I.2. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana kebijakan Uni Eropa dalam menghentikan proliferasi nuklir Iran pada tahun 2009-2013?
I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerangka keamanan Uni Eropa, kebijakan Uni Eropa tentang proliferasi nuklir, dan menganalisa kebijakan
Uni Eropa dalam menghentikan proliferasi nuklir Iran pada periode 2009-2013 dengan menggunakan teori dan konsep yang relevan.
Penelitian ini diharapkan dapat mengisi kekosongan literatur, memperkaya hasil penelitian yang telah ada, dan memberikan gambaran secara objektif
mengenai strategi Uni Eropa dalam menghentikan proliferasi nuklir Iran pada tahun 2009-2013. Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat bagi pengembangan
studi Kawasan Eropa dan Keamanan Internasional.
I.4. Tinjauan Pustaka
Dina Esfandiary dalam Non-Proliferation Papers No.34 Desember 2013, menulis “Assessing The European Union’s Sanction Policy: Iran As A Case
Study ”.
23
Artikel tersebut memaparkan peningkatan penggunakan sanksi oleh Uni Eropa terhadap Iran atas krisis nuklirnya, dimana sanksi tersebut sering digunakan
sebagai alat untuk mengubah perilaku negara, dalam konteks ini yaitu Iran.
23
Dina Esfandiary, “Assessing The European Union’s Sanction Policy: Iran As A Case Study”, Non-Proliferation Papers, No.34 2013.
Artikel ini juga mengkaji efektivitas sanksi yang digunakan sebagai alat kebijakan oleh Uni Eropa dan meneliti langkah-langkah koersif Uni Eropa
terhadap Iran. Kemudian, artikel ini membahas sanksi apa yang digunakan Uni Eropa, disertai dasar hukum dan teori penggunaannya. Kemudian artikel ini
memberi saran dalam hal perbaikan kebijakan sanksi Uni Eropa saat ini. Aylin Unver Noi dalam jurnal Perceptions edisi musim semi tahun 2005,
menulis artikel berjudul “Irans Nuclear Programme: The EU Approach to Iran in
Comparison to the US’ Approach”.
24
Artikel tersebut memaparkan perspektif Uni Eropa-Iran dan hubungan antara Amerika Serikat dan Iran pasca Revolusi Islam
Iran tahun 1979. Artikel tersebut juga mengkaji perbedaan kebijakan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap Iran, terutama dalam masalah nuklir.
Dampak dari dua kebijakan yang berbeda juga dipaparkan disertai dengan alasan-alasan yang membentuk pendekatan yang berbeda dari dua kekuatan besar
tersebut. Artikel tersebut memaparkan instrumen luar negeri menggunakan konsep stick and carrot
, dengan asumsi Uni Eropa dengan carrot, dan Amerika Serikat dengan stick, dalam hubungannya terhadap Iran.
Nicoleta Laşan dalam Romanian Journal Of European Affairs Vol. 14, No. 1, Maret 2014 menulis artikel berjudul “European Union Intervention in the
Iranian Crisis - A Sociological Institutionalist Perspective ”.
25
Artikel ini menganalisis melaui perspektif institusionalisme sosiologis, kemudian mengkaji
sejauh mana internalisasi nilai-nilai dan norma-norma dalam identitas
24
Aylin Unver Noi, “Irans Nuclear Programme: The EU Approach to Iran in Comparison
to the US’ Approach”, Perceptions Journal of International Affairs, SAM Center for Strategic Research, Spring 2005.
25
Nicoleta Laşan, “European Union Intervention in the Iranian Crisis - A Sociological Institutionalist Perspective”, Romanian Journal Of European Affairs Vol. 14, No. 1, 2014.
internasional Uni Eropa. Kemudian proses-proses seperti mobilisasi sosial dan mobilisasi aktor non-negara yang mampu mempengaruhi pendekatan Uni Eropa
terhadap krisis nuklir Iran. Sedangkan penelitian ini berusaha untuk mengkaji strategi yang digunakan
Uni Eropa ditengah dilemma dan tantangan yang dihadapinya untuk menghentikan program nuklir Iran di bawah pemerintahan periode kedua
Ahmadinejad 2009-2013. Penelitian ini mencoba mengkaji upaya Uni Eropa tersebut dalam kerangka European Security Strategy, Common Foreign and
Security Policy , dan teori-teori yang relevan, serta bagaimana manajemen konflik
yang dilakukan Uni Eropa terhadap Iran.
I.5. Kerangka Pemikiran