Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri tanpa memerlukan bantuan dan ataupun tergantung pada orang lain Henderson yang dikutip oleh Nursalam,2002. Berdasarkan teori-teori di atas dapat diidentifikasi tentang tugas dan peran perawat di rumah sakit.

2.5. Landasan Teori

Menurut Goleman 2001, Kecerdasan emosi EI adalah kapabilitas untuk mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, untuk memotivasi diri, dan untuk mengelola emosi diri sendiri dalam hubungannya dengan orang lain. Dimensi kecerdasan emosional meliputi : a. Kesadaran diri : Pemahaman diri; pengetahuan tentang perasaan sebenarnya pada satu kejadian. b. Manajemen diri : Menangani emosi untuk memudahkan, bukannya menghalangi tugas; tidak setuju dengan emosi negatif dan kembali ke jalur konstruktif untuk penyelesaian masalah. c. Motivasi diri : Tetap pada tujuan yang diinginkan; mengatasi impuls emosi negatif dan menunda gratifikasi untuk memperoleh hasil yang diinginkan. d. Empati : Memahami dan sensitif dengan perasaan orang lain; dapat merasakan apa yang dirasakan dan diinginkan orang lain. e. Kecakapan sosial : Kemampuan membaca situasi sosial; lancar dalam berinteraksi dengan orang lain dan membentuk jaringan; dapat menuntun emosi dan tindakan orang lain. Tuti Sumarni : Pengaruh Kecerdasan Emosional Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Perawat Di Rumah Sakit..., 2008 USU e-Repository © 2008 Kecerdasan emosional Emotional Intelligence adalah penggunaan emosi secara cerdas. Kecerdasan emosi juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial, ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan sosial antara lain kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positip, memotivasi dan memberi inspirasi Weisinger, 2006. Menurut Robbins 2003 risetnya menunjukkan, para pemimpin memerlukan inteligensi dasar dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan. Namun IQ dan keterampilan teknis adalah “kemampuan ambang” mereka dibutuhkan tetapi tidak merupakan persyaratan yang cukup untuk kepemimpinan. Pemilikan lima komponen kecerdasan emosional yakitu : 1. Kesadaran diri 2. Manajemen diri 3. Motivasi diri 4. Empati 5. Keterampilan sosial Itulah yang memungkinkan seorang individu menjadi seorang yang berkinerja bintang. Tanpa kecerdasan emosional, seorang pribadi dapat memiliki pelatihan yang luar biasa, pikiran analitis yang tinggi, visi jangka panjang, dan pemasok gagasan- gagasan yang hebat namun tetap tidak menjadi seorang pemimpin yang besar. Bukti Tuti Sumarni : Pengaruh Kecerdasan Emosional Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Perawat Di Rumah Sakit..., 2008 USU e-Repository © 2008 menunjukkan bahwa semakin tinggi peringkat pribadi yang dianggap merupakan orang yang berkinerja bintang, semakin kapabilitas kecerdasan emosional EI muncul kepermukaan sebagai alam bagi efektivitasnya. Khususnya, ketika orang yang berkinerja bintang itu dibanding dengan rata-rata dalam posisi manajemen senior, hampir 90 persen dari perbedaan dalam efektivitas yang dianggap berasal dari faktor-faktor kecerdasan emosional dan bukannya kecerdasan dasar. Implementasi kecerdasan emosional pimpinan, pemimpin tersebut mempunyai kemampuan menginspirasi, mempengaruhi, dan memotivasi orang lainbawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.

2.6. Kerangka Konsep Penelitian