Spektrofotometer UV-Vis dan Absorbansi

15

2.3 Kerangka konsep

Keterangan : = diteliti = tidak diteliti

2.4 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Skala ukur Hasil ukur 1 Konsentrasi ekstrak daun jeruk nipis Konsentrasi larutan uji dalam ppm 1 ppm = 1 μgmL V1M1=V2M2 perbandingan ekstrak dengan mL metanol - Numerik 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm 2 Absorbansi sampel Nilai absorbansi pada masing- masing sampel Diukur panjang gelombang dengan alat spektofotometer Spektofoto meter Numerik nm 3 IC 50 Nilai konsentrasi ekstrak yang mampu menghambat aktivitas proses oksidasi sebesar 50 Persamaan regresi linier - Kategorik Ordinal Klasifikasi Blois: IC 50 50 µgml = sangat kuat IC 50 50-100 µgml = kuat IC 50 101-150 µgml= sedang IC 50 151-200 µgml = lemah IC 50 200 µgml = tidak aktif Ekstrak daun jeruk nipis Kandungan senyawa bioaktif Bersifat antioksidan Metode DPPH Spektrofotometer UV-Vis analisis 16

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional untuk mengetahui aktivitas antioksidan daun jeruk nipis dengan menggunakan metode DPPH.

3.2 Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan FKIK Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah pada bulan Maret sampai Agustus 2013

3.3 Sampel

Sebanyak 500 gram daun jeruk nipis yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari pekarangan rumah daerah Jakarta Selatan. Daun dipilih yang tidak terlalu muda dan tua, tidak kering, tidak berjamur, sudah dibersihkan. Kemudian, dideterminasi oleh Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor. Determinasi dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kesalahan identitas sampel. Hasil determinasi menunjukan bahwa sampel yang diuji benar spesies Citrus aurantifolia. lampiran 1. Kemudian dibuat larutan ekstraknya dalam berbagai konsentrasi, yaitu : 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm yang masing-masing dibuat secara triplo.

3.4 Alat dan Bahan Penelitian

3.4.1 Alat penelitian

Timbangan analitik; tabung reaksi; tabung Erlenmeyer; cawan; gelas ukur; labu ukur 10 mL; kaca arloji; batang pengaduk; botol gelap; gelas beaker; mikropipet 10, 100, dan 1000 μl; tip 10, 100, 1000 μl; alumunium foil; shaker waterbath; kuvet dan spektrofotometer UV-Vis Hitachi 2,2 solution 17

3.4.2 Bahan Penelitian

Simplisia, metanol, DPPH, air aquades dan Vitamin C

3.5 Cara Kerja Penelitian

3.5.1 Penyiapan Sampel atau Pembuatan Simplisia Nabati

Daun jeruk nipis basah diambil dari pekarangan rumah daerah Jakarta Selatan sudah dideterminasi kemudian dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari. Daun yang telah kering diblender menjadi serbuk daun jeruk nipis. 28

3.5.2 Pembuatan ekstrak daun jeruk nipis

Pembuatan ekstrak daun jeruk nipis Citrus aurantifolia dilakukan oleh peneliti di laboratorium biologi dengan menggunakan metode maserasi dan remaserasi yaitu menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan. 28 Setelah dilakukan maserasi selama 24 jam dilakukan penyaringan untuk memisahkan filtrat dan residu. Filtrat kemudian dilakukan evaporasi penguapan menggunakan rotator evaporator pada suhu 37 o C untuk memisahkan pelarut metanol sehingga didapatkan ektrak kental daun jeruk nipis. Kemudian residu direndam lagi dalam pelarut metanol untuk dilakukan remaserasi. 13

3.5.3 Pembuatan Larutan

a Pemb uatan Larutan DPPH 634 μM 9  Timbang DPPH sebanyak 0,0015 gram  Larutkan dalam 6 mL metanol  Larutan dikocok hingga homogen kemudian dimasukan ke dalam botol gelap  Absorbansi diukur dengan spektrofotometer UV-Vis untuk memperoleh panjang gelombang maksimum. b Pembuatan Larutan kontrol  Dalam 1800 μL metanol ditambahkan 200 μL larutan DPPH  Larutan dikocok hingga homogen.

Dokumen yang terkait

Uji aktivitas antioksidan pada ekstrak daging daun lidah buaya (aloe vera) menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

9 74 51

Uji aktivitas antioksidan pada ekstrak daun kunyit (curcuma domestica val) dengan menggunakan metode dpph ( 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

1 18 42

Pemeriksaan Flavonoid dan Polifenol Serta Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Kemasan (Annona muricata Linn.) Dengan Metode Pemerangkapan DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

4 21 80

STUDI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L.) DENGAN REAGEN 1,1 - DIPHENYL - 2 -PICRYLHYDRAZYL (DPPH).

5 19 17

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN CEPLIKAN (Ruellia tuberosa L.) DENGAN METODE DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl).

0 1 2

Pemeriksaan Flavonoid dan Polifenol Serta Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Kemasan (Annona muricata Linn.) Dengan Metode Pemerangkapan DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

0 0 14

Pemeriksaan Flavonoid dan Polifenol Serta Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Kemasan (Annona muricata Linn.) Dengan Metode Pemerangkapan DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

0 0 2

Pemeriksaan Flavonoid dan Polifenol Serta Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Kemasan (Annona muricata Linn.) Dengan Metode Pemerangkapan DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

0 0 4

Pemeriksaan Flavonoid dan Polifenol Serta Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Kemasan (Annona muricata Linn.) Dengan Metode Pemerangkapan DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

0 0 13

Pemeriksaan Flavonoid dan Polifenol Serta Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak Kemasan (Annona muricata Linn.) Dengan Metode Pemerangkapan DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

0 0 3