6
degeneratif karena mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, kumarin dan psoralen.
14,15
2.1.2 Simplisia
Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami pengolahan apapun kecuali pengeringan. Terbagi menjadi dua yaitu
simplisia nabati dan hewani.
16
2.1.3 Ekstrak dan Ekstraksi 2.1.3.1 Ekstrak
Ekstrak adalah sedian pekat yang didalamnya terdapat zat aktif yang telah disaring dari simplisia nabati atau hewani menggunakan bantuan pelarut yang
sesuai. lalu, semua atau hampir semua pelarut diuapkan hingga tersisa massa atau serbuk yang diperlakukan sedemikian rupa agar memenuhi standar baku yang
sudah ditetapkan.
16
2.1.3.2 Ekstraksi
Ekstraksi merupakan proses pemisahan zat-zat dari bahan padat maupun cair menggunakan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan hanya mengekstrak
substansi tanpa menyebabkan material lainnya ikut larut. Beberapa pelarut yang sering digunakan adalah etanol, metanol, n-hexana, aseton, benzena, etil asetat
dan kloroform.
16
Metode ekstraksi menggunakan pelarut dapat dilakukan dengan cara dingin dan panas, yaitu :
Cara dingin
a Maserasi
Maserasi adalah suatu proses perendaman menggunakan pelarut untuk menyaring simplisia dengan beberapa kali pengadukan. Ada 2 macam
maserasi yaitu maserasi kinetik dan remaserasi. Maserasi kinetik apabila pada saat maserasi dilakukan pegadukan terus-menerus sedangkan
7
remaserasi adalah dengan menambahkan pelarut setelah maserat pertama disaring dan seterusnya.
b Perkolasi
Perkolasi merupakan suatu proses penyaringan simplisia dengan memakai pelarut yang selalu baru. Tahapan perkolasi, yaitu : pelembaman
bahan, tahap perendaman antara, perkolasi sebenarnya penetesan atau penampungan ekstrak yang berakhir bila perkolat sudah mencapai 1-5
kali bahan. Perkolasi biasanya dilakukan pada temperatur kamar.
16
Cara panas terdiri dari refluks, digesti, sokletasi, infludasi dan dekoktasi.
16
2.1.4 Radikal Bebas
Radikal bebas adalah suatu molekul yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya, sehingga menyebabkan elektron yang
tidak berpasangan berusaha mendapatkan pasangannya dengan cara menyerang dan berikatan dengan elektron disekitarnya. Bila radikal bebas berikatan dengan
elektron dari senyawa kovalen yang umumnya adalah molekul besar seperti lipid, protein dan DNA, maka kerusakan yang terjadi akan lebih parah. Dampak yang
terjadi akibat kerja radikal bebas untuk mencari pasangannya adalah terbentuknya radikal bebas baru yang berasal dari atom atau molekul yang elektronnya diambil.
Dapat juga berasal dari atom atau molekul yang telah diberikan elektron oleh radikal bebas. Radikal bebas bisa stabil bila berikatan dengan radikal bebas
lainnya. Berbagai kerusakan dapat terjadi akibat aktivitas radikal bebas, seperti gangguan fungsi sel dan kerusakan struktur sel yang memicu terjadi berbagai
penyakit.
1
Secara umum terdapat 3 tahapan pembentukan radikal bebas, yaitu
1
: 1
Inisiasi awal pembentukan Fe
++
+ H
2
O
2
Fe
+++
+ OH
-
+ .OH R
1
-H + .OH R
1
. + H
2
O