itu klausula
tentang penyelesaian sengketa dalam perjanjian pengadaan barangjasa sangat diperlukan. Hal ini untuk mengantisipasi apa bila terjadi suatu sengketa di kemudian
hari. Dalam Surat Perjanjian Borongan Tentang Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan Nomor : W2.E20.PL.03.06-130 Tahun 2008 antara
Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli dengan CV. Tri Putra dan Dalam Surat Perjanjian Borongan Pengadaan Bahan Makanan Keperluan
NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2009 adalah Nomor : W2.E20.PL.02.02.03-122 antara Rumah Tahanan Negara Klas
II B Labuhan Deli dengan CV. Warga Jaya, ketentuan mengenai penyelesaian sengketa ini tidak diatur dalam satu pasal khusus melainkan digabungkan dengan
pasal perselisihan kontrak, yaitu : ”Perselisihan yang timbul karena salah satu pihak ingkar janji akan diselesaikan secara musyawarah, bila tidak dapat diselesaikan maka
kedua belah pihak memilih diselesaikan dan diputuskan oleh pengadilan setempat”.
Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B
Labuhan Deli, 2009
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa Surat Perjanjian Borongan Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan Pada Rumah Tahanan Negara Klas
II B Labuhan Deli memiliki isi surat perjanjian pengadaan barangjasa yang kesemuanya sama pada tiga tahun belakangan ini.
Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B
Labuhan Deli, 2009
BAB IV HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN
PERJANJIANKONTRAK PENGADAAN BAHAN MAKANAN KEPERLUAN NARAPIDANATAHANAN PADA RUMAH
TAHANAN NEGARA KLAS II B LABUHAN DELI
Pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan pemerintah merupakan salah satu alat untuk menggerakkan roda perekonomian, oleh karenanya penyerapan
anggaran melalui pengadaan barang dan jasa ini menjadi sangat penting. Namun, tidak kalah penting dari itu adalah urgensi pelaksanaan pengadaan yang efektif dan
efisien serta ekonomis untuk mendapatkan manfaat maksimal dari penggunaan anggaran. Telah banyak sorotan diarahkan pada berbagai masalah di seputar
pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan pemerintah, antara lain karena banyaknya penyimpangan dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasannya.
Upaya pemberantasan korupsi khususnya di bidang ini hanya akan efektif jika diikuti dengan pencegahan dan upaya deteksi dini penyimpangan.
164
Kebocoran dalam pengadaan barang dan jasa bisa jadi merupakan mismanajemen yang parah, atau bisa juga merupakan bagian dari korupsi sistemik
yang merajalela dalam berbagai sektor dan struktur pemerintahan Indonesia. Berbagai masalah yang bersifat struktural dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah di
Indonesia, menyebabkan tidak berfungsinya sistem pengadaan barang dan jasa publik secara baik, transparan dan profesional. Kolusi yang muncul dari sistem pengadaan
164
http:caryos.blogspot.com200803tinjauan-perjanjian-pengadaan-barang.html, diakses pada tanggal 22 Juni 2009.
Bona Hotman Situngkir : Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dikaitkan Dengan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana Tahanan Studi Rutan Klas II B
Labuhan Deli, 2009
yang tidak transparan telah menimbulkan biaya yang signifikan bagi negara. Penghematan bisa kita peroleh dengan cara membuat mekanisme pengadaan yang
transparan dan berdasarkan prinsip persaingan sehat.
165
Dalam setiap kontrak, tidak terkecuali untuk kontrak Pengadaan Bahan Makanan Keperluan NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B
Labuhan Deli, sering terjadi kontrak tidak terlaksana dengan semestinya. Banyak hal yang mempengaruhi jalannya suatu kontrak pengadaan barangjasa, yang dapat
menyebabkan kontrak tersebut diubah atau dibatalkan sama sekali. Adapun hal-hal yang menjadi hambatan dalam Pengadaan Bahan Makanan Keperluan
NarapidanaTahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli adalah :
A. Wanprestasi Ingkar Janji