Anatomi hidung pada rinoplasti sering dibagi berdasarkan kerangka hidung, kulit dan SSTE serta perdarahannya Becky,1993.
2.1.1. Kerangka hidung
Kerangka hidung terdiri dari tulang dan tulang rawan. Nasion
yang merupakan pertautan sepasang tulang dan tulang rawan yang saling terikat
, merupakan pertautan sepasang tulang hidung dengan prosesus nasalis os.
frontalis yang merupakan daerah terendah dari pangkal hidung dan membentuk sudut nasofrontalis. Di atas nasion ini kulit dan jaringan lunak sangat tebal terdiri
dari kulit, lemak dan otot prosserus. Sebaliknya di daerah rinion
yaitu batas antara kaudal tulang hidung dengan kartilago lateral atas, jaringan lunak dan
kulitnya sangat tipis. Sebelah lateral, tulang hidung akan berartikulasi dengan prosesus frontalis maksila, membentuk tulang pyramid hidung Ballenger, 1994 .
Hubungan antara kartilago lateral atas dengan septum secara klinis sangat penting terutama di daerah kaudal yang disebut area katup atau “valve
area”. Unit fungsional ini dibentuk oleh septum di bagian medial, bagian kaudal kartilago lateral atas, apertura piriformis, dasar hidung dan kaudal kepala konka
inferior. Sedangkan katup hidung adalah celah berbentuk segitiga dibentuk oleh kaudal lateral atas dan septum hidung. Bila terjadi kelainan di daerah ini seperti,
sinekia, jaringan parut, web atau selaput akan terjadi gangguan fungsi hidung Lund,1997.
Budi Mulyana: Ukuran Dan Bentuk Hidung Pada Suku Batak, 2007. USU e-Repository © 2008
2.1.2. Tulang Rawan Piramid Hidung
Dua pertiga hidung bagian bawah terdiri dari tulang rawan. Tulang rawan lateral atas tersusun di bawah kaudal os nasal. Kedua bagian tersebut diikat
dengan jaringan ikat yang menyatu dari periosteum dan perikondrium. Kerangka tulang rawan ini membentuk huruf “T” yang menyatu di garis septum, sehingga
membentuk suatu kesatuan tulang rawan. Tindakan pada bagian dorsum akan melibatkan bagian tengah lateral atas dan tulang rawan septum. Bagian kaudal
tulang rawan ini berada di bawah sefalik tulang rawan lower lateral. Pertemuan ini diikat oleh jaringan ikat perikondrium yang disebut
regio scroll dan penunjang
utama untuk tip
atau puncak hidung Trimartani, 2000. Kita dapat menjumpai bentuk yang berbeda dari tumpang tindih antara
tulang rawan lateral atas dan bawah. Tumpang tindih yang pertama dapat dijumpai pada daerah sefalik dari lateral bawah yang menutupi kaudal dari upper
lateral . Pada bentuk yang lain adalah sefalik lateral bawah yang menutupi daerah lengkungan kaudal lateral upper lateral. Variasi ini dapat dilihat ketika
melakukan pemeriksaan vestibulum di daerah area katup Lam, 2006.
2.1.3. Lobul