Sudut nasofasial adalah sudut yang dibentuk oleh garis nasion-subnasal dan garis perpendikular dengan puncak hidung. Sudut ini menggambarkan
prominensia dari hidung. Pada suku jawa menunjukkan rata-rata nilai sudut Nasofasial perempuan Jawa Murni hanya 0,35
lebih kecil dibandingkan dengan sudut nasofasial perempuan kaukasia. Hidung Kaukasia terkesan lebih prominen
Mirta, 2006 Sudut nasomental adalah sudut yang dibentuk dari titik pertemuan antara
dorsum hidung dengan garis dari pogonion ke nasal tip. Ketiga sudut tersebut bersama-sama dengan sudut mentoservikal merupakan sudut penting dalam
menentukan estetika wajah Becky, 1993; Affandi, 2000. Sudut nasolabial adalah sudut lain yang berperan dalam menentukan
proporsi hidung, yaitu sudut yang dibentuk dari titik pertemuan antara kolumela dengan bibir atas Becky, 1993.
2.3. Suku Batak
Suku batak merupakan salah satu suku di Sumatera bagian utara. Yang merupakan penduduk terbesar di kota Medan Nasution, 2004.
Suku Batak memiliki lima subsuku dan masing-masing mempunyai wilayah utama, sekalipun sebenarnya wilayah itu tidak sedominan batas-batas
pada zaman yang lalu. Sub suku dimaksud yaitu Daulay, 2006; Bungaran, 2006:
1. Batak Karo yang mendiami wilayah dataran tinggi Karo, Deli Hulu, Langkat Hulu dan sebagian tanah Dairi.
Budi Mulyana: Ukuran Dan Bentuk Hidung Pada Suku Batak, 2007. USU e-Repository © 2008
2. Batak Simalungun yang mendiami wilayah induk Simalungun 3. Batak Pakpak yang mendiami wilayah induk Dairi, sebagian tanah Alas
dan Gayo. 4. Batak Toba yang mendiami wilayah meliputi daerah tepi danau Toba,
Pulau Samosir, Dataran tinggi Toba, dan Silindung, daerah pegunungan Pahae, Sibolga, dan Habincaran.
5. Batak Angkola Mandailing yang mendiami wilayah induk Angkola dan Sipirok, Batang Toru, Sibolga, Padang Lawas, Barumun, Mandailing,
Pakantan, dan Batang Natal. Sekarang ini yang dimaksud dengan tanah Batak ialah Kabupaten
Tapanuli utara, tengah dan selatan sebelum pemekaran. Artinya wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Simalungun, Karo dan Aceh Tenggara arah
Utara. Kabupaten Simalungun, Asahan dan Labuhan Batu arah timur. Serta arah selatan berbatasan dengan Propinsi Riau dan Sumatera Barat. Di sebelah
barat terletak Lautan Hindia Bungaran, 2006. Teori cara masuknya nenek moyang orang Batak mula pertama ke
Sumatera, yang di kemukakan oleh Ypes. Dikatakannya bahwa pada mula pertama orang-orang Batak datang dari utara dan mendarat di teluk Haru Pasai
Aceh, dan dari sana turun ke arah Gayo dan Alas Aceh Tenggara, baru kemudian ke selatan lagi, yaitu ke Pusuk Buhit dan menetap di sana. Sebagian
lagi naik ke pedalaman wilayah Toba melalui muara sungai Asahan kemudian menetap di sana Mangaraja, 2007.
Budi Mulyana: Ukuran Dan Bentuk Hidung Pada Suku Batak, 2007. USU e-Repository © 2008
Dari Pusuk Buhit mereka menyebar lagi ke seluruh tanah Batak yang sekarang, yaitu Tapanuli utara, tengah dan selatan, kemudian juga ke kabupaten
Asahan, Simalungun, Deli Serdang Sumatera Timur, Labuhan Batu, Aceh Tenggara dan luar Sumatera Bungaran, 2006.
Suku bangsa Batak adalah Protomelayu, seperti juga Suku bangsa Toraja. Bukannya neo Melayu seperti suku bangsa Jawa, Bugis, Aceh,
Minangkabau, Sunda dan lainnya Mangaraja, 2007. Menurut tarombo silsilah orang Batak, semua sub-sub Batak itu
mempunyai nenek moyang yang satu yaitu si Raja Batak. Dari si Raja Batak inilah berkembang sub-sub suku Batak yang mengembara ke wilayah-wilayah
teritorial di atas sejalan dengan perkembangan pemukiman baru atau perkotaan yang semakin meluas Mangaraja, 2007.
Setiap pembukaan kampung baru biasanya disertai penabalan nama marga baru terhadap orang yang membuka perkampungan tersebut. Cara ini
terutama dilaksanakan di lingkungan sub-sub suku Batak Toba, sehingga dengan demikian jumlah marga di lingkungan suku Batak Toba relatif lebih
banyak jumlahnya. Berbeda dengan jumlah marga pada suku batak Mandailing Angkola adalah hanya belasan jumlahnya, yaitu Nasution, Lubis, Siregar,
Harahap, Hasibuan, Batu Bara, Dasopang, Daulay, Dalimunthe, Dongoran, Hutasuhut, Pane, Parinduri, Pohan, Pulungan, Siagian, Rambe, Rangkuti,
Ritongga, dan Tanjung Daulay, 2006.
Budi Mulyana: Ukuran Dan Bentuk Hidung Pada Suku Batak, 2007. USU e-Repository © 2008
Di Medan Suku batak adalah suku terbesar, dimana menurut Biro Pusat Statistik tahun 2004 dari 1. 904.273 penduduk kota Medan 641.782 etnis Batak,
628.898 etnis Jawa, 202.839 etnis Cina 163.774 etnis Minang, 125.557 etnis Melayu dan sisanya adalah etnis lainnya Nasution, 2004.
2.4. Analisis Hidung Beberapa Ras 2.4.1. Hidung Latinos