20
3.7 Manajemen Analis Data Antioksidan
Data antioksidan pada radikal DPPH penghambatan ekstrak daun jeruk nipis dianalisis dan dihitung nilaiIC
50
. Semakin kecil nilai IC
50
berarti aktivitas antioksidan semakin kuat. Pada penelitian ini nilai IC
50
dianalisis dan dihitung mengunakan persamaan regresi linear.
19,30,31
Data hambatan dankonsentrasi larutan digunakan untuk mencari nilai IC
50
dengan persamaan regresi linear y= a + bx, dimana y adalah hambat 50 senilai 50 dan x adalah nilai IC
50
.
9,32
Berikut ini tabel mengenai klasifikasi aktivitas antioksidan menurut Blois:
Tabel 3.1 Klasifikasi aktivitas antioksidan
19,21
:
No. Nilai IC
50
Antioksidan
1. 50 ppm
Sangat kuat 2.
50-100 ppm Kuat
3. 100-150 ppm
Sedang 4.
151-200 ppm Lemah
21
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Ekstraksi Daun Jeruk Nipis
Dari hasil ekstraksi didapatkan 31 gram simplisia dari 500 gram daun jeruk yang dikeringkan. Dimana setelah maserasi didapatkan larutan ekstrak
sebanyak 480 mL. Metode maserasi dipilih karena prosedurnya sederhana, mudah, murah, cepat dan dapat menghindari kerusakan senyawa bioaktif akibat
panas.
28,33
Kemudian setelah dilakukan evaporasi didapatkan ekstrak kental daun jeruk nipis sebesar 3,6 gram. Dalam penelitian ini menggunakan pelarut metanol
karena berdasarkan penelitian sebelumnya, aktivitas antioksidan daun jeruk nipis lebih baik dengan menggunakan pelarut metanol dibandingkan pelarut lainnya.
9
Selain itu, metanol merupakan pelarut polar yang bisa menarik senyawa bioaktif yang bersifat polar seperti flavonoid. Pembuatan ekstrak pada penelitian ini tidak
mengukur kadar air dan kadar abu. Hasil ekstraksi ditentukan oleh luas permukaan dan jenis pelarut. Jenis
pelarut dipilih berdasarkan sifat dari senyawa bioaktif simplisia yang akan diambil.
29
4.2 Absorbansi dan Penghambatan
Hasil ekstraksi daun jeruk nipis selanjutnya diuji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Kemudian dibuat larutan kontrol, larutan seri
ekstrak daun jeruk nipis dan larutan seri vitamin C. Setelah diinkubasi akan terlihat secara kualitatif ada tidaknya perubahan warna pada larutan. Berikut ini
gambar yang menunjukan perubahan warna larutan seri ekstrak daun jeruk nipis:
22
Gambar 4.1 Larutan seri ekstrak konsentrasi 25 ppm ,50 ppm,75 ppm,100 ppm
Pada gambar 4.1 terlihat bahwa semakin besar konsentrasi semakin terlihat perubahan warna ungu pekat menjadi lebih pucat. Pada konsentrasi 25 ppm dan
50 ppm terlihat warna ungu yang lebih pekat. Hal ini disebabkan baru sedikit elektron bebas pada DPPH yang diikat oleh antioksidan. Pada konsentrasi 75 ppm
warna larutan menjadi ungu pucat menunjukan lebih banyak elektron yang diikat. Pada konsentrasi 100 ppm terlihat warna kuning keunguan menunjukan bahwa
hampir semua elektron bebas pada DPPH telah berikatan dengan atom hidrogen antioksidan yang ada dalam sampel sehingga mengubah DPPH menjadi DPPH-H
yang sudah kehilangan sifat radikal bebasnya.
19
Vitamin C sebagai antioksidan digunakan sebagai kontrol positif karena terbukti mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat.
9
Berikut ini adalah gambar perubahan warna berbagai larutan seri vitamin C:
Gambar 4.2 Larutan seri vitamin C 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm
25 ppm 50 ppm
75 ppm 100 ppm
1 ppm 2 ppm
3 ppm 4 ppm