Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

4.6. Analisis Multivariat

Analisis multivariat bertujuan mengetahui pengaruh secara bersamaan antara variabel independen kecerdasan emosional pemimpin terhadap variabel dependen motivasi kerja perawat. Analisis multivariat pada penelitian ini menggunakan uji regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen yang paling dominan atau paling berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersamaan dalam satu model. Berdasarkan metode kuadrat linier terkecil untuk mencari nilai-nilai koefisien regresi dengan menggunakan bantuan software komputer adalah sebagai berikut: Tabel 4.15. Hasil Analisis Multivariat dengan Menggunakan Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Model Std. Error Beta 1 Constant .039 .245 .161 .873 Kesadaran diri .249 .090 .269 2.755 .009 Manajemen diri .225 .078 .285 2.881 .007 Motivasi diri .219 .092 .237 2.380 .023 Empati .167 .081 .192 2.059 .047 Kecakapan social .147 .068 .200 2.182 .036 Berdasarkan Tabel 4.15. di atas diperoleh nilai konstanta dan koefisien masing-masing variabel bebas sehingga membantuk sebuah model regresi yaitu sebagai berikut: Y = 0 .039 + 0,249 X 1 + 0,225X 2 + 0,219 X3 + 0,167 X4 + 0,147X 5 + e Tuti Sumarni : Pengaruh Kecerdasan Emosional Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Perawat Di Rumah Sakit..., 2008 USU e-Repository © 2008 Keterangan: 1. Nilai Koefisien regresi X 1 adalah sebesar 0,249 yang berarti apabila peningkatan 1 skor kesadaran diri maka motivasi kerja perawat akan meningkat sebesar 0,249 skor, sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatkan kesadaran diri akan meningkatkan motivasi kerja perawat. 2. Nilai Koefisien regresi X 2 adalah sebesar 0,225 yang berarti apabila peningkatan 1 skor manajemen diri maka motivasi kerja perawat akan meningkat sebesar 0,225 skor, sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatkan manajemen diri akan meningkatkan motivasi kerja perawat. 3. Nilai Koefisien regresi X 3 adalah sebesar 0,219 yang berarti apabila peningkatan 1 skor motivasi diri maka motivasi kerja perawat akan meningkat sebesar 0,219 skor, sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatkan motivasi diri akan meningkatkan motivasi kerja perawat. 4. Nilai Koefisien regresi X 4 adalah sebesar 0,167 yang berarti apabila peningkatan 1 skor empati maka motivasi kerja perawat akan meningkat sebesar 0,167 skor, sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatkan empati akan meningkatkan motivasi kerja perawat. 5. Nilai Koefisien regresi X 5 adalah sebesar 0,147 yang berarti apabila peningkatan 1 skor kecakapan sosial maka motivasi kerja perawat akan meningkat sebesar 0,147 skor, sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatkan kecakapan sosial akan meningkatkan motivasi kerja perawat. Tuti Sumarni : Pengaruh Kecerdasan Emosional Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Perawat Di Rumah Sakit..., 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel 4.16. Koefisien Korelasi Berganda dan Kooefisien Determinan kecerdasan Emosional dengan Motivasi kerja Perawat Change Statistics Mod el R R Square Adjusted R. Square Std. Error of the Estimate R. Square Change F. Change Df1 df2 Sig. F. Change Durbi n- Watso n 1 .892 .795 .768 .156 .795 28,765 5 37 .000 2.316 Koefisien korelasi berganda dinotasikan dengan R yaitu untuk mengetahui keeratan hubungan semua variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas yang dinotasikan dengan R 2 . Dari Tabel 4.16. di atas dapat dilihat hasil penelitian didapat koefisien korelasi berganda adalah sebesar 0,892 yang berarti ada hubungan yang kuat antara variabel- variabel kecerdasan emosional pemimpin terhadap motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Bangkatan Binjai. Nilai koefisien determinasi adalah 0,795 menyatakan bahwa aspek kecerdasan emosional pemimpin dapat menerangkan pengaruhnya terhadap motivasi kerja perawat adalah sebesar 79,5 dan sisanya 20,5 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini, sebagaimana yang ditunjukkan dalam tabel di atas. Tuti Sumarni : Pengaruh Kecerdasan Emosional Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Perawat Di Rumah Sakit..., 2008 USU e-Repository © 2008

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Kecerdasan Emosional Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Perawat di Rumah Sakit Bangkatan Binjai Berdasarkan hasil analisa bivariat diperoleh nilai sig.=0,000 yang berarti terdapat pengaruh kecerdasan emosional pemimpin terhadap motivasi kerja perawat di rumah sakit Bangkatan Binjai yang dapat dilihat pada Tabel 4.13. Hasil ini sesuai dengan penelitian dari Barling, Mourinho dan Kelloway 2000 yang menyimpulkan adanya hubungan kecerdasan emosional seorang pemimpin dengan motivasi kerja bawahannya.

5.2. Pengaruh Kesadaran Diri Pemimpin terhadap Motivasi Kerja Perawat di

Rumah Sakit Bangkatan Binjai Berdasarkan hasil penelitian diketahui kesadaran diri pemimpin yang meliputi: dalam menyelesaikan menyelesaikan masalah pemimpin selalu berpikir realistik 67,4, pemimpin suka bercandahumoris 44,2, dan 76,7 menyatakan pemimpin menampilkan kepercayaan diri yang tinggi Tabel 4.6. Secara statistik regresi berganda diperoleh nilai =0,249 yang berarti terdapat pengaruh kesadaran diri pemimpin yang diterapkan kepala keperawatan rumah sakit Bangkatan Binjai terhadap motivasi kerja perawat dalam pelaksanaan keperawatan. Hasil ini menunjukkan semakin tinggi kesadaran diri yang diterapkan kepala keperawatan akan meningkatkan motivasi kerja perawat. Tuti Sumarni : Pengaruh Kecerdasan Emosional Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Perawat Di Rumah Sakit..., 2008 USU e-Repository © 2008