Dialog dan Negosiasi Uni Eropa-Iran

IV.3.1. Dialog dan Negosiasi Uni Eropa-Iran

Upaya diplomasi Uni Eropa dimulai dengan pembentukan E+3 yang terdiri dari Inggris, Perancis dan Jerman. E+3 kemudian bergabung dengan Duta Besar CFSP, Javier Solana, dan akhirnya bergabung dengan Amerika Serikat, Rusia dan Tiongkok anggota tetap Dewan Keamanan PBB dalam format P5+1 atau E3+3. Selama upaya penghentian proliferasi nuklir Iran, Uni Eropa dan Iran tidak pernah membicarakan upaya agresi. Sebaliknya, kedua belah pihak selalu menegaskan komitmennya untuk mencari resolusi diplomatik. Inisiatif diplomatik untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran telah menghasilkan beberapa proposal untuk dinegosiasikan dan untuk membangun kepercayaan antara Iran dan masyarakat internasional. Karena program nuklir Iran yang semakin berkembang dan maju, maka fokus kegiatan diplomatik bergeser dari mempromosikan tujuan “zero enrichment ”, menjadi mencegah Iran melakukan pengayaan ke tingkat yang lebih tinggi. Ini adalah refleksi dari kemajuan program nuklir Iran, dimana pada awal tahun 2009, Iran telah menghasilkan sekitar 1000 kilogram LEU, lebih dari 3000 sentrifugal di Natanz dan fasilitas yang terus diperluas. 256 Pembicaraan di Istanbul, Turki, pada tahun 2011 tidak berhasil mencapai kesepakatan bersama. Menindaki kegagalan tersebut, pada bulan Oktober 2011, Duta Besar Uni Eropa, Catherine Ashton, mengirim surat untuk negosiator nuklir Iran, Saeed Jalili, yang mendesak diadakannya diskusi dan dialog untuk 256 International Atomic Energy Agency, Board of Governors, Implementation of the NPT Safeguards Agreement and relevant provisions of Security Council resolutions 1737 2006, 1747 2007, 1803 2008 and 1835 2008 in the Islamic Republic of Iran , GOV20098, 19 Februari 2009. membangun kepercayaan masyarakat internasional untuk mengatasi kekhawatiran atas program nuklir Iran. 257 Untuk merespon surat Catherine Asthon, pada bulan Februari 2012, Saeed Jalili menawarkan “inisiatif baru” untuk menghidupkan kembali pembicataan nuklir yang sempat terhenti. 258 Kemudian, pada bulan April 2012, kembali diadakan diplomasi di Istanbul, Turki, dan disepakatinya framework negosiasi dengan tindakan timbal balik dan proses step-by-step.

IV.3.2. Diplomasi Koersif