5. Uji
tuberkulin Pemeriksaan
yang ditujukan untuk melihat
adanya infeksi TB dan
dinyatakan positif bila
indurasi 10 mm.
Observasi rekam
medik TB.01
dan rekam
medik 0= tidak ada,
tidak tertera 3= positif
berdasar- kan sistem
skoring Ordinal
6. Berat
badan Proporsi berat
badan seseorang
dibanding umur.
Observasi rekam
medik TB.01
dan rekam
medik 0= normal
atau tidak tertera
1= Bawah garis merah
KMS atau BBU 80
atau hanya tertera angka
pada tabel berat badan
di TB.01 dengan atau
tanpa pengukuran
sebelumnya. 2= Klinis
gizi buruk BBU
60 berdasarkan
sistem skoring
Ordinal
7. Demam
2minggu Suatu tanda
umum yang menandai
adanya infeksi, demam lama
yang tidak diketahui
penyebabnya. Observasi
rekam medik
TB.01 dan
rekam medik
0= normal atau tidak
tertera 1= ada
berdasarkan sistem
skoring Ordinal
8. Batuk ≥3
minggu Gejala umum
TB yang berlangsung
lebih dari 3 minggu
kronik dan salah satu
mekanisme pertahanan
tubuh. Observasi
rekam medik
TB.01 dan
rekam medik
0= tidak ada, tidak tertera
1= ada berdasarkan
sistem skoring
Ordinal
9. Pembesa-
ran kelenjar
limfe koli, aksila,
inguinal Terabanya
kelenjar limfe pada
pemeriksaan fisik.
Observasi rekam
medik TB.01
dan rekam
medik 0= normal
atau tidak tertera
1= bengkak+
berdasarkan sistem
skoring Ordinal
10. Pembeng-
kakan tulang
sendi panggul,
lutut, dan falang
Pada pemeriksaan
fisik terlihat atau teraba
pembengkakan pada tulang
atau persendian.
Observasi rekam
medik TB.01
dan rekam
medik 0= normal
atau tidak jelas
1= kesan TB berdasarkan
sistem skoring
Ordinal
11. Foto
toraks Pemeriksaan
radiologi pada dada pasien
yang ditujukan untuk melihat
kesan TB pada anak.
Observasi rekam
medik TB.01
dan rekam
medik 0= normal
1= kesan TB Ordinal
12 Penge-
tahuan Pemahaman
responden terhadap
pernyataan seputar
penyakit TB dan kejadian
overdiagnosis TB pada anak.
Kuesioner Kuesio- ner
1= tinggi atau cukup
jika melebihi rata-rata
2= rendah jika dibawah
rata-rata Ordinal
27
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik secara cross-sectional untuk mengetahui prevalensi overdiagnosis TB anak di puskesmas
wilayah kota Tangerang Selatan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di puskesmas wilayah kota Tangerang Selatan pada bulan Juni - Agustus 2013.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi target adalah seluruh pasien anak yang didiagnosis menderita TB di puskesmas wilayah kota Tangerang Selatan dari bulan Januari 2010 sampai
Agustus 2013. Sedangkan sampel pasien TB anak puskesmas dipilih dengan cara cluster sampling.
3.4 Besar sampel
Penelitian deskriptif kategorik dengan prevalensi yang tidak diketahui
N = 97 sampel Untuk menghindari drop out, maka jumlah subjek ditambah sebanyak 10.
Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 107 sampel.
Keterangan :
TB.01, rekam medik, dan kuesioner
3.5 Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi
1. Kriteria inklusi : Data pasien anak yang terdiagnosis TB berdasarkan kriteria TB anak
Data pasien TB anak berusia 15 tahun Data pemeriksaan penunjang pasien uji tuberkulin, foto toraks, standar
lab Data SDM khususnya yang menangani pasien TB anak dilihat dari
data manajemen puskesmas termasuk tenaga kesehatan yang beroperasi
2. Kriteria Eksklusi: Data pasien anak dengan TB ekstra paru
Sistem skoring yang diisi selain oleh petugas TB puskesmas Data TB.01 yang tidak tertera catatan mengenai parameter pada sistem
skor sama sekali atau hanya berisi evaluasi pengobatan Data TB.01 yang kurang lengkap
3.6 Alat dan Bahan
1. Alat
1. Kuesioner
2. Rekam medik dan TB.01 2.
Bahan 1.
Pasien TB anak
3.7 Alur Penelitian
3.8 Cara Kerja Penelitian
1. Melakukan persiapan penelitian di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Mengurus perizinan ke Dinkes Tangerang Selatan untuk mengambil data di
puskesmas wilayah kota Tangerang Selatan. 3.
Mengurus perizinan ke kepala TU puskesmas untuk bisa bertemu dengan petugas TB yang bersangkutan dan pengambilan data sekunder.
4. Mengambil data rekam medik dan TB.01 pasien TB anak yang sesuai
dengan syarat penelitian kami dengan cara seleksi dari kriteria inklusi dan eksklusi sampai memenuhi besar sampel yang dibutuhkan.
5. Memberikan kuesioner kepada petugas TB. Sebelum memberikan
kuesioner, peneliti melakukan validasi kuesioner terlebih dahulu. 6.
Melakukan analisis data berdasarkan TB.01, rekam medik, dan hasil kuesioner.
7. Menarik kesimpulan dan pelaporan penelitian.
3.9 Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : parameter sistem skoring TB anak uji tuberkulin foto
toraks, ada tidaknya formulir skoring TB anak, dan tingkat pengetahuan petugas TB terhadap penyakit TB.
2. Variabel terikat : kejadian overdiagnosis TB anak
3.10 Manajemen Data
3.10.1 Pengumpulan data Data yang diambil berupa data sekunder dari rekam medik dan TB.01
pasien TB anak di puskesmas wilayah kota Tangerang Selatan dari bulan Januari 2010
– Agustus 2013 yang dipilih dengan cara cluster sampling. 3.10.2
Pengolahan data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for
Windows versi 16,0. Data disajikan dalam bentuk narasi, teks, dan tabel. 3.10.3
Analisis data Analisis data dilakukan setelah mendapatkan data dari proses pengolahan
data dan akan dianalisis dengan melakukan analisis univariat serta pengujian analisis bivariat menggunakan uji chi-square.
30
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan cara merekap TB.01 dan rekam medik pasien TB anak dari bulan Januari 2010 sampai Agustus 2013. Data yang terkumpul
sebanyak 107 sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster sampling pada puskesmas wilayah kota Tangerang Selatan, yaitu puskesmas
Pondok Aren, puskesmas Pondok Ranji, puskesmas Pondok Betung, puskesmas Serpong I, puskesmas Serpong II, puskesmas Ciputat, puskesmas Pamulang,
puskesmas Pondok Benda, puskesmas Benda Baru, puskesmas Bakti Jaya, puskesmas Setu, dan puskesmas Kranggan.
4.1 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi variabel independen dan variabel dependen yang diteliti. Selanjutnya hasil analisis univariat
akan dijelaskan pada sub-bab berikut ini:
4.1.1. Pola Distribusi pasien TB anak berdasarkan kelompok usia
Kejadian TB anak diketahui dari kelompok usia anak yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Distribusi pasien TB anak di puskesmas wilayah kota Tangerang Selatan tahun 2013 berdasarkan kelompok usia.
Kelompok usia tahun Jumlah pasien
Persentase 0-5 tahun
62 57,9
6-15 tahun 45
42,1 Total
107 100
Pada tabel 4.1 diketahui bahwa kelompok usia 0-5 tahun 57,9 memiliki presentasi kejadian TB lebih banyak dibandingkan dengan kelompok usia 6-15
tahun 42,1 dengan nilai median pada umur 4 tahun. Hal ini sejalan dengan Weismuller 2002 dan Talay 2008 dimana kejadian TB lebih banyak terjadi pada
kelompok usia 5 tahun.
15,16
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Anna